"Jisung ini stiknya udah aku rendem di pipis"
"itu bukan stik Chenle"
"oh bukan ya? tapi stiknya lucu banget deh ada dua garis nya"
"oh itu berarti kam- CHENLE!! "
Chenle dan Jisung yang harus menghadapi ujian dari kesalahan yang mereka lakukan, uji...
Arisan selesai, dan arisan di menangkan oleh Jaemin biar adil dan cepet. Renjun dan Jungwon sudah pulang membawa Jake karena kebetulan rumah mereka deket, kenapa Jungwoo gak ikut arisan? Karena dia lagi tepar tekdung lagi.
Haechan dan Jay mau jemput Mark di kantor jadi Chenle dan Sunghoon pulang sendiri.
"Dadah Sunoo~" Sunghoon melambaikan pada Sunoo yang sedang di gendong Jeno.
Jeno menatap Sunghoon tajam "Heh ngapain lo dada dada anak gue! "
"Kenapa? Dada sama istri sendiri kok gak boleh" Jawab Sunghoon dengan santainya.
"Otak lo siliweran, kalian masih kecil gak ada istri istrian. Lagi pula Uncle gak restuin kalian"
Sunghoon menatap tajam Jeno tapi menurut Jaemin dan Chenle yang sedang menonton Sunghoon terlihat lucu.
"Gak peduli, Sunoo tetap istri Sunghoon. Kita juga udah punya rumah bentar lagi punya anak! "
Orang-orang dewasa yang mendengarkannya terkejut berjamaah mendengar ucapan Sunghoon.
"Wah, mirip bapaknya nih bocah"
"Ya emang Sunghoon mirip Ayah Sungchan, kan anaknya"
Jeno bungkam, padahal maksudnya itu Jisung tapi Jeno lupa Sunghoon hanya mengetahui Ayahnya itu Sungchan seorang.
Jangan lupa dari tadi Heesung ada di sana, menyimak percakapan Jeno dan Sunghoon yang menurutnya aneh. Heesung gak ngerti sampai nama yang menurutnya gak asing terdengar, tapi Heesung lupa itu nama siapa.
"Permisi"
Jeno dan Jaemin terkejut ketika melihat seorang pria memakai jas berdiri di depan mereka, di teras rumah.
"Ji-Jisung? "
"Jenokkk!!! " Jisung memeluk Jeno erat tapi sesegera mungkin Jeno mendorong tubuh Jisung.
"Anak gue kegencet njir! "
"Di depan anak jangan ngomong kotor Jeno" Tapi Jeno gak peduli dengan peringatan Jisung.
"Oh iya, lo kapan balik dari Jepang? Eh btw kok lo tau rumah gue? " Semenjak menikah Jeno dan Jaemin membeli rumah baru tidak di rumah orangtua mereka lagi.
"Gue mau jemput Heesung"
Jaemin ikut terkejut, lagi, mendengarnya.
"Berarti... Shotaro... "
Jisung menatap Jaemin yang berada di belakang Jeno lalu mengangguk.
"Gue suaminya Shotaro, Heesung anak gue"
Diam diam Jaemin melirik Chenle di sampingnya.
Hati Chenle sakit mendengarnya namun sebisa mungkin ia terlihat biasa saja.
"Sunghoon kita pulang yuk, Jeno Jaemin Jisung di luan ya. Dada Sunoo~ Heesung~" Chenle mencubit pipi gembul Sunoo lalu mengenggam tangan Sunghoon menjauh dari mereka.
Jisung menggendong Heesung berjalan cepat menuju Chenle yang sudah di luar gerbang rumah Jeno.
"Chenle! "
Chenle berbalik ketika mendengar namanya di sebut.
"Pulang bareng yuk, udah mau hujan" Jisung menunjuk langit yang sudah menghitam siap siap menurunkan air hujan.
"Ah, gak usah. Kita mau naik taxi aja"
"Gak papa Aunty, pulang bareng Papa Heesung aja bentar lagi mau hujan loh nanti kalau kena hujan Aunty dan Sunghoon sakit"
(﹡ˆ﹀ˆ﹡)♡
Hujan deras membasahi jalan bahkan tidak hanya hujan petirpun ikut menghiasi langit membuat jalanan sepih dan pengendara lebih memilih untuk berteduh.
"Kita berteduh dulu di hotel gimana? " Tanya Jisung kasihan melihat Chenle yang terlihat ketakutan setiap petir bergemuruh. Jisung sangat tau hal itu, Chenle takut petir.
"Iya Ayah, Heesung takut" Jisung mengangguk membawa mobilnya ke hotel terdekat untuk berteduh sejenak.
Sampai di hotel Jisung memesan satu kamar karena pikirnya mereka hanya berteduh sebentar.
Setelah semuanya telah masuk ke hotel Heesung dan Sunghoon langsung berteriak heboh karena kamar yang Jisung pesan bukan kamar sembarangan. Kamarnya benar benar mewah dan kamar ini lebih cocok untuk pengantin baru yang tengah berbulan madu.
Di kamar tersebut tersedia dua ranjang besar yang sangat empuk.
"Sunghoon jangan loncat loncat" Sunghoon yang sedang asik meloncat dengan Heesung hanya memperlihatkan cengir ke Ibunya lalu menuruni ranjang. Sunghoon berlari ke arah balkon di ikut Heesung, mereka melihat kota yang indah dengan lampu di penjuru kota yang terlihat seperti bintang walau agak tertutupi lebatnya hujan.
Chenle menduduki bibir ranjang, tersenyum menatap Sunghoon dan Heesung yang terlihat senang dengan menyebul nyebulkan wajah mereka di antara jeruji besi pagar balkon.
"Mereka senang sekali" Jisung duduk di sofa dekat ranjang ikut menatap apa yang Chenle tatap.
"Jisung, seharusnya kau tidak perlu memesan kamar semewah ini" Chenle tidak enak melihat fasilitas yang Jisung berikan.
Jisung terkekeh "Tidak papa sekali kali, hitung hitung memanjakan Sunghoon dan Heesung"
"Tap- tapi Shotaro? " Chenle memikirkan hal itu dari tadi, dia merasa tidak punya hati karena berani tingal dalam satu kamar hotel bersama suami orang.
"Tenang, aku sudah minta izin tadi padanya. Kayaknya kita belum bisa pulang malam ini karena hujan di luar sangat lebat" Bohong, Jisung hanya mengatakan ingin membawa Heesung bertemu kliennya karena hujan deras jadi Jisung ingin membawa Heesung saja bersamanya dari pada harus pulang balik di tengah derasnya hujan.
Chenle mengangguk, tidak menaruh sedikitpun kecurigaan.
"Buna, Sunghoon laper"
"Ya sudah ayok kita makan di bawah" Ajak Jisung di ikuti sorakan dua bocah itu.
(﹡ˆ﹀ˆ﹡)♡
Makan malam mereka di restoran hotel berlangsung damai, bahkan Jisung sesekali melirik Chenle dan tersenyum tidak menyangka momen ini terjadi padanya.
"Buna, Sunghoon mau udang" Sunghoon menunjuk udang yang tersajikan di depannya.
"Oh in-" Jisung ingin mengambilkan yang Sunghoon mau tapi tangannya di cegat Chenle.
"Sunghoon jangan makan banyak udang nanti pipinya gatal gatal kayak dulu, mau? " Sunghoon mengenggeleng hingga poninya ikut bergoyang goyang, terlihat menggemaskan menurut Jisung Sunghoon mirip Ibunya.
"Sunghoon punya alergi udang? Kayak Ayah dong, Ayah juga gak bisa makan udang banyak nanti badannya gatal" Ucap Heesung sambil mengunyah makanannya hingga pipinya mengembung lucu.
Chenle tersenyum, tentu mereka punya beberapa kemiripan mengingat Jisung adalah Ayah biologis Sunghoon.
"Kalau Heesung punya alergi kerang, kalau makan kerang pantatnya gatal sampai merah merah"
"Ih Papa!! Jangan cerita Heesung malu" Wajah Heesung memerah menahan malu karena Ayahnya membongkar aibnya membuat mereka semua tertawa melihatnya.
Para pengunjung yang menyaksikan pun tersenyum hangat karena mereka benar-benar terlihat seperti keluarga yang bahagia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.