Di rooftop sekolah terdapat seorang lelaki yang sedang menghisap lalu mengeluarkan asap dari mulut, siapa lagi kalo bukan Zio
"Arghh zel lo di mana sih? " Tanya Zio kepada dirinya sendiri
"Bisa gila gue" Guman Zio
"WOYY BOSS" Teriak Nevan, Jenaro, dan Jovanka mengagetkan Zio
"Ck apa apaan sih" Decak Zio
"Kita punya sesuatu buat lo bos" Ucap Nevan
"Apaan? " Tanya Zio
"Kita tau Azel sekarang di mana" Balas Nevan
Seketika Zio langsung membuang rokok yang berada di mulut nya lalu bertanya kepada Nevan
"Dimana? " Tanya Zio
"Tapi ada satu syarat" Ucap Nevan
"Ah elah napa satu syarat, 3 aja biar gue sama jenaro kebagian" Ucap Jovanka
"Oh iya juga" Balas Nevan
"Cepatan sebutin" Ucap Zio dingin
"Wei wei sabar bos sabar" Balas Jovanka
"Syarat pertama, gue pengen baso tahu, tapi 5 bungkus aja cukup, dan lo bos yang bayar, gimana? " Tanya Nevan
"Hm" Balas Zio
"Syarat kedua nih bos dari gue, gue pengen bakso yang deket gang mawar, yang banyak cwo berkonde gimana bos? "Tanya Jovanka sembari menaik turunkan alis nya
"Dih najis, ga mau gue" Ucap Zio bergidik ngeri, pasal nya Zio sangat takut kepada banci atau lelaki berkonde
"Yaudah kalo ga mau kita ga bakal kasih tau Azel di mana" Ancam Jovanka
"Okey fine gue terima" Ucap Zio menerima tantangan dari Jovanka
"Wih keren lo bos" Ucap Nevan sembari menepuk pundak Zio
"Syarat dari gue nih bos satu lagi, bilangin ke Azka adik lo itu, gue pengen beli tuyul nya satu" Ucap Jenaro
"Lah? Bangsat kenapa malah nyasar ke tuyul? " Tanya Zio
"Nih ya bos, si Azka jual tuyul tuyul nya di OnlineShop, gue mau beli tapi lo yang bayarin, gue pengen nyobain ternak tuyul gimana?" Tanya Jenaro
"Dih ngadi ngadi lo" Ucap Zio
"Ck, emang lo ga mau tau Azel di mana? " Tanya Jenaro
"Ck iya iya gue bakal lakuin apa yang kalian sebutin tadi, sekarang cepetan kasih tau gue Azel dimana" Ucap Zio
"Azel lagi di rumah sakit Permata Asri bos" Ucap mereka kompak
"Hm" Balas Zio sembari mengambil jaket nya lalu bergegas ke rumah sakit
"BOS WOY BENTAR LAGI MASUK" Teriak Nevan
"IZININ" Balas Zio
"Gue ga ngerti lagi, si bos kayaknya udah cinta banget dah sama si Azel, nyampe segitu nya" Ucap Jenaro
"Woah gue juga ga ngerti lagi, pokonya daebak" Ucap Jovanka
"Ngomong apaan lo? " Tanya Nevan
"Daebak itu daebak masa lo ga tau" Balas Jovanka, pasalnya lelaki itu sering menonton drakor dengan ibu nya, karna ibu nya sangat mengidolakan Song joong ki
"Ck percuma lo nanya sama si kutukupret ga bakal berfaedah" Ucap Jenaro
***
Azel tengah menikmati makanannya di ruang tempat ia berbaring
"Bosen banget, dengerin lagu blackpink aja kali ya" Ucap Azel
Azel pun mulai mendengarkan lagu blackpink yang berjudul kill this love, ketika tengah menikmati alunan lagu, Azel di buat kaget dengan seseorang yang datang menghampiri nya
"Zel, maaf" Ucap lelaki itu sembari menatap manik mata Azel
"Kakak ngapain kesini? " Tanya Azel dingin, seolah enggan menatap manik mata yang tengah menatapnya dengan perasaan bersalah
"Maaf, maaf, gue ga ada niatan nyakitin lo" Ucap Zio, ya lelaki itu adalah Zio
"Udah terlanjur ini kak, kakak mending balik ke sekolah, bukannya sekarang waktu belajar? " Tanya Azel
"Gue pengen disini, gue pengen sama lo" Ucap Zio sambil memeluk Zio erat
"Hiks maaf zel maaf" Isak Zio
Azel yang kaget mendengar isakan itu lantas melepas pelukannya dan melihat Zio yang menangis
"Maaf maaf" Ucap Zio
"Kakak kenapa nangis? Kakak cengeng banget, Azel bakal maafin kakak, cuma tolong ya kak, Azel belum bisa kayak dulu lagi, Azel butuh waktu sendiri dulu" Ucap Azel yang membuat Zio semakin histeris
"Eh kok malah nambah kejer"Ucap Azel panik
" Hiks lo ga maafin gue zel? Hiks maaf zel maaf hiks gue bakal ceritain semuanya, asal kasih gue kesempatan dulu " Ucap Zio yang masih terisak
"Oke oke Azel kasih Kakak kesempatan, sekarang kakak bisa jelasin" Ucap Azel
"Jadi gini.... "
Penasaran sama kelanjutannya?
Vote dulu sama komen yang banyak, MAKSA YA INI MA MON MAAP
Sorry baru bisa up, soalnya kemaren kemaren lagi banyak urusan
See you and thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDERALD
Teen FictionAlderald, seorang lelaki berperawakan tinggi, mata nya yang tajam, ketua geng, dia menyukai seorang perempuan, yang mengingatkan nya pada sosok perempuan di masa lalunya