We Know

1.6K 159 0
                                    



Hyunjae sedang melamun duduk di mejanya. Kelasnya sudah berakhir beberapa menit yang lalu. Dan sekarang adalah waktu makan siang.

Hyunjae hanya sedang tidak ingin. Entah pikirannya bercampur aduk.
Beberapa hari belakangan ini, Manager barunya itu --Lee Juyeon-- seperti menaruh perhatian lebih pada Hyunjae.
Entah hanya perasaan Hyunjae atau memang benar begitu.

Jujur, Hyunjae risih. Dia tidak enak dengan teman Bandnya.
Juyeon menjadi manager band baru lima hari tapi sangat jelas tingkahnya.
Setiap waktu latihan, Juyeon hanya fokus pada Hyunjae. Bahkan Hyunjae dibuat berlatih terpisah dengan gitaris dan drumer band.

Aneh?.
Dan Juyeon selalu mendampingi Hyunjae selama latihan.
Jam makan siang begini, biasanya Juyeon akan pura-pura ada urusan dengan Hyunjae, walau akhirnya cuma mengajaknya makan berdua.

"Eh Disini ternyata"
Oh iya, Juyeon itu juga adalah salah satu siswa creker kan.

"Ga makan siang nih?" Juyeon duduk di sebelah Hyunjae.

Hyunjae mencoba ramah, "Eum, engga dulu deh"

"Loh? Mau latihan?"

"Em Juy? Boleh ga, g-gue ga ikut latihan dulu. Kayaknya gue ga enak badan" Ucap Hyunjae yang tentu saja bohong.

"Bener lagi ga enak badan?" Juyeon dengan lancang memegang pipi Hyunjae untuk mengecek suhu badannya.
Hyunjae refleks memundurkan wajahnya.

Juyeon tersenyum sangat lembut melihat reaksi Hyunjae.
Juyeon langsung tersadar, Hyunjae risih dengannya. Juyeon sadar kalau Hyunjae merasa terganggu dengan sikapnya.

"Gue mau izin pulang dulu kalau gitu, gue makan dirumah aja. Ga usah anter" Tolak Hyunjae sebelum Juyeon menawarkan untuk mengantarnya pulang. Dan ini belum jam pulang sekolah tapi Hyunjae nekat.

Juyeon kembali tersenyum. Semengganggu itukah keberadaannya?

Juyeon hanya ingin bersama Hyunjae. Mungkin waktu yang terlalu singkat, tapi Juyeon sudah jatuh pada pesona seorang Lee Hyunjae.

I'll make you mine soon, maybe(?)

Hyunjae berjalan meninggalkan kelas kosong itu. Disusul Juyeon yang mengikutinya sampai Hyunjae benar-benar pulang.

---

Jacob berjalan ke arah parkiran. Hari ini dia lagi ingin makan di luar.
Katanya ingin mencari suasana baru. Bosan dengan menu di kantin yang sudah ia coba semua.

Bukan cuma itu, sebenarnya ia tengah menghindari adik kelasnya yang beberapa hari lalu baru ia temui.
Yang Jacob sebut, Cowok agresif.

Mungkin Jacob merasakan perasaan risih juga? Seperti Hyunjae.
Sepertinya tidak, Hyunjae lebih sedikit menerima sedangkan Jacob menolak secara terang-terangan.

"Eric, cari kak Jacob ya?"

Jacob yang sudah hampir sampai di dekat motor maticnyapun membeku mendengar seseorang yang bertanya barusan, padahal pertanyaan itu bukan untuknya.

"Em" Eric mengangguk, "Dia ninggalin sesuatu Hehe astaga Kak Jacob ceroboh sekali"

Jacob hanya merapalkan doa agar tidak ada yang menyadari keberadaannya.

"Gua bingung sama lu deh ric, tiba-tiba suka sama Kakak kelas, kelas E, baek, pendiem gitu sampe bikin dia marah" ucap orang yang bersama Eric di parkiran.

Eric yang disebut itu hanya terkikik kecil, "Ya ga lah, gue tuh cuma mau cari temen aja. Kak Jacob sih yang kabur-kaburan dari gue. orang-orang salah ngeartiin. Gue cuma kagum doang sama dia, digoda-godain dikit sih"

Orang yang Eric tanya cuma iya-iya saja supaya ceritanya ga usah lanjut.

Jacob yang sedang menguping, "Apaan si ini anak caper"

Dia jadi sering marah kenapa? Cuma karena Eric?

Tidak tahu pasti. Jacob langsung saja naik ke motor.
Saat baru memasang helm, seseorang menepuk pundaknya.

"Kak Cob," Eric yang ternyata sudah menyadari keberadaan kakelnya itu "Nih kak, map kakak ketinggalan. Apal gue mah, map yang ada stiker tanaman warna ijo ijo"

Jacob mengambil mapnya itu dari eric.

"Makasih" Balas Jacob dengan nada jutek.

Jacob tidak pernah begini, dimana sifat penyabarnya. Ya walaupun tiap orang pasti pernah marah tapi Jacob ini termasuk yang jarang marah. Senyum terus. Tapi sejak ketemu Eric dia jadi suka marah.

"Besok-besok Kak Jacob nebeng di gue aja, ya kak?"

"Modus, ga mau!"

"Lah? Modus apanya kak?, baik hati gini nawarin jadi ojek"

"Gatau deh males ric, Ekhm gini deh lo kalau ga ada urusan urgent sama gue. Tolong ga usah nyamperin, kayak biasa aja"

Eric mentap Jacob bingung. Kenapa si kakak kelasnya itu tiba-tiba berbicara begitu. Jacob meninggalkan area parkiran dan Eric yang masih kebingungan.



()()(TBC)()()

Ours || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang