✨Bajigur (part 2)

515 65 39
                                    

Ada yang salah di chapter kemaren, terutama bagian menjelang akhir. Kalau temen ceweknya Sunoo lagi ngerjain ulangan di lab bahasa, temen ceweknya ini gak bisa ngajak Sunghoon ke belakang lab kimia karena waktunya yang tumpang tindih. Aku baru ngeuh pas baca ulang. Jadi aku edit sedikit dan sekarang udah agak beda. Hehe.

Yuk, lanjut.
Ini bakal panjang.






























......

Tentang penemuan Sunoo terakhir kali, dia belum bisa memastikan siapa perempuan yang bersama Sunghoon di belakang lab kimia. Dia juga belum mendengar kabar tentang murid dari kelas mana yang menarik Sunghoon ke sana untuk memproklamirkan isi hati.

Sebenarnya dia bisa saja bertanya pada orang yang bersangkutan tapi entahlah. Mereka memang dekat sejak kecil, Sunghoon tidak masalah saat Sunoo memanggilnya tanpa embel-embel 'kakak', bermain layaknya teman sebaya dan saudara. Tapi Sunoo samar-samar memahami ada garis yang tidak bisa dilewati sembarangan dan sesuka hati. Privasi.

Sebesar dan seliar apapun rasa penasaran menggerogoti setiap jengkal dari tubuhnya, Sunoo harus menahan diri. Tadinya sih begitu. Tapi bagaimana dia bisa menahan diri kalau begini keadaan yang dia lihat?!

"Mau beli popcorn gak?"

"Yang gede aja nanti aku minta."

"Tapi rasa yang asin."

"Heem sok." Sunghoon berbalik, "Aku sama Ulan mau beli popcorn, kalian ada yang mau nitip?"

"Aya bajigur teu? (Ada bajigur gak?)"

Tangan Jay sudah siap untuk melancarkan aksinya, "Maneh jigana resep pisan digaplok ku urang (Lu kayanya suka banget gue pukul)."

Jake nyengir, "Di jero tiis, mun nginum bajigur kan ngeunah, haneut (Di dalem dingin, kalo minum bajigur kan enak, anget)."

"Jadi???" Sunghoon menunggu kepastian.

Jay, Jake dan Sungchan menggeleng. Sunghoon mengalihkan perhatiannya pada yang termuda.

"Fadhil?"

"H-hah?" Sunoo memaksakan senyum, "Enggak dulu ah. Hehe."

Saat Wonyoung dan Sunghoon berpisah dari rombongan, Sunoo memperhatikan keduanya. Aura diantara mereka terlihat hangat, bagaimana Wonyoung berbicara dan tatapan Sunghoon untuknya...Semakin dia memperhatikan, sepertinya dia melihat lope lope di udara?

"Woi!" Jay menjentikkan jari di depan wajah Sunoo, "Ai maneh kunaon Fadhil? Tunduh? Cicing wae titatadi (Lu kenapa deh, Fadhil? Ngantuk? Daritadi diem aja)."

"Ah, iya kayanya. Sedikit."

Topik pembicaraan berubah dengan cepat. Selagi Jake dan Jay mengobrol, Sungchan mendekat dan berbisik pada Sunoo, "Kenapa?"

"Gak kenapa-napa."

"Kamu dari tadi kaya yang gak fokus."

"Perasaan Kian aja itu mah."

Jawabannya cukup untuk membuat Sungchan berhenti bertanya. Sunoo menghela napas lega dalam hati. Sekali lagi melirik Wonyoung dan Sunghoon, dia mengangguk saat mendapatkan jawaban yang pasti.

Kemudian tepat waktunya pintu teater yang mereka tunggu akhirnya terbuka, dua orang yang pergi jajan popcorn juga sudah kembali, mereka siap untuk menonton film.

Kemudian tepat waktunya pintu teater yang mereka tunggu akhirnya terbuka, dua orang yang pergi jajan popcorn juga sudah kembali, mereka siap untuk menonton film

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ASTERIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang