Still Us

318 33 3
                                    



Mereka sudah tiba, kembali ke kota.
Masih dalam suasana libur semester dan baru tiba dari perjalanan jauh, masing-masing dari mereka sudah melengket di kasur masing-masing.

Sejak kejadian kemarin malam, Juyeon tidak lagi berkontak dengan Hyunjae. Bahkan ia bertukar kursi dengan Eric saat perjalanan pulang.

Bukan, bukannya Juyeon ngambek karena perkataan Hyunjae. Ia hanya tidak mau mengganggu Hyunjae lagi, menurutnya ia sudah kelewat batas dengan perilakunya selama ini terhadap pria bermarga Lee itu.

Dan sejak saat itu ia membatasi jarak dengan Hyunjae. Memberi ruang agar Hyunjae bisa santai dan tidak merasa risih lagi.

Semua temannya menyadari itu, cukup peka, bahkan Sunwoo dan Eric yang awalnya saling usil pun mengikut suasana. Mereka jadi diam dan hening. Mobil yang tadinya ribut dan rusuh jadi seperti perpustakaan.

---

"Gue rasa lo ngebentak terlalu keras deh sama dia, Jae" ucap Jacob yang tengah menatap langit langit kamarnya.
Hyunjae datang kerumahnya untuk makan. Hal yang biasa.

"Hah?" Jawab Hyunjae bingung dengan pembahasan tiba-tiba Jacob yang tanpa konteks itu.

"Lo, terlalu ngebentak keras"

"Ngebentak keras apa sih?"

Jacob yang tadinya menatap langit kamar beralih menatap Hyunjae, "Juyeon"

Hyunjae yang dasarnya pura-pura tidak peka itu hanya menjawab Jacob dengan 'Oooh' sambil mengangguk dan melanjutkan makannya.

"Kok oh doang sih? Minta maaf sana"

"Dih, Bukannya kebalik? Dia yang suka kelewatan sampe ga ngasih jarak, ngintilin gue terus, guenya jadi gak bebas" Hyunjae keluar dari kamar Jacob untuk mencuci piringnya setelah makan.

Lalu saat kembali ke kanar Jacob, ia harap Jacob akan mengganti pembahasannya.

"Tapi Jae, tetep aja lo terlalu kasar ke dia, lo bentak dan marahin terus, kasian tauu" Jacob kembali menatap langit-langit kamarnya, tangannya memeluk erat bantal.

Hyunjae berdecak malas, "lo kasian ke gue juga kek," ia mendaratkan bokongnya di samping Jacob. "Dianya juga lembek ah masa cuma gue bentak dikit gitu, ngambek"

"Bukan masalah bentakannya, Jae" Jacob memposisikan badannya duduk menghadap Hyunjae, "Perkataan lo kayaknya kena banget di dia, dia langsung down"

"Lo kayaknya bisa bilang secara baik-baik, ke dia, jelasin baik-baik kalau lo emang butuh ruang"
"Gue harep sih lo langsung minta maaf terus jelasin biar ga ada dendam-dendaman"

Hyunjae diam sedang memikirkan sesuatu dari perkataan Jacob. Tiba-tiba ia memiliki banyak pertanyaan di kepalanya.

Emang efeknya sekuat itu?

Hah? Masa dia marah beneran sih

Gue minta maaf aja? Eh BIG NO, harusnya dia duluan yang minta maaf

Tapi nanti kl dia gak mau bicara sama gue lagi gimana

"Nanti deh, Cob. Gue gak mau bahas itu" Hyunjae memelas, dan kemudian diangguki Jacob mengerti dengan pikiran Hyunjae.

Kemudian dilanjut dengan perbincangan santai mereka hingga Hyunjae memutuskan pulang sekitar jam 4 sore.

Satu kaleng soda di tangan kanan Hyunjae, sambil berjalan menuju rumahnya yang sesekali ia minum.
Pikirannya kembali terisi dengan perkataan Jacob.
Tangannya terulur mengambil ponsel, melihat notifikasi. Hanya notifikasi Shopee yang tanamannya belum disiram beberapa hari.
Jika ia pulang, tidak ada siapa-siapa. Hyunjae bosan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ours || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang