Bissmillah

435 45 3
                                    

"Haiii kakkk" Ucap Azel yang sedang menelpon Zio

"Tumben nelpon duluan, ada apa hm? " Tanya Zio

"Hihihi kakak tau ga, Azel besok di bolehin pulang sama dokter" Ucap Azel kegirangan

"Oh ya? Bagus dong" Ucap Zio

"Kakak lagi dimana?" Ucap Azel

"Gue lagi di basecamp" Balas Zio berbohong

"Kok tumben ga berisik" Ucap Azel heran

"Iya, gue lagi sendirian di basecamp, anak anak lagi pada ke warung" Balas Zio

"Oohh, besok kakak bisa jemput Azel kesini ga? Azel pengen di jemput sama kakak" Ucap Azel

"Eum gimana ya zel, bukannya ga mau, kebetulan besok gue ada acara keluarga" Ucap Zio pandai berbohong

"Ooh ga papa deh, kan nanti juga ketemu di sekolah hihi" Kekeh Azel

"Udah dulu ya zel, gue mau pulang ke rumah dulu" Ucap Zio pamit

"Ooh yaudah kak, hati hati di jalan" Balas Azel

"Pasti by" Ucap Zio yang membuat Azel salting

"Arghhh kak Al bikin jantung Azel dugem mulu" Ucap Azel sembari menatap ponsel yang masih ia genggam

                                ***

"Gimana? Kamu udah siap menjalani operasi? " Tanya dokter kepada Zio

"Saya sudah siap" Balas Zio

"Baik, operasi akan di lakukan sekitar 30 menit lagi" Balas dokter Daffa

"Sayang" Ucap Zanna membuka pintu ruangan

"Eh bun" Balas Zio

"Abangggg" Ucap Aka yang berada di gendongan Zanna

"Kenapa lo" Ucap Zio ketika melihat Aka yang sedang menangis

"Hiks abangg" Ucap Aka sambil memeluk Zio

"Dih, yang sakit gue, kenapa lo yang cengeng?" Tanya Zio

"Hiks abang, cepet sembuh hiks, nanti Aka mau main sama abang hiks" Ucap Aka sembari sesegukan

"Besok abang pasti langsung sembuh" Ucap Zio lembut

Aka dan Zio sering bertengkar karna hal yang tidak penting, tetapi di balik semua itu Aka sangat menyayangi Zio

"Udah dong jangan nangis lagi, cemen, masa cowok nangis" Ucap Zio meremehkan kan Aka

"Hiks orang Aka ga nangis hiks" Ucap Aka sembari menghapus ingusnya

"Bang, kamu yang kuat, abang pasti bisa ngelewatin operasi nya, semangat bang" Ucap Zanna sambil memeluk anak sulung nya

"Iya bundaa, bunda kayak ga kenal Zio aja, Zio udah tahan banting" Ucap Zio bercanda

"Ih abang" Ucap Zanna sambil terkekeh

"Tuyul satu lagi kemana bun? " Tanya Zio

"Lagi di kantin sama ayah" Balas Zanna

Zio hanya menganggukan kepalanya

"Huaaaaa boss" Teriak seseorang yang memasuki ruangan Zio

"Bos hiks, lo yang kuat ya bos hiks, jangan mati dulu hiks, nanti yang mimpin geng 64 siapa lagi bos hiks" Ucap Novan yang sedang memeluk Zio erat

"Lepas bangsat, lo mau bunuh gue? " Tanya Zio

Seketika Nevan langsung melepaskan pelukannya

"Hehehe maap atu bos" Ucap Nevan

"Yallah bos, kalo lo mati Azel titipin ke gue aja ya bos, ikhlas gue" Ucap Jenaro yang berada di belakang Nevan

"Lo do'ain gue mati? " Tanya Zio dingin

"Kagak bos kagak suer" Ucap Jenaro sembari mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah

Zio memutar bola matanya malas

"Bos" Ucap Jovanka sembari menghampiri Zio dan menepuk pundak Zio

"Yang kuat bos" Ucap Jovanka

"Temen gue yang waras cuma lo doang emang, thanks ya" Ucap Zio

"Wait? Bos, lo nganggep kita ga waras gitu?! " Tanya Nevan tidak Terima

"Hm" Balas Zio

"Wah ga bisa gitu dong" Ucap Jenaro ikut protes

"Abanggg" Ucap seorang anak kecil yang menghampiri brankar Zio

"Halo cantik" Ucap Zio kepada Kia

"Abang, liat, Kia bawa permen buat abang" Ucap Kia sambil menyerahkan permen yang ia bawa

Karna tubuh gadis itu sangat kecil, maka Nevan membatu Kia untuk duduk di kasur

"Hihi makasih bang epan" Ucap Kia

"Nevan bukan epan plis" Ucap Nevan dramatis

"Buat abang?" Tanya Zio

"Iya, buat abang nih" Ucap Kia sambil berusaha membuka permen itu

"Bang, susah bukanya" Ucap Kia menyerah

"Sini biar bang Jovanka bukain" Ucap Jovanka langsung membuka permen itu

"Makasih bang Jojo" Ucap Kia

"Kok Jojo sih? " Ucap Jovanka protes, yang mendapat lirikan tajam dari Zio

"Nih bang, makan" Ucap Kia sambil menyuapi Zio

"Eum enak" Ucap Zio

"Abang ga di kasih?" Tanya Aka cemberut

"Ngga, ini khusus buat bang Zio, bang Aka kalo mau, beli aja sendiri" Ucap Kia

"Ih bundaaa" Rengek Aka

"Kan bang Zio lagi sakit, jadi Kia beli nya cuma buat bang Zio" Ucap Kia

"Au ah Aka mending liat liat tuyul lagi" Ucap Aka

"Heh" Peringat Arzan

"Iya ayah ngga" Ucap Aka sambil meletakan ponsel Zanna di nakas

"Abang, ayah percaya abang bisa lewatin operasi ini, abang yang kuat" Ucap Arzan sembari menepuk pundak Zio

"Iya yah, Zio kuat" Balas Zio

"Mohon maaf, untuk semuanya, pasien akan segera di alihkan ke ruangan operasi, mohon kepada semuanya untuk meninggalkan ruangan ini" Ucap seorang suster

"Baik Sus" Ucap Arzan

Semuanya meninggalkan ruangan Zio, dan Zio sudah siap untuk melakukan operasi

"Bissmillah" Ucap Zio sambil terpejam, karena bius yang di berikan suster sudah menyerap kedalam tubuhnya

LIKE YA LIKE, GA SUSAH KOK CUMA PENCET BINTANG AJA

KOMEN JUGA YAAA!!

SEE YOU AND THANKS

ALDERALDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang