✨Bintang

3.2K 213 131
                                    

Untuk beberapa alasan,
Aku...gugup 😅
Hope you enjoy :3

















.....

Kling!

Lonceng mungil berbunyi ketika pintu terbuka. Keluar dari bakery, tungkainya yang melangkah pelan berubah menjadi setengah berlari, senyumnya merekah saat memanggil, "Aris!"

Si empunya nama mendongak dari layar ponsel yang sejak tadi menjadi fokus. Sudut bibir tertarik membentuk senyum tipis, meruntuhkan kesan dingin yang tercetak di wajahnya, "Dapet?"

"Dapet! Tadi hampir keabisan!" Manik mata Seungmin berkilauan, dia berkata dengan penuh semangat saat menggigit roti kesukaan, "Emmm enak. Aris, aaa~"

Menurut, Minho membuka mulut saat Seungmin menyuapi, "Lanjut jalan?"

"Lanjut bos~~"

Tanpa babibu lagi, Minho membawa tangan Seungmin untuk digenggam.

Bercampur bersama pejalan kaki lainnya, dua insan melepas penat setelah bekerja dengan berjalan santai. Ketika langit menyebar warna jingga, keduanya memutuskan untuk pulang untuk menyambut malam.

Berbicara tentang malam, hal paling mendasar untuk mendeskripsikannya adalah zona waktu dimana bulan memulai shift kerja untuk menerangi bumi dengan cahaya putih menenangkan, menggantikan mentari yang kembali ke rumah karena lelah.

Di waktu ini, tubuh memiliki kesempatan untuk beristirahat, dan memberikan waktu kepada jiwa untuk bermain ke alam mimpi. Mengarungi bunga tidur yang bermacam-macam bentuknya.

Namun, malam juga merupakan saat-saat yang ideal untuk menghabiskan waktu bersama pasangan.

Sama seperti sepasang suami-suami ini yang memanfaatkan malam untuk quality time dengan berbagi kehangatan yang intens, saling terjalin untuk mengecap kepuasan.

Selang beberapa waktu, hawa panas di dalam kamar berangsur turun. Sprei diganti dengan yang baru, keduanya membersihkan diri dan segar kembali.

Duduk di kursi dengan mata terpejam, Seungmin menikmati bagaimana rambutnya sedang dikeringkan, "Aris."

Suara yang dihasilkan hair dryer tidak menghalangi gumaman Minho, "Hm."

Mendongak untuk melihat ke belakang, Seungmin bertanya, "Mau ngasih apa buat buntutnya Felix sama Abin? Mereka bilang, Gavin lahir sebentar lagi. Zigotnya Candra udah umur enam minggu, kasih hadiah juga atau jangan?"

Surai suaminya sudah kering, Minho mendengus geli sambil menyimpan alat pengering rambut itu ke tempatnya, "Bukan zigot, tapi janin."

Selesai menerima perawatan dari salon dadakan, Seungmin perlahan berdiri namun meringis saat gelombang nyeri menghantam. Minho sigap membawanya ala bridal, menempatkannya dengan hati-hati di atas kasur, menarik selimut sebatas dada, sebelum mengambil tempat di sisi yang masih kosong.

"Bae."

"Hm?"

"Jadi mau beliin apa buat mereka?"

"Kamu kepikirannya apa?"

Menarik selimut sampai leher, Seungmin menatap langit-langit kamar saat berpikir. Minho mengubah posisinya menjadi miring dengan lengannya yang menjangkau pinggang Seungmin, menatap side profile suaminya lekat-lekat sambil menunggu jawaban.

Tapi apa yang dia dapatkan selanjutnya adalah kelopak mata Seungmin yang semakin turun. Khas orang yang mengantuk.

"Mikirnya besok aja, sekarang tidur. Capek kan?"

ASTERIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang