rolikur [END]

71 4 0
                                        

*10 tahun kemudian*

"Selamat Yiren, atas lahirnya Si Cantik Chyou dan Kyungmi!" Yeji mengambil alih Kyungmi yang tengah  Yiren pegang, bayi ini benar-benar mirip dengan ayahnya. Matanya, hidungnya, bibirnya, seperti fotocopy-an ayahnya. Ketika Kyungmi mirip dengan ayahnya, Chyou benar-benar mirip dengan ibunya, Yiren. Itu mengapa mereka memiliki nama yang jauh berbeda, Chyou memiliki nama China karena wajahnya mirip ibunya yang berkebangsaan China, sedangkan Kyungmi memiliki nama Korea karena mirip dengan ayahnya.

Kim Taehyung, pria beruntung yang berhasil menikahi Yiren dan sekarang memiliki putri kembar Chyou dan Kyungmi.

"Gue gak nyangka Yiren ternyata nikah sama Pak Taehyung," celetuk Somi.

Taehyung hanya tersenyum masam, ia juga tak menyangka akan menikahi muridnya sendiri.

"Saya izin keluar dulu, mau beliin Yiren makan siang." Pamit Taehyung, lalu pergi meninggalkan teman-teman Yiren.

Seperginya Taehyung, ruangan Yiren menjadi sangat sepi, tak ada yang berbicara satupun, sampai akhirnya Guanlin mengangkat suara, "Somi juga sebentar lagi mau nyusul lo, Ren." Ia mengelus perut buncit Somi, tinggal menghitung hari lagi mereka berdua akan menjadi orang tua.

"Cici, anak lo bentar lagi masuk paud ya? Cepet banget gila!" Yeji menatap Cici, Cici menikah duluan sebelum teman-temannya, makanya ia memiliki anak yang lebih tua dari anak teman-temannya.

"Iya, sebentar lagi Nari masuk paud. Kesel banget sama Papanya, anaknya udah mau masuk paud eh Papanya masih aja kayak anak kecil! Huh, sebenarnya anak gue Nari atau Kak Jaehyun sih!" Celetuk Cici lalu disambut tawa oleh teman-temannya.

"Gue kangen sama Chenle,"

"Gue juga, lain kali kita ketempatnya, yuk!"

Somi memandang Yiren, tampang Yiren berubah sendu. Bayangan akan Chenle kembali ke otaknya, memenuhi isi otaknya.


*8 tahun yang lalu*

"Cie udah sah nih, jagain Yiren ya!" Renjun menepuk pundak Chenle yang dibaluti jas putih, disebelahnya ada Yiren dengan gaun pengantin berwarna senada dengan jas Chenle. Setelah berpacaran selama kurang lebih 9 tahun akhirnya Chenle memutuskan untuk menikahi Yiren. Mereka kira cinta mereka hanya cinta monyet belaka, ternyata cinta monyet mereka berubah menjadi cinta sejati yang telah diikat dengan janji suci di hadapan Tuhan.

Yiren merangkul lengan Chenle dengan wajahnya yang lelah, ia lelah berdiri sepanjang hari demi menyambut tamu undangan.

"Kamu capek?" Yiren mengangguk, "yaudah ayok kita istirahat aja, pasti kamu ngantuk. Aku bakal bilang ke orang tua kita kalau kamu sudah lelah."

Setelah mendapatkan ijin dari orangtua mereka, akhirnya mereka pergi ke rumah yang sudah Chenle persiapkan untuk mereka tinggali.

Sesampainya di tempat yang akan mereka tinggali selamanya, mereka langsung membersihkan diri lalu beristirahat.

Saat ini bulan sudah menjemput, menggantikan matahari yang seharian berjaga. Yiren tengah memasak untuk makan malam mereka, padahal Chenle sudah menawarkan untuk memesan makanan secara online saja. Tapi, Yiren tetap kekeuh untuk masak sendiri.

Tanpa Yiren ketahui, Chenle pergi keluar guna mengambil suatu hadiah untuk Yiren.

Beberapa minggu yang lalu ia terpikirkan untuk membelikan Yiren sebuah cincin berlian yang sangat indah, awalnya ia ingin menjadikan cincin tersebut sebagai cincin nikah. Namun, cincin tersebut belum jadi ketika proses pernikahan mereka berlangsung, akhirnya Chenle memesan cincin seadanya untuk pernikahan mereka.

Chenle barusaja menerima telepon dari penjual cincin berliannya, untuk memberikan kabar kalau cincin pesanannya sudah jadi. Ia langsung bergegas menuju ke toko cincin yang berjarak agak jauh dari rumah barunya.

Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, takut Yiren terlalu lama menunggunya.

Tak perlu membutuhkan waktu lama, akhirnya ia sampai di toko yang ia tuju. Setelah mengambil pesanannya ia kembali ke mobilnya lalu kembali mengendarai pulang.

Hujan tiba-tiba saja turun sangat deras, akan tetapi Chenle harus tiba di rumah segera sebelum Yiren menyelesaikan masakannya.

Entah darimana datangnya, ada seorang anak kecil yang berlari menuju jalan raya. Chenle berusaha menginjak rem nya, namun ia tak bisa karena jarak yang terlalu dekat. Tanpa pikir panjang, ia langsung membanting setirnya menabrak pepohonan di pinggir jalan. Pikirnya, ia hanya akan pingsan karena benturan, akan tetapi hari ini ia benar-benar tidak beruntung.

Mobil pemadam kebakaran yang sedang tergesa-gesa langsung menabrak mobil Chenle karena posisi mobil Chenle yang menghalangi jalan, mobil Chenle langsung terguling-guling. Pengguna jalan lainnya berusaha membantu Chenle, sayangnya sebelum mereka mendekati mobil Chenle, mobil itu sudah meledak dahulu.

•••

Yiren menutup matanya, ia benar-benar tak punya tenaga untuk mengingat kenangan pahit yang merenggut nyawa kekasihnya. Ia harus melanjutkan hidupnya bagaimanapun caranya.

Ia menatap anak yang sekarang ia gendong, teman-temannya sudah pergi. Tinggal ia dan Taehyung berdua di ruangan ini.

"Anda boleh ajukan surat perceraian karena saya sudah melahirkan anak ini, bukankah itu yang anda inginkan?" Ujar Yiren, sikapnya benar-benar dingin dengan Taehyung.

"Tidak, anak-anak itu ada karena kesalahan saya, jadi, saya harus menjaga dan menafkahi mereka sampai saya mati."



•••

Terima kasih sudah membaca cerita saya sampai akhir. Saya benar-benar minta maaf karena tidak bisa tamatin cerita ini sebelum tahun 2022, akhirnya cerita ini tamat di 6 Januari 2022.

Terima kasih banyak

2. Dear you; Chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang