Aku mau ngebut 🚀🚀
tapi maaf ini dikit banget 😭🙏
......
Berjalan empat bulan, si kembar tidak lagi merasa sedih dengan perubahan sikap Seungmin. Mereka justru merasa cukup senang karena omelan pagi hari berkurang drastis.
From this...
"Kian, udah yuk main airnya. Kamu gak kuat dingin nanti masuk angin, tuh liat kulitnya udah keriput. Ayo keluar."
"Kean, lap tangannya pake tisu bukan kena baju. Minyaknya jadi nempel, kotor, belajar bersih."
To this...
"Udahan mandinya Kian."
"Nih tisunya Kean."
Intinya, kesehatan telinga mereka sepertinya membaik.
Walaupun tidak bisa dipungkiri mereka rindu dengan kecup manja atau senyum cerah mentari Seungmin, setidaknya mereka masih bisa melihat senyum tipis Seungmin disaat-saat tertentu. Seperti tempo hari saat si kembar memberi Seungmin permen susu rasa stroberi.
Hikmah yang bisa didapat adalah: Sungchan Sunghoon bisa bolak balik ke warung. Ke warung = jajan. Sering ke warung = lebih banyak jajan :D
Saking seringnya, membuat Sunoo pusing melihat kakak tetangga keluar masuk rumah dan pulang membawa serenteng permen. Terkadang dia juga senang karena diberi permen gratis hehe.
Selain menumpuk stok makanan manis di rumah, Minho tidak menemukan tanda-tanda ngidam lainnya. Sepertinya perjalanan kehamilan kedua ini tidak terlalu rumit.
Tok!
Tok!
Tok!
Tok tok tok tok!
Tok!
Tok!
Tok!
Tok tok tok tok!
Duduk di kursi teras sambil membawa mangkuk, Seungmin melambaikan tangan supaya dinotice oleh seseorang yang sedari tadi ditunggu. Dan usahanya berhasil, seseorang itu menghampiri.
Seungmin menyerahkan mangkuk, "Biasa mang. Cuanki, tahu coklat, baso kecil. Asin pedes."
"Boleh. Sakedap nya (sebentar ya)."
Selagi mamang cuanki membuat pesanan, satu kepala kecil menyembul dari pintu. Sungchan ingin melihat Seungmin jajan apalagi hari ini karena itu dia mengintip.
"Mang, baso dicolok 2. Kecap aja." Kata Seungmin tanpa menoleh.
"Muhun, mangga (iya)." Mamang cuanki dengan cekatan membuat pesanan baru. Tidak perlu menunggu waktu lama, dua tusuk bakso yang dilumuri kecap sudah jadi.
Seungmin menoleh, "Buat ngemil."
Sungchan keluar dan mengambil dua tusuk bakso itu malu-malu.
"Kasih satunya buat Kian." Kata Seungmin.
Sungchan mengangguk, hendak masuk ke rumah namun diurungkan. Dia menatap tukang cuanki dengan matanya yang bulat, "Mamang, sambelnya sedikit aja ya. Nanti dedenya Kian yang renang di perut Papih jadi kepedesan."
Barulah dia kembali ke rumah dengan langkah riang.
Tidak lagi terdengar suara telapak kaki, Seungmin mengambil botol sambal dan hendak menuang isinya sendiri saat terdengar suara yang menggelegar.
"PAPIIIHHH! KATA PAPAH SAMBELNYA DUA KECROT AJAAA!"
Giliran kepala Sunghoon yang muncul dari pintu, mengulang apa yang dia katakan beberapa detik yang lalu, "Papih kata papah cuma dua kecrot aja."
Karena penasaran akhirnya mamang cuanki bertanya, "Papahnya emang kemana kasep (ganteng)? Kok cuma katanya?"
"Papah lagi nonton bola mang. Takutnya kelewat pas ada gol."
Melihat ayahnya mengeluarkan motor dari garasi, Sunghoon berteriak dari teras rumah Sunoo, "Mau kemana???"
Karena suara anaknya itu termasuk soft, Minho tidak merasa sedang mendengar teriakan dan membalas dengan santai, "Ke depan, beli ayam bakar."
Karena jarang naik motor, Sunghoon berdiri dan memakai sandal, "Ikuuttt."
Meski kekurangan pemain karena Sunghoon pergi, Sungchan dan Sunoo lanjut menyusun lego. Tapi sepertinya Sungchan juga tergelitik ingin ikut jadi dia menoleh ke temannya, "Kian mau ke depan sebentar ya?"
Sunoo juga menoleh, "Sebentar kan? Nanti main lagi?"
"Iya nanti dilanjut kalau udah pulang."
"Okeh."
Mendapat persetujuan, Sungchan pergi dari teras dan menyebrang ke rumahnya sendiri. Secara bersamaan, Seungmin keluar dari rumah dan mengunci pintu.
Motor matic sedang dipanaskan, Minho duduk dalam posisi yang mantap sementara dua tuyulnya sedang ribut mengenai posisi duduk mereka.
"Kian di depan."
"Kean juga pengen."
"Waktu itu Kean udah."
"Kian juga pernah."
Seungmin menghampiri mereka, "Suit aja, yang kalah duduk di tengah."
Dirasa cukup adil untuk memecahkan masalah, keduanya memilih suit, "Kertas gunting batu!"
"YEAY!" Sunghoon jingrak senang sementara Sungchan cemberut.
"Papih, kaca mata!"
Seungmin kembali ke rumah untuk mengambil kaca mata plastik warna hitam. Setelah memakainya, Sunghoon naik ke atas motor dan berdiri diantara kedua kaki Minho. Sungchan juga naik tapi dibantu, yang duduk paling belakang tentu saja Seungmin.
"Pinter, pake kaca mata. Biar gak kemasukan debu ya?" Tanya Minho.
Sunghoon menoleh sedikit ke belakang, satu tangannya membentuk tanda centang yang diletakkan didagu. Dengan senyum lebar dia menjawab, "Biar keren~"
"Dasar."
Akhirnya, keluarga kecil itu berangkat berburu ayam bakar.
Sunoo melihat semuanya dan tidak bisa tidak cemberut. Nenek melihatnya lalu bertanya, "Kenapa bibirnya monyong kaya pantat ayam?"
"Pengen ikut desek-desekan."
"Enggak cukup, paling kamu disimpen di pentil."
"Ih nenekkkkk :( "
.....
Selamat malam minggu💃💃
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTERIN ✔
Fanfiction"Aku baru tau kamu pengen punya anak empat?" "Ohh iya dulu pernah bilang gitu hahaha, tapi yaa segimana dikasihnya aja." "..." "..." "Yuk." "??? Hmm??" Intinya ini cerita tentang Aris, Widya, dan buntut--ekhem maksudnya...buah hati mereka. _____ War...