pitulas

87 5 0
                                    

"Chenle, jelaskan ke mommy,"

Chenle dan Hitomi menundukkan kepalanya malu, saat ini didepan mereka ada sahabat Chenle, dan juga orangtua Chenle. Jangan lupakan Yiren yang duduk dipojokan dengan tatapan murung, kesal dengan pemandangan yang baru saja ia lihat.

"Bisa-bisanya lu deketin Yiren, kalo lu gituan sama Hitomi, gak malu lu?" Guanlin.

"Mom, Chenle gak maksud gitu. Ini cuma salah paham doang, kalau gak percaya tanya aja sama Hitomi!"

"Gak mungkin Chenle gituan sama Hitomi kalo hati Chenle masih ke Yiren!" sambungnya.

"Itu nyatanya gimana?! Le, Mommy malu!"

"Mommy nyetujuin kamu jauh dari Mommy bukan buat ginian, Mommy nyetujuin kamu jauh-jauh ke Hangzhou biar bisa tinggal deket sama Yiren!"

"Saya kira kamu anak yang baik, Hitomi. Ternyata kamu bejat! Bisa-bisanya kamu ngegodain anak saya, kamu tau bitc-"

"Mom udah! Ini salah Chenle, jangan marahin Hitomi,"

"Chenle yang bawa Hitomi kedalam, buat ngobatin lukanya, maafin Chenle!"

"Momma, Yiren pamit pulang dulu ya."

Yiren berdiri, lalu mengambil kasar tasnya yang tergeletak di sebelah Hyunjin.

"Ren, ayo sini gue anter!" teriak Chenle, mengikuti Yiren.

°°°

"Ngapain lu narik gue ke mobil lu? Rumah gue deket anjir," Yiren berusaha membuka pintu mobil Chenle, namun kalah cepat. Chenle terlanjur mengunci mobilnya.

"Ini cuma salah paham doang, gak seperti yang lu bayangin, lu harus percaya sama gue!"

"Ha? Gue percaya sama lu? Musyrik," Yiren.

"Yiren, ini gue serius!" bentak Chenle, membuat Yiren seketika terdiam.

"Lu berubah Le, lu dulu gak pernah bentak gue, tapi sekarang setelah cewe itu pindah kesini, lu bentak gue."

"Kalau lu udah gak suka sama gue, jangan kasih harapan palsu. Gue juga manusia, punya perasaan,"

"setelah apa yang lu lakuin selama ini sama gue, lu baperin gue, dan lain-lain, sekarang lu malah deket sama cewe lain. Lu nganggap gue apa?"

"Bestie kan ya?"

Yiren membuka kunci mobil, lalu pergi meninggalkan Chenle.

"Salah mulu gue, anjing."

"Astaga mulut lu!"

"Bisa-bisanya gue napsu ke Hitomi, astaga berdosa banget,"

"Chenle? Kamu ngapain ngomong sendiri?" Chenle membuka jendela mobilnya, lalu mendapati wajah Hitomi yang menatapnya malang.

"Gue mau sendiri dulu," setelah mengucapkan kalimat tersebut, Chenle langsung menutup jendela mobilnya lagi, lalu mengendarai mobilnya entah kemana.

°°°

"Nih pesenan lu!" Shuhua meletakkan sepiring cheese cake yang Yiren pesan. Iya, Shuhua lagi bantu kakaknya ngejaga cafe.

"Makasih, Shu," gadis cantik itu mengambil sendok, lalu mulai menyendok makanannya, "pala gue pusing banget elah, gatau mau ngapain lagi." Curhatnya di sela-sela mengunyah

"Cerita atau santet?" tawar Shuhua,

"santet,"

Shuhua memutar bola matanya malas, kesal dengan jawaban Yiren.

"Bentar, temen gue ada yang dari Indonesia. Temennya ada yang jago nyantet, lu request nyantet di bagian mana? Biar gue yang bayarin," tanya Shuhua.

"Mana sempat, gue udah pake bala-bala. Eh astaga keceplosan,"

"ndasmu keceplosan!" Shuhua menjitak kepala Yiren.

"Kalau kagak mau cerita, pergi sana lu,"

"okey!" Yiren berdiri, lalu berjalan menuju pintu keluar kafe.

"Oalah Si Monyet, ngambekan lu elah. Pasti masalahnya gede ya, sampe lu gila gini, ayo ikut gue kerumah!"

°°°

"Shu, kalau besok gue mati, gue request warna peti mati gue ya, pokoknya harus warna lilac."

"Mulut lu lilac!"

"Shua lu request warna apa?"

"Eum apa ya? Dusty pink deh, kayanya lucu."

"Bukannya warna kesukaan lu cyan? Atau lu mau tambah gambar among us di peti mati lu?"

"Untung lu ingetin,"

"apaan sih monyet, kok bahas peti mati mulu, lu mau cerita apa?"



°°°

Halo moms, apa kelen rindu i?
sorry, kalau jarang up huhu :((
Apa kabar? Semoga tetep baik ya!!!
Masih jam 8, tapi mata udah  berat banget. Seadanya aja yaaa :') )

gnight all 🤍

2. Dear you; Chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang