Budayakan menghargai karya orang lain, ya!
Hari pertama, kedua, dan ketiga Hyunjin dalam melakukan tantangan dari Cici berjalan mulus. Hari ini, hari keempat ia dan Yiren berpacaran. Pacaran karena tantangan Si sialan Cici.
"Ini cuma tantangan loh, Ren. Lo jangan sampai baper, awas aja kalau baper!" Yiren bermonolog didepan kaca kamarnya sembari menepuk kedua pipinya pelan.
"Ah, tapi Hyunjin makin hari makin ganteng aja~" Lemah sudah pertahanan Yiren.
"Yiren, dijemput pacar kamu, tuh!" Panggil Jackson dari ruang tamu.
"Iya, Pa!" Balas Yiren, lalu segera mengambil tas selempangnya dan turun dari kamarnya secepat mungkin.
"Papa, Mama, Yiren mau jalan sama Hyunjin. Bye!" Pamit Yiren sebelum masuk kemobil Hyunjin.
"Mau kemana, nih?" Tanya Yiren.
"Temen-temen pada mau ngumpul dirumahnya Chenle, kita kesana gakpapa, kan?" Jawab Hyunjin. Yiren ngangguk tanda setuju.
°°°
"Wah, pasutri baru datang!" Seru Somi begitu ia melihat Yiren dan Hyunjin memasuki ruang tamu Chenle.
Jadi, yang pada disini itu seluruh member geng anak holkay. Diantaranya, Chenle, Somi, Yeji, Guanlin, Renjun, dan Cici. Ketambahan sama Yiren dan Hyunjin.
"Chenle~" Panggil Yeri dari dapur.
"Iya, Mom!" Chenle langsung ngehampirin Mommynya.
"Ini, tadi Mom gabut. Jadi, Mom bikin oreo cake, churros, pancake, dan pizza. Temenmu kasih makan, sono!" Kata Yeri sambil menunjuk semua camilan yang berhasil ia buat selama ia gabut.
"RENJUN, SINI DONG!" Teriak Chenle dari dapur. Yeri mah cuma nutupin telinganya. Ia tahu kalau Chenle suka koar-koar karena turunan dari dirinya.
Renjun datang. "Bantuin gue bawa ini, dong!" Lalu, Chenle pergi dengan membawa sebaskom besar churros dan sepiring pizza.
Renjun buntutin Chenle dari belakang sambil bawa dua piring besar yang isinya oreo cake dan pancake.
"Minumnya, mana?" Tanya Cici ketika Chenle dan Renjun sudah datang dengan tangan yang penuh untuk membawa makanan.
"Ambilin, dong!" Suruh Chenle. Cici nurut.
Ting tong
"Le, ada tamu tuh!" Celetuk Guanlin. Chenle dengan sekuat tenaga melawan kemagerannya untuk berdiri. Ia membuka pintu, "Permisi. Ini rumahnya Kim Yerim?" Tanya Pria ganteng. Pria itu datang bersama wanita, dan sepertinya bersama anaknya. Eh tunggu, anaknya Pria itu mirip gebetannya Cici deh.
"Maaf, Kim Yerim siapa? Adanya Yerim Lee." Ucap Chenle sopan.
"Hah? Yerim Lee? Bukannya marga Yeri tuh, Kim?" Pria itu cengo. Mereka sama-sama bingungnya.
"Siapa sih, Chen-" Belum selesai Yeri melanjutkan perkataannya, Yeri langsung cengo ngelihat orang yang bertamu dirumahnya.
"J-Jungkook?" Ucap Yeri terbata. Ia mengalihkan pandangannya ke wanita yang berdiri disebelah Jungkook, "Eun-ha?"
"Hai, Yeri." Sapa Eunha.
Kalau pengen tahu Jungkook sama Eunha itu siapanya Yeri, kalian tinggal baca 'Dear Diary; Hunri'.
"Kalian tau alamat rumahku darimana?" Tanya Yeri.
"Kami mau undang kamu di acara ulang tahun anakku, Jeon Jisung, yang ke 17." Jawab Jungkook. Ia menyodorkan undangan ulang tahun anaknya.
"Eh? Makasih!" Yeri menerima undangan, lalu menyuruh Jungkook dan Eunha masuk rumahnya.
"Loh, ternyata lagi rame. Haloo~" Sapa Eunha ke geng anak holkay.
"JISUNG?!" Pekik Cici ketika baru sampai diruang tamu setelah mengambil minum.
"Loh, ada temennya Jisung juga." Ucap Jungkook.
"Anak kamu yang mana, Yer? Pasti yang tadi bukain aku pintu, ya?" Jungkook menunjuk Chenle.
"Iya, kok tahu?" Udah tau kalau anaknya yang itu, kenapa malah tanya sih woi.
"Soalnya muka dia paling mirip sama kamu, sih."
"Btw, Suami kamu dimana?" Tanya Eunha. Yeri mengajak Eunha dan Jungkook ke taman belakang saja, biar tak mengganggu anaknya. Sedangkan Jisung, disuruh Eunha untuk bermain sama Chenle.
Oke, kita balik lagi ke Chenle.
"Ci, anterin gue ke minimarket depan, dong!" Ucap Jisung. Cici mah langsung iya aja, mayan lah. Bisa berduaan sama gebetan ckckck.
"Gue nyerah aja lah, deketin Yirennya. Gue kalah telak kalau saingan gue Hyunjin." Kata Renjun sesudah Cici dan Jisung pergi. Yiren bingung harus nanggapin gimana. Tak bisa dipungkiri, kalau ia sudah jatuh ke pesona Hyunjin.
"Renjun aja udah nyerah, lo kapan nyerahnya?" Tanya Guanlin ke Chenle yang daritadi melamun.
"Gue gak akan nyerah. Siapa tau suatu hari nanti, Yiren bisa jatuh cinta sama gue." Kata Chenle.
"Bentar lagi mau ujian kenaikan kelas, nih. Gimana kalau kita belajar kelompok?" Ucap Yeji mengalihkan pembicaraan.
"Gue mah, setuju aja." Balas Hyunjin.
"Gimana kalau kita undang guru privat kelas 10 dan 11, gue gak yakin kalau kalian bisa belajar sendiri." Ujar Guanlin.
"Pakai guru privat gue aja, gimana?" Tawar Yiren. Mereka yang kelas 11 setuju.
"Kalau yang kelas 10 pakai guru privat gue aja." Sambung Somi.
"Lokasinya dimana?" Tanya Renjun. Semua tampak memikirkan lokasi yang tepat untuk belajar kelompok.
"Dirumah gue?" Tawar Chenle.
"Jangan, kasihan orangtua lo. Masa tiap hari ngasih makan kita-kita." Tolak Yeji.
"Gimana kalau kita gilir? Semisal hari pertama dirumah Chenle, hari kedua dirumah gue, gitu terus sampai habis." Akhirnya, mereka setuju dengan ide yang Yiren lontarkan.
"Yang giliran apaan, Kak?" Celetuk Cici yang baru datang.
"Tanya Somi aja." Balas Yiren.
Thank you~

KAMU SEDANG MEMBACA
2. Dear you; Chenle
Fanfiction●BOOK 1 'Dear Diary; Hunri' ●BOOK 2 'Dear You; Chenle' -book 2- Perjuangan Chenle untuk mendapatkan hati Si Primadona. HAPPY READING <3 #8 in 'yireon' -1/5/20 #8 in 'hunri' -12/6/20 #5 in 'hyunjinyeji' -1/5/20 #3 in 'yirenjun' -19/6/20 St : 30 Apri...