✰𝙴𝚔𝚜𝚝𝚛𝚊 𝚌𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛✰

507 18 0
                                    

4 bulan kemudian...

"AAAAAA!!! GAK MAU GAK MAU!!!" Teriakkan pemuda dengan perut buncitnya membuat pemuda lainnya harus menutup telinga.

"Iya iya sayang, mau apa? Yang ini gak mau, yang itu gak mau..." Frost, selaku yang bertanya kebingungan karena permintaan sang istri yang sedang hamil.

Glacier selaku sang istri diam, bibirnya mengerucut lucu. Mereka sedang makan malam, tapi melihat berbagai macam makanan yang tersaji membuat dia ingin muntah.

"Mau bubur! Tapi harus hangat. Gak boleh beli lama-lama!" Frost menghela nafas pelan, dia baru tau jika orang hamil itu moodnya berubah-ubah.

"Baiklah, aku belikan oke?" Glacier menggeleng ribut, Frost mengerutkan alisnya Bingung. Minta bubur, tapi tak ingin dia belikan ini bagaimana?

"Mau Supra yang beliin!!!!" Frost menghela nafas pelan, Supra juga suami Glacier... Yah kalian pasti tau lah!

"Tapi Supra sedang lembur sayang... Aku saja yah?" Glacier menggeram tak suka, dia mau nya Supra, berarti harus suaminya itu!

"Gak mau!" Frost menghela nafas letih, Supra juga tak pulang-pulang!

Akhirnya Frost memutuskan untuk menelfonnya.

"Supra?" Sapa frost pertama kali ketika Supra sudah mengangkat telfonnya.

"Kenapa Frost?" Tanya Supra, dia bisa mendengar nada frustasi di nada pasangannya itu.

Frost menghela nafas kasar, sebelum menjawab. "Bisa bawakan bubur hangat? Glacier minta bubur, yang lain tak mau dimakan. Mana lagi minta kau sendiri yang belikan!" Supra yang mendengar itu tertawa, dia dan Frost memang belakangan ini harus menjaga sikap, karena Glacier yang sensitif semasa kehamilan.

"Baiklah baiklah. Lagian aku juga sedang menuju kerumah, aku tak akan lama." Frost mengiyakan, lalu mematikan sambungan telfon. Kalau begini dia jadi tak ada nafsu makan, karena istri dan anak kembarnya tak makan.

Yaps! Anak yang dikandung Glacier itu kembar, bukan menurun dari gen Taufan. Dia dan Taufan tak ada hubungan darah ingat? Ketika dinyatakan jika anak yang dikandungnya kembar, Halilintar bertanya-tanya kenapa bisa? Sedangkan Glacier bukan dari pembuahannya dengan Taufan.

Setelah ditelusuri dan dicari-cari, akhirnya terpecahkan masalah itu. Dikeluarga Glacier kebanyakan melahirkan anak kembar, dan itu membuat kesempatan memiliki anak kembar semakin tinggi. Dulu juga Glacier sebenarnya memiliki adik kembar, namun kedua adiknya harus menerima takdir yang ia terima. Yah, kedua adiknya meninggal setelah mengalami kecelakaan. Ayah dan babanya pertama hanya dirawat dirumah sakit, namun babanya yang terluka parah, sedangkan ayahnya hanya ringan. Babanya dinyatakan meninggal setelah koma sekitar 3 bulan, lalu sadar, lalu lusanya dia mendapatkan kabar babanya meninggal. Mendengar istrinya meninggal tentu sang suami shock bukan main, dia yang memang memiliki riwayat jantung akhirnya kambuh, seminggu kemudian dinyatakan meninggal.

"Aku pulang!" Glacier langsung berlari kecil kearah pintu rumah, frost yang melihat itu jadi was-was, takut istrinya jatuh.

"Sayang, jangan berlari!" Glacier langsung menghentikan larinya, dia berjalan cepat kearah Supra. Tanpa aba-aba langsung menyambar bubur yang Supra bawa, tanpa melayani suaminya dahulu.

Frost dan Supra yang melihat itu menggeleng pelan, ada-ada saja istri mereka ini. By the way, semenjak Glacier hamil dia jadi lebih agresif dari biasanya, lebih sensitif, dan posesif.

"Sudah makan?" Tanya Frost kepada Supra yang terlihat lelah dengan wajah yang kacau, tadi dia sempat-sempatkan membeli bubur untuk istrinya.

"Belum.." Frost tersenyum, dia melihat jam di ruang tengah. Jam menunjukan pukul 11 malam, dan Supra baru pulang. Telat dari pulang jam kerja biasanya.

•F G S• (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang