tiga✿ottoke?

4.7K 438 218
                                    

Chenle lagi nangis bombay di balik selimut, dia sedih Jisung ngomong gitu sama dia. Chenle mengusap perutnya yang masih datar lalu senyuman terlihat di wajah manisnya.

"Dedek gak usah khawatir ada Lele di- oh Chenle harus punya nama pangilan untuk dedek. Apa ya? Ibu? Mama? Buna? Hmm atau emak? Buna aja deh biar simpel" Chenle terkekeh sendiri merasa random padahal dia emang random.

"Chenle" Sebuah tepukan lembut mendarat di pantatnya, Chenle langsung membuka selimutnya. Ternyata itu Lay, ibu Chenle, sekarang tau kan dari mana gen polos begonya Chenle?

"Chenle kenapa? " Lay terlihat khawatir melihat anak bungsunya yang seperti habis menangis. Chenle menduduki dirinya lalu menyandarkan punggungnya ke sandaran ranjang.

"Chenle gak papa kok Ma, Chenle sedih aja tadi nonton spongbob di marahin tuan crab" Lay menggangguk mendengar kata anaknya, cocok emang jadi anak dan mama sama sama bego.

"Mama~ Chenle~" Terlihat kakak Chenle masuk sambil melompat lompat riang.

"Eh Jungwoo? Ada apa sayang? Kok kelihatan nya seneng banget? "

"Tara~" Jungwoo memperlihatkan testpack yang memperlihatkan dua garis merah di tengah testpack nya.

"Uwu hamil" Jungwoo mengusap usap perutnya yang masih rata.

"Wahh beneran? Akhirnya mama mau punya cucu, Lucas hebat deh" Lay memeluk Jungwoo,anak sulungnya dengan gembira. Jungwoo dan Lucas sudah menikah selama dua tahun dan ini adalah kehamilan pertama Jungwoo yang tentu membuat mereka semua merasa senang.

Chenle tersenyum melihat kakaknya bahagia, diam diam di balik selimut Chenle mengusap perutnya. Dia takut bayinya tidak di terima dan yang lebih parahnya di aborsi oleh keluarga nya seperti sinetron yang Chenle nonton bareng Jaemin. Sinetron rekomendasi mamanya Guanlin.

o(〃^▽^〃)o

Terlihat seorang pemuda duduk di taman rumahnya, menikmati angin semilir malam menerpa wajah tampannya.

"Maafin aku Chenle" Jisung sungguh menyesal mengatakan hal yang seharusnya ia tidak katakan pada kekasihnya, ia salah sangat salah. Tapi Jisung juga memikirkan masa depannya, ia mau egois kali ini.

"Jisung"

Jisung terkejut ketika mendengar seseorang memanggilnya saat ia membalik terlihat Sehun ayahnya menatapnya, syukur bukan demit.

Sehun duduk di samping Jisung.

"Ayah mau ngomong sesuatu sama kamu nak"

"Ngomong apa Yah? "

"Ayah mau ngajak kamu ke Jepang"

"Untuk apa? Jisung bukan wibu Yah"

Sehun menatap anaknya datar, siapa juga yang ajak nge wibu?

"Bukan gob- ekhm.. bukan gitu Sung, kamu tau kan perusahaan Ayah di Jepang makin maju? Ayah tidak bisa mengelola dua perusahaan sekaligus, jadi Ayah ingin membawamu ke Jepang untuk menjarkan kamu mengelola perusahaan di sana. Kalau kamu sudah pinter Ayah akan serahkan perusahaan itu buat kamu" Jelas Sehun.

"Terus kuliahku? "

"Gak usah pikirkan itu, Ayah akan urus semua"

Tapi Chenle?

o(〃^▽^〃)o


Sudah tiga minggu Chenle tidak pergi kuliah, dia hanya menghabiskan waktunya di dalam rumah dengan di temani drakor dan snek.

"Uhh pengen es cendol dawet" Chenle mengerucutkan bibirnya, ia mulai mengidam padahal sudah tiga minggu Chenle gak ngerasain ngidam lagi.

Chenle mengambil jaketnya dan memakai celana jeans mengambil dompet dan handphone lalu Chenle melangkah keluar rumahnya yang jarak antara kamar dan pintu utama seperti jarak antara Mekah dan Madinah. Capek juga.

TEKDUNG|| Chenji✅ (ChenlexJisung) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang