Budayakan menghargai karya orang lain, ya!
"Eh? Bukan Tan, saya Hitomi, teman sekelasnya Chenle." Hitomi berdiri untuk menyalimi kedua orangtua Chenle, "kamu cewek pertama lho, yang dibawa Chenle kerumah, selain sahabatnya." Celetuk Yeri. Hitomi tersenyum malu.
"Cici, kamu dipanggil Mama kamu. Katanya disuruh jagain Alvin." Ujar Yeri.
Alvin itu adiknya Cici, nama lengkapnya Alviano Leonard Lee. Kalau nama koreanya Taeyeong Lee. Beda dikitkan, sama nama Papanya Cici? Kalau nama koreanya Cici itu Ara Lee. Pendek banget namanya, kayak orangnya.
"Yah, Momma~" Cici mendekati Yeri.
Momma itu panggilan favorit Saudara Chenle ke Yeri, eh ternyata sahabatnya Chenle pada ikutan manggil dia Momma.
"Kenapa, Ara?" Yeri mengelus kepala Cici seperti mengelus Olaf, Kucing putih milik Chenle.
"Cici gak mau pulang, dirumah ada Pak Jaehyun."
"Pak Jaehyun kan guru les privat kamu, Sayang. Kenapa gak mau pulang?" Yeri.
"Kemarin Pak Jaehyun nembak Cici. Cici gak mau pacaran sama Om-om." Yeri terkejut mendengar perkataan Cici. Ternyata ada ya, orang pedhofil? Aku kira cuma ada dicerita Wattpad. Batin Yeri.
Ah, Yeri baru ingat kalau anaknya Taeyong ini sangat cantik.
"Oh, jadi itu alasan kamu gak mau les di saya lagi?" Seorang Pria datang bersama Mamanya Cici, Alice.
Alice terkejut ketika mendengar perkataan anak sulungnya tadi. Ia tak menyangka kalau anaknya juga disukain Om-om. Alice kira hanya dia yang disukai Om-om seperti Taeyong, Suaminya.
Asal kalian tahu saja, Yeri dan Alice itu beda 5 tahun. Sedangkan Alice dan Taeyong beda 7 tahun. Bahkan, Taeyong menikahi Alice saat Alice barusaja memasuki dunia perkuliahan, tepatnya umur 18 tahun. Bisa kita simpulkan kalau Taeyong itu pedofil. Tapi gakpapa, soalnya Taeyong ganteng bat.
"Momma, tolong usir Pak Jaehyun. Cici gak mau lihat mukanya," Cici bersembunyi dibalik badan Yeri.
"Kamu gak kasihan sama Pak Jaehyun, Ci? Dia udah nunggu kamu 4 jam lho." Alice.
Jaehyun mendekati Cici dengan tangannya menggendong Alvin, adik Cici.
"Jangan mendekat, Pak. Pak Jaehyun sama Mama Cici itu masih tua Pak Jaehyun setahun, masa Cici harus pacaran sama orangtua kayak Pak Jaehyun, sih?!" Tolak Cici sebelum berlari kekamar Chenle.
Sesampainya Cici dikamar Chenle, ia menangis tersedu-sedu. Sedangkan Chenle dan Renjun hanya menatap Cici dengan tatapan penuh kesedihan.
°°°
"Loh Ren? Tumbenan berangkat bareng Chenle? Hyunjinnya mana?" Tanya Yeji ketika ia melihat Chenle dan Yiren yang barusaja turun dari mobil.
"Gak tahu," balas Yiren seadanya.
"Jangan tanyain Hyunjin ke Yiren dulu, dia lagi pundung gara-gara Hyunjin semalam balapan karena hadiahnya cewek cantik." Bisik Chenle ke Yeji. Yeji yang nganga langsung nutup mulut, takut kemasukan semut.
"Yiren!" Hyunjin mengatur napasnya setelah berlarian dari gerbang depan menuju lobi sekolah.
Yiren membuang mukanya, jengah dengan sifat Hyunjin yang genit.
"Maafin aku, aku ngelakuin semalem ada alasannya," Yiren tak perduli.
"Maksud lo apa sih, Jin? Udah bosen lo sama Yiren?" Yeji menatap Hyunjin tajam. Chenle menyenggol Yeji menggunakan sikutnya, "jangan ikut-ikut, digebuk Hyunjin baru tahu rasa lo!"
Bukannya takut, Yeji malah semakin menantang Hyunjin, "emang berani? Kalau berani mah ayo aja kita gelut."
Hyunjin menarik napas dalam-dalam, lalu membuangnya kasar.
"Lo pikir gara-gara lo cewek, gue gak berani mukul lo?" Ujar Hyunjin dingin.
Tatapan sinisnya ia arahkan ke Yeji yang telah menyulut emosinya, "gue hajar orang gak pandang bulu. Mau lo cewek kek, cowok lah, ibu-ibu kek, bapak-bapak lah, gak ngurus gue."
"Oh? Sini hajar aja, lo pikir gue bakalan takut sama lo? Cewek tuh dijaga, bukan dimainin!" Yeji menantang Hyunjin dengan melihatkan pipinya, menunggu ditampar Hyunjin.
Chu~
PLAK
PLAK
"HYUNJIN ANJENG, MATI AJA LO BANGSAT! LO PIKIR GUE CEWEK APA-AN, SAMPAI-SAMPAI MAU DICIUM BUAYA DARAT KEK LO?!"
Bukannya menampar pipi Yeji, Hyunjin malah mencium pipi Yeji tepat didepan Yiren dan Chenle.
"Makasih nasihatnya, lain kali gue bakalan jagain cewek. Kalau yang gue jaga lo aja, gimana?"
Bugh!
"Maksud lo apa, Njing. Kenapa lo godain cewek lain didepan pacar lo?! Kalau mau godain cewek lain, pergi aja! Asal jangan godain saudara gue, najis tau gak?!" Ucap Chenle sebelum menarik Yeji dan Yiren pergi dari hadapan Hyunjin.
°°°
"Maafin gue, Ren. Gue gak maksud git-"
"Lo gak salah, Ji. Yang salah Hyunjin, dia yang genit." Potong Yiren.
"Loh, Kak Yiren lagi ada masalah sama Kak Hyunjin? Kapan putusnya, Kak? Aku nungguin Kakak putus lho." Ryujin, teman sekelas Cici dan Somi mendekati mereka.
"Maksud lo apa, Ryu?" Tanya Somi.
"Jangan bilang kalau lo suka Kak Hyunjin?!" Tebak Cici.
"Yah, udah ketebak. Segera diputusin ya, Kak. Kalau bisa dm aku di instagram kalau Kakak udah putus."
°°°
MOHON MAAF, KARENA BANYAK PERKATAAN KOTOR :"(

KAMU SEDANG MEMBACA
2. Dear you; Chenle
Fanfiction●BOOK 1 'Dear Diary; Hunri' ●BOOK 2 'Dear You; Chenle' -book 2- Perjuangan Chenle untuk mendapatkan hati Si Primadona. HAPPY READING <3 #8 in 'yireon' -1/5/20 #8 in 'hunri' -12/6/20 #5 in 'hyunjinyeji' -1/5/20 #3 in 'yirenjun' -19/6/20 St : 30 Apri...