sembilan♡terungkap(season2)

1.6K 195 10
                                    

Semakin hari kondisi Chenle makin buruk, ia selalu mengalami mual dan muntah tidak kenal waktu. Ia juga menjadi sensitif terhadap bau dan rasa, tidak seperti biasanya.

Bahkan sekarang Chenle hanya bisa terbaring lemas di atas ranjang tidak bisa melakukan apa pun.

"Buna, makan ya Sunghoon suapin" Anak itu berusaha membujuk sang Ibu yang terlihat lemas dari kemarin.

"Buna gak lapar" Tangan pucat Chenle mengusap surai halus anaknya membuat Sunghoon semakin khawatir melihat Ibunya yang makin melemah.

"Buna bohong, dari kemarin Buna gak makan. Makan ya dikit aja"

"Gak sayang, nanti Buna muntah lagi. Sini" Chenle menjulurkan tangannya mengambil tubuh anaknya yang sudah sedikit berat, dengan agak kesulitan Sunghoon menaiki ranjang memeluk tubuh Buna nya yang menurutnya tidak ada yang membandingi kenyamanannya.

Tangan Chenle terus mengusap surai anaknya memeluk tubuh yang lebih kecil darinya dengan erat, tanpa ia sadari air mata keluar begitu saja tanpa izin.

Kenapa semua kemalangan terjadi padanya terus menerus tanpa henti? Jujur, Chenle capek harus mengulangi kesalahan yang sama. Chenle capek harus berurusan dengan orang yang sama, kenapa harus dia yang merasakannya? Tidakkah Tuhan memberikan ia istirahat barang sejenak? Chenle hanya ingin bahagia dengan malaikat kecilnya, itu saja.

(﹡ˆ﹀ˆ﹡)♡

"Chenle nya aja? " Tanya Shotaro kepada seorang pria paruh baya di depan pintu rumah keluarga Jung.

"Oh, kau temannya Chenle? Dia ada di kamarnya, dia sedang sakit dari kemarin dia muntah muntah terus" Jawab pria itu.

"Ah, benarkah? Padahal saya ingin menitipkan Heesung, dari kemarin dia terus terusan merengek minta di antarkan kesini"

"Titipkan saja, kami senang jika banyak anak yang bermain di rumah, makin rame. Oh iya perkenalkan saya Jung Doyoung istri pertama Tuan Jung"

Shotaro tersenyum lalu sedikit menunduk "Saya Park Shotaro, Nyonya"

"Ah, tidak perlu menyebutku Nyonya seperti itu pangil saja Aunty"

"Baik Aunty"

"Oh iya, ayo Heesung masuk Jay dan Sunghoon ada di dalam. Ayo" Doyoung memangil anak itu masuk, segera saja Heesung berlari memasuki rumah yang telah ia hafal seluk beluknya, karena kemarin Jay mengadakan house tour dadakan.

"Saya titip Heesung ya Aunty, kalau dia nakal marahin saja kalau ada apa apa hubungi saja saya"

Doyoung mengangguk "Iya kam-"

"MAMA, MASAKAN MAMA GOSONG! " Teriak Haechan dari dapur membuat Doyoung langsung berlari tergopoh gopoh ke dapur melupakan Shotaro yang masih di ambang pintu.

Shotaro hanya terkekeh melihat Doyoung yang sekarang sudah teriak teriak karena masakannya gosong di dapur.

Saat Shotaro ingin kembali tiba tiba pandangannya tidak sengaja menangkap satu pigura foto yang terpajang besar di ruang tamu.

Tubuh Shotaro berubah menjadi kaku, fikirannya berkecamuk, jantungnya berdebar kencang hinga tubuhnya melemas, namun sebisa mungkin ia menahan tubuhnya.

"Su-Sungchan... Kamu.. " Air mata keluar dari pelupuk mata Shotaro, Shotaro menemukan fakta yang selama ini ia tidak ketahui.

(﹡ˆ﹀ˆ﹡)♡

Shotaro berjalan dengan dinding sebagai pegangannya, ia berjalan gontai di teras rumahnya.

Air mata terus membasahi pipinya tidak peduli ia menjadi pusat perhatian selama perjalanan pulang, pikirannya berkecamuk.

TEKDUNG|| Chenji✅ (ChenlexJisung) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang