✰𝙴𝚔𝚜𝚝𝚛𝚊 𝚌𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛✰

358 16 0
                                    

1 bulan berlalu...

Usia kandungan Glacier sudah mencapai 5 bulan, dan itu semakin membuat Frost dan kewalahan.

Glacier yang tak bisa banyak beraktivitas, dan perut besarnya yang membuat kedua alpha itu was-was jadi harus menitipkannya dirumah Taufan. Ketika mereka pulang kerja, akan mereka jemput.

"Papa!!!" Taufan mendengus, lalu keluar dari dapur. Dia bisa melihat kedua menantunya yang terlihat mencari seseorang.

"Glace dikamar! Kalian ini kan sudah sering papa bilangi!" Keduanya menggeleng secara bersamaan, membuat Taufan mengerutkan dahinya bingung. "Kita cari Daddy, ada yang mau kita tanyakan." Taufan mengangguk-anggukkan kepalanya lalu menunjuk ruang kerja Halilintar yang ada dilantai utama.

"Tuh, Daddy kalian lagi berkutat dengan para istrinya yang lain." Kata Taufan sembari berlalu meninggalkan kedua menantunya. Frost dan Supra yang mendengar itu tertawa kencang, bisa-bisanya.

Akhirnya mereka menuju kearah ruangan yang tadi di tunjuk Taufan, mengetuknya lebih dahulu, lalu masuk setelah mendengar sahutan dari dalam.

"Ada apa?" Tanya Halilintar ketika tau yang masuk adalah kedua menantunya. "Emmm...itu dad, saham yang baru ini kita tak tau bagaimana. Lalu ada yang ingin kita bahas soal Glacier." Halilintar mengangguk, lalu mulai menjelaskan saham baru yang memang belum ia terangkan pada menantunya.

Setelah setengah jam berlalu, keduanya paham. Kini mereka tengah membahas tentang Glacier.

"Jadi gini dad, Glacier kan akhir-akhir ini sensitif. Terus karena sering kami titipkan disini dia sering ngambek waktu dijemput, apa hormon orang mengandung dua janin memang lebih sensitif dari orang yang mengandung lainnya?" Tanya Supra dahulu, Halilintar menganggukan kepalanya. Dulu Taufan juga begitu waktu mengandung si kembar, bahkan lebih parah!

"Bisa iya bisa tidak. Lagian Glacier sensitif bagaimana sih?" Tanya Halilintar yang mulai penasaran, dia Sekarang merasakan apa yang dirasakan ayah mertuanya. Yaitu jadi tempat curhat para menantunya..

"Misal dad, aku sama Supra makan saja disalahkan. Gak makan juga salah." Halilintar yang mendengar tertawa, anaknya sepertinya lebih parah.

"Lalu ada lagi, kita kerjakan perkerjaan kantor salah, tidur pun salah!" Supra juga ikut menimpali, Halilintar semakin dibuat tertawa mendengar hal itu.

Sampai berakhir mereka ghibah Glacier dan Taufan... Kalau para istri tau bisa habis sih!

Setelah dengan acara per-ghibahan itu keduanya masuk kedalam kamar Glacier, mereka tersenyum melihat Glacier yang menatap kearah pintu dengan hidung kecilnya yang memerah, dan matanya sedikit bengkak, ingus juga kemana-mana. Bisa dipastikan istri mereka habis menangis

"Hiks! Lamaaaa!!" Kedua alpha itu tersenyum lembut, kemudian mulai memeluk tubuh kecil dengan perut buncit Glacier.

"Kan udah dibilang gak boleh lama!" Glacier memukul kedua bahu alphanya, dengan sesekali menarik ingusnya yang akan keluar.

"Tadi kita ke Daddy dulu, minta jelasin saham yang baru.." Glacier mengerucutkan bibirnya dengan rengekan kecil, kedua alpha itu tersenyum. Omega mereka menggemaskan ketika sedang hamil!!

"Ayo pulang!" Kedua alpha itu mengangguk, frost mulai menggendong Glacier ala bridal style, karena kalau ala koala kasihan anak kembarnya kejepit.

"Papa!! Daddy! Strom! Gale! Kami pulang dulu!" Mereka berempat yang ada diruang makan itu mengangguk, sekilas juga melihat Glacier yang dadah dadah kecil kearah mereka, membuat keempatnya terkekeh.

"Glacier kalau lagi hamil kayak anak kecil." Taufan mengangguk setuju dengan perkataan anak sulungnya.

...

•F G S• (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang