✨Lupa

689 123 104
                                    

Makasih banyak buat sumbangan ide-idenya teman-teman~
Tapi maaf, aku lagi akahsgsmsosnsgssj dan cuma bisa merealisasikan dua ide. Kalau boleh, dua ide yang lain buat minggu depan.

Semoga tulisan ini gak mengecewakan. Hehe.
























.....

Seungmin duduk selonjoran di karpet, fokusnya jatuh pada televisi yang sedang menayangkan berita siang. Di sampingnya ada Logan yang asyik bermain sendiri.

Beberapa menit kemudian, si kecil jadi bosan. Otaknya berpikir tentang kegiatan yang harus dilakukan.

Tapi sepertinya dia sedang malas. Logan beringsut duduk di paha Seungmin dan memeluknya. Kepalanya bersandar di dada Seungmin sementara tubuhnya memeluk perut Seungmin. Sekilas, posisinya kurang lebih seperti anak koala.

"Mmm. Peyut."

Kalau diartikan, kira-kira seperti ini: 'hmm memeluk perut dengan posisi ini ternyata cukup nyaman'.

Dengan telinga yang menempel di dada Seungmin, Logan bisa mendengar detak jantungnya yang stabil. Sesekali dia mengelus perut Seungmin dan mengoceh seperti mengobrol dengan calon adik di dalam sana.

"Apih."

"Hmm?"

"De diem."

Seungmin menunduk, "Ade diem? Iya, adenya lagi bobo."

Logan berkedip, "Dah siang, napa bobo?"

"Dedenya masih ngantuk. Jadi masih bobo."

Menggunakan tangan kecilnya, Logan menyingkap kaos yang Seungmin pakai dan menyelundupkan kepalanya ke dalam, "De banguunn, jangan obo teyuuss."

Bukanya mengeluarkan Logan, Seungmin yang kebetulan sedang memakai kaos oversize langsung saja 'melahap' si kecil dengan bajunya, membuatnya terkurung sepenuhnya di dalam, "Papih masukin lagi kamu ke dalem perut, biar ketemu sama dede. Rasain, gak bisa keluar."

Senang karena bisa usil, Seungmin memeluk guna memenjarakan si kecil di dalam kaosnya, dan lanjut menonton televisi.

"Apih, panas."

"Apa? Gak kedengeran?"

"Panasss."

"Gak mau masuk lagi ke perut? Nemenin dede?"

"Nda cukup."

"Dimuat-muatin aja."

"..."

Seungmin mengeluarkan Logan dari dalam bajunya dan seketika tergelak karena wajah minim ekspresi si kecil. Sambil membubuhi pipi putihnya yang bulat dengan ciuman ringan, dia berkata, "Senyum atuh ganteng, udah kaya Aris aja itu ekspresi."

"Assalamualaikum!"

Suara yang cempreng datang dari depan, diikuti dengan pintu yang terbuka dan dua bocah berseragam merah putih.

"Waalaikumsalam." Seungmin menepuk si kecil, "Tuh, aa pulang."

Sunghoon melesat ke dapur dengan kecepatan penuh sementara Sungchan menyalakan kipas angin. Logan mendekati kakaknya, ikut duduk dekat kipas angin.

"Aa." Panggilnya.

"Hah? Apa?" Si sulung menoleh.

Logan berkedip, berdiri lalu pergi ke dapur. Beberapa saat kemudian dia kembali membawa gelas plastik isi air.

"Buat aa? Makasih. Kino pinter ih." Bangganya sebelum minum pemberian si adik.

Diberi pujian seperti itu membuat Logan senang juga malu, daun telinga yang memerah menjadi buktinya. Kemudian dengan patuh duduk di tempatnya semula.

ASTERIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang