Part 13

384 57 3
                                    


Happy Reading

Sore hari Chika melanjutkan part time-nya. Usut punya usut, Jeff berjanji akan datang lagi ke cafe ketika Chika shift sore. Dan cowok itu memenuhi janjinya. Seperti seorang boss, Chika tinggalkan meja kasirnya dan ngobrol dengan Jeff. Ia tenggelam dalam obrolan yang menyenangkan dengan Jeff. Cowok yang baru ia kenal dan baru saja tinggal di sebuah unit di salah satu tower.

"Aneh ya, Kak, aku masuk IPA tapi suka sejarah."

"Ya bukan. Tapi karena dasarnya kamu suka aja, terus tidak bisa dijadikan alasan keharusan menyukai sesuatu karena suatu hal. Baca buku kan bebas," tutur Jeff, "...nanti deh aku bawain buku Larry Gornick yang edisi lain."

"Ada edisi lain?" Chika antusias dan penasaran.

"Di apartemen aku ada. Di tower A. Buku lain juga ada. Hampir kayak perpustakaan malah," Jeff terkekeh pelan.

"Beneran, Kak?"

Jeff mengangguk penuh senyum melihat ada cewek abege begitu antusias dengan buku. Baru kali ini berkenalan dengan cewek cantik yang sangat menyukai buku dan tidak menutup jenis tertentu yang dibaca. Meski mungkin pola pikir mereka berbeda, tapi Jeff senang dengan antusiasme Chika.

"Aaa aku pengen ke apartemen Kakak!" pekik Chika menangkup pipinya. Matanya berbinar - binar seakan tak sabaran.

"Hmm...kayaknya kamu harus izin dulu deh sama orang tua kamu. Aku tinggal sendiri soalnya dan aku ngga mau juga kamu ngerasa ngga nyaman nanti di sana kita hanya berdua."

"Ya udah aku telepon Mama." Chika lekas mengeluarkan ponselnya tapi dicegah Jeff, "...kenapa, Kak?" Ia mengerutkan dahi.

"Maksud aku, kita baru saling kenal. Aku mau kamu lebih berhati - hati. Kamu harus menjaga diri kamu kan? Jangan mudah percaya begitu saja," jawab Jeff dengan gentle.

Hal itu jelas membuat Chika makin terkesan dengan cowok itu. Sikapnya yang amat dewasa, caranya berbicara, dan tentu saja ganteng.

"Soal buku," Jeff menambahkan, "...masih ada hari besok. Kamu kerja di sini kan? Aku bawain besok beberapa buku yang...yaa mungkin kamu suka dan mau baca. Aku pinjemin, asal dijaga baik - baik."

Gummy smile Chika melebar di bibirnya, "Aku jadi ngga sabar nunggu besok. Hehehe."

Jeff tertawa, "Kamu lucu ya."

Chika menjulurkan lidahnya, "Chika gitu loh!" Matanya mengerjap kegirangan penuh percaya diri.

Jeff sendiri pun mulai tertarik pada gadis cantik dihadapannya ini. Senyumnya, tawa dan cerianya, semangatnya, kecerdasannya. Sebatas itu. Soal fisik, baginya Chika itu cantik. Sudah cukup tanpa perlu menilai hal lain yang tidak penting.

"Eh, tadi kan jam sekolah. Kamu bolos?" tanya Jeff.

Chika menumpu dagunya dengan kedua telapak tangan di meja, menatap wajah Jeff, "Hehe..." Lalu mengangguk - angguk seolah sebuah kebanggaan.

"Kenapa?" Jeff memajukan kursinya.

"Ada masalah aja sama temen sekelas yang bikin aku males masuk," jawab Chika, bibirnya cemberut.

"Bukannya besok, lusa, dan seterusnya tetep ketemu juga kan? Masa mau menghindar?" Jeff jadi kepo. Wajahnya begitu serius menanggapinya.

"Au ah..." sahut Chika cuek. Bibirnya mengerucut meniup poni di keningnya.

"Eh, maaf. Aku ngga maksud ikut campur. Penasaran aja. Maaf, maaf." Jeff tampak khawatir dengan keingintahuannya sehingga harus mengklarifikasi.

"Biasalah. Masalah cowok," Chika menjelaskan.

Chika [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang