Photo

922 102 6
                                    




Jacob baru saja pulang dari tempat mengajarnya. Sekarang ia jadi guru vokal tetap di satu kelas les. Mengajarnya Tidak setiap hari, hanya sekali sepekan.

Jacob menganga saat baru saja membuka pintu keluar tempat mengajarnya itu.
Ada Eric berdiri di samping motornya sambil menatap Jacob.

"Kak Cob, jalan yuk?"

Kok bisa ada dia!?
"Gak, gue mau pulang, gausah antar, gue bawa motor" Jawabnya santai sambil menaiki motornya yang berada di sebelah Eric.

"Gue ga bawa motor loh kak, biarin pake motor kak Cob nanti gue bonceng"

"Gak, gue capek" lagi, Jacob menolak.

"Kak Coooob, Cobie cobieee yaaa mau yaa sekali kali aja"

Jacob menatap Eric yang sedang beraegyo sambil menghalangi jalannya.

"Kalau capek, gue gendong deh kak ayo mau ya mauu?"

Tiba-tiba ada suara dering Hp dari saku Jacob.
Jacob mengangkatnya masih sambil menatap Eric yang menunggu jawaban.

"Cob, lo sama Eric ya?" Terdengar suara berat Juyeon dari seberang. Jacob bingung pasalnya yang menelfon ini nomor Hyunjae.
Kok bisa Juyeon? Aish sudahlah urusan mereka.

"Iya nih, kok tau?"

"Lo kalau diajak sama dia jawab mau ya, terima aja okei?"

"Hah? Kenapa emang, gue baru ngajar ini capek tau"

"Dia abis tengkar sama orang tuanya Cob, ehm Kalau capek, lo bawa aja ke rumah lo dulu intinya jangan biarin dia pergi atau pulang"

"Hah?" Ini Jacob jadi hah hah hah terus deri tadi

"Nanti aja gue ceritain, intinya lo sama dia dulu, nanti Ericnya gue jemput agak malam, jangan suruh dia pulang ya ,Plis" terdengar suara Juyeon yang penuh harap.

Jacob terdiam, ia menatap ke arah Eric dan baru saja ia sadar mata Eric yang sembab.
Kejanggalan itu membuat Jacob menarik napasnya agar emosinya teredam.
Lalu dibuang dengan helaan naps halus, "Yaudah Juy, semangat ya sama Hyunjaenya hehehe ditunggu penjelasannya oke? Bye"

Jacob segera mematikan sambungan telfonnya sebelum mendengar jawaban Juyeon.

"Yaudah ayok Ric, tapi gue ga boleh jalan jalan. Ke rumah gue aja ya?"

Eric menyunggingkan senyumnya lebar. "IYA GAPAPA MAU KAK HEHEHE MAKASIH KAK COB"

"Sstt berisik!"

"Oke maaf kak, yaudah gue aja yang boncengin sini sini"

---

Eric berjalan masuk ke dalam rumah yang bisa dibilang besar itu. Beberapa kantongan ada di genggamannya.
Tadi sebelum sampai di rumah, mereka beli beberapa keperluan buat di rumah Jacob.

"Lo langsung naik aja Ric ke kamar gue di lantai dua ada namanya kok di pintu, soalnya ruang tamu sama ruang tengah mau dipake sama tamunya nyokap ntar"

Eric menaruh belanjaan di tempat yang Jacob suruh kemudian naik ke lantai dua dan sampai kamar yang ada tulisan Jacobnya di pintu.

Pas masuk, kamarnya agak berantakan. Maklum orangnya masih belum sempat beres beres udah ada jadwal ngajar. Jadi Eric inisiatif buat beres beresin. Ga terlalu berantakan sih cuma lipat selimut abis itu naikin buku-buku yang tergeletak di karpet. Yang lainnya sudah rapi.
Eric masih melihat-lihat kamar berwarna cream itu. Terus sampai dia lihat ada foto Jacob dengan kakak tertuanya.

"Mirip banget iniii, kembar"
Tiba-tiba pintu kamar Jacob terbuka dan terlihat sosok yang ada didalam foto yang Eric pegang.

"Jacob, Kakak mau⎯⎯⎯ Eh? Temen atau pacarnya Jacob nih?"

Ours || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang