Sangyeon telah menjelaskan semuanya ke Haknyeon dan orang tuanya. Dan mereka sangat bersyukur Haknyeon punya teman yang sangat baik terhadapnya di sekolah, meski Haknyeon bukan murid terpandang dan hanya murid biasa dengan bantuan beasiswa.Kemudian karena tidak enak dengan orang tua Haknyeon, Sangyeon dan yang lainnya izin membawa Haknyeon keluar dengan alasan ingin melihat lihat keadaan perkampungan disana.
Sangyeon dan yang lainnyapun berjalan di jalan kecil yang khas dengan suasana desa.
Di kiri ada sawah-sawah dan di kanan ada pohon pohon dan sesekali rumah warga."Nyeon, to the point aja nih gue mau nanya, kenapa mereka nyuruh berhenti sekolah?" Tanya Sunwoo yang berdiri di kanan Haknyeon dan Sangyeon di kirinya.
Yang lain berjalan sambil berfoto-foto ria dengan pemandangan."Sesuai yang mereka bilang Nu, mereka udah gak sanggup dengan biaya hidup di kota. Walaupun disana sekolah gratis tetap aja kosan buat Haknyeon tinggal mahal banget buat mereka, belum lagi makan dan lainnya"
"Jadi lo cuma mau kerja bantu-bantu disini gitu?"
Haknyeon mengangguk "Begitulah, mungkin nanti kalau aku ikut bantu bapak uangnya cukup nanti lanjut sekolah lagi, doain aja walau telat lulus"
Sunwoo menunduk tidak tahu mau berbuat apa, kondisi ekonomi mereka sangat berbeda, Sunwoo tidak tahu betapa sulitnya Haknyeon untuk sekolah saja.
"Nyeon rumah gue ada kamar kosong kok, mau gak" Younghoon dengan enteng menawarkan, membuat Sunwoo menoleh kaget.
"Kamar kosong mananya sih, mabok lo?" protes Sunwoo karena mengingat rumah mereka sedang tidak ada kamar kosong."Dih gue mah punya rumah, Lo kan belum ada" Jawabnya sombong, yang Younghoon maksud bukanlah rumahnya yang ia tinggali bersama orang tuanya dan Sunwoo.
"Iyadah anak kesayangan pak Kim maaf, saya mah cuma supir disana" Jawab Sunwoo sambil dengan nada juteknya.
"Gimana Nyeon? Disitu aja, kalau mau makan sih ada kok bahan seadanya"
Haknyeon sangat bersyukur dikelilingi orang-orang baik seperti sekarang. Tetap saja rasa tidak enak mengelilinginya, tidak mungkin hidupnya seenak itu. Sudah sekolah gratis, biaya makan dan tempat hidup pun numpang.
Jadi hanya hening yang Haknyeon berikan."Gak usah gak enak Nyeon, gue yang nawarin kok, sekalian biar rumah gue ada yang jaga, Oh iya kalau lo merasa gak enak bisa deh jagain rumah gue bersihin gitu dikit-dikit. Gue datangnya cuma tiap akhir pekan aja itupun kalau mood" Tawar Younghoon sekali lagi agar Haknyeon merasa sedikit enak diberi tidak secara cuma-cuma.
"T-tapi kak, beneran gak apa-apa? Ayah kak Younghoon tidak keberatan? Atau mau dibantu dirumah tuan Kim juga kak? Saya bisa kok"
"Gak Nyeon, itu rumah gue, ya terserah gue lah mau ngapain, MAU YA YA YAAAA??? HARUS MAU! Biar lo sekolah lagi"
Haknyeon berpikir sejenak kemudian mengangguk pelan "Okedeh, nanti Haknyeon tanya bapak dulu buat izin"
Younghoon tersenyum dan membalas dengan acungan jempol dilanjut menepuk kepala Haknyeon. Kemudian mereka kembali menikmati udara dan pemandangan di sana. Chanhee dan Changmin yang dari tadi sibuk memotret, Younghoon dan Eric yang tiba-tiba jadi model dadakan. Juyeon yang kalau lagi ada kesempatan menggoda Hyunjae. Dilanjut Kevin Hwall Jacob yang saling jahil.
Sangyeon dan Haknyeon dari tadi diam, kentara jiwa kebapakannya.Sebenarnya Sangyeon sedang banyak pikiran tetang dia dan Chanhee. Sangyeon tau, Sangyeon peka juga tentang pacarnya itu. Ia tidak jarang mendapati Chanhee tengah melirik Younghoon kagum dan tersenyum walaupun ia sembunyi, dan wajah cemburu Chanhee saat melihat Younghoon bersama Changmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours || The Boyz
Fiksi PenggemarThat Song is 'bout Our Story Mereka punya ceritanya masing-masing Ada yang cuma nyari pelampiasan, Ada yang bingung dan nyari tujuan bahagia, Ada juga yang nyari nyari pacar bohongan, Ada yang sudah sabar tapi tidak dihargai, Terus ada yang kerjany...