empat♡teman baru(season2)

1.8K 193 19
                                    

"WOY ADA GURU WOY" Teriak Jake dari luar kelas membuat seluruh siswa SD klas 1 E segera duduk di tempat-tempat nya masing masing. Mungkin kalau Jay yang bilang mereka gak percaya tapi kali ini yang bilang Jake.

"Selamat pagi anak anak!!"

"Pagi bu guru~" Bu Wendy tersenyum ramah ke murid murid laknatnya.

"Kita punya teman baru, ayo Heesung perkenalkan dirimu"

Heesung yang masih malu malu menundukan sedikit badannya "Hallo, namaku Park Heesung. Aku pindahan dari sekolah Jep-"

"WAH JEPANG?! JAY PERNAH KE SANA BANYAK ANOANYA DI SANA" Heboh Jay membuat teman temannya terkejut bahkan yang jantungnya lemah sudah pingsan dari tadi. Oh, Wendy lupa untuk memindahkan anak ini, ibunya mengeluh karena anaknya sering serangan jantung kecil akibat bertemanan dengan Jaylani.

"Tap...tapi di sana tidak ada Anoa" Bantah Heesung membuat Jay berpose sok mikir.

"Oh, oh iya kemarin ke Sulawesi bukan ke Jepang" Sumpah rasanya Wendy mau nerbangin Jay dari lantai gedung atas aja.

"Oke, Heesung silahkan duduk di samping Sunghoon" Sunghoon mengangkat tangannya memangil Heesung untuk duduk di sampingnya.

Heesung berlari kecil mendekati meja Sunghoon lalu duduk di samping Sunghoon.

"Aku Jung Sunghoon"

"Aku Park Heesung"

"Oh iya, margamu bukan kayak marga orang Jepang. Tidak kayak Hartono dan Asaki" Sembarangan ganti nama orang.

"Ayahku orang asli sini, ibuku yang orang Jepang aku juga lahir di Jepang jadi margaku bukan marga Jepang"

(﹡ˆ﹀ˆ﹡)♡


"Apa yang ingin kau katakan Jisung? " Sekarang Jisung dan Chenle berada di cafe dekat sekolah anak mereka, ini keinginan Jisung karena rindu Jisung terhadap buntelan di depannya.

"Ak-aku merindukanmu Chenle"

Chenle menatap Jisung dengan pandangan yang sulit di artikan "Kau sudah punya istri Jisung, jangan melewati batas"

"Aku tau, tapi.. Aku sungguh merindukanmu Zhong Chenle"

"Jung Chenle, Jisung"

"Ahh... Iya Jung Chenle. Bagaimana kabar anakku Chenle? "

"Baik, aku merawatnya dengan baik. Tidakku tinggalkan begitu saja" Sindir Chenle membuat hati Jisung tercubit.

"Sungchan? Di mana dia? Aku belum pernah menemuinya sejak pertama kali pulang dari Jepang"

"Dia sudah tidak ada, Sungchan meninggal saat Sunghoon baru berusia 5 bulan" Chenle menunduk, di saat Chenle mulai membuka hati untuknya Sungchan pergi untuk selamanya. Meninggalkannya dan Sunghoon begitu saja.

"Ma-maaf" Pantas saja Sungchan sudah tidak pernah menghubungi Jisung untuk memberi kabar untuk Sunghoon ternyata ia sudah tiada.

"Tapi apa penyebabnya? Sakit atau-"

"Kecelakaan, bahkan aku dan Sunghoon ada di sana saat itu. Waktu itu Sunghoon demam tinggi membuat Sungchan panik dan tidak berhati hati dalam membawa mobil saat menuju rumah sakit, berakhir kita mengalami kecelakaan. Tapi syukur aku dan Sunghoon selamat hanya dirinya yang pergi karena patah pada tulang leher"

Jisung termenung. Sebegitu sayangnya ia dengan Sunghoon hingga lupa dengan keselamatannya sendiri demi anak yang jelas jelas bukan anak kandungnya? Jisung benar-benar merasa menjadi manusia yang paling tidak berguna sekarang.

(﹡ˆ﹀ˆ﹡)♡

"Sunoo, ini siapa? " Jaemin berjongkong menyetarakan tingginya dengan sang anak sambil menunjuk seorang anak laki laki di samping Jake.

"Ini kak Heesung Bunda, orang dari Jepang baru pindah ke sini" Jelas Sunoo di balas anggukan sang Ibu.

"Iya aunty, Heesung sekelas sama kita" Kata Sunghoon senang mendapat teman baru.

"Oh gitu, ayok kita pulang. Jungwon pulang sama tante ya Mama kamu gak bisa jemput ada kerjaan soalnya"

Jungwon mengendus, pasti Babanya lagi manja manjaan nih di rumah. Jungwon malas dengar suara ah uh dari kamar Mama dan Babanya, suara Mamanya sih bagus tapi suara Babanya jelek banget kek kaleng rombeng. Dan 'ada kerjaan' itu hanya alibi.

"Heesung ayo pulang" Jaemin membalikkan tubuhnya menatap pria cantik itu.

"Mamanya Heesung ya? " Tanya Jaemin.

"Ah, iya sama Mamanya Heesung" Pria itu tersenyum lebar hingga matanya tertutup kelopak mata. Seperti suaminya.

"Saya Lee Jaemin, Bundanya Jungwon" Jaemin mengulurkan tangannya dan di balas cepat oleh pria di depannya.

"Saya Park Shotaro"

"Baru pindah dari Jepang? " Tanya Jaemin basa basi busuk.

"Iya, baru tiga hari yang lalu. Suami saya orang sini, karena pekerjaan suami saya di pindahkan ke sini jadi kita ikut pindah"

"Oh gitu, lain kali main ke rumah. Ajak Heesung, anak anak ini biasanya suka main bareng soalnya kita orang tuanya sudah saling kenal. Nanti saya kenalin juga sama teman teman saya"

(﹡ˆ﹀ˆ﹡)♡

"Ayah? Ibu? " Jisung terkejut ketika kedua orangtuanya datang ke apartemennya tanpa memberi tahukannya dulu.

"Jisung, ada yang Ayah ingin omongin sama kamu" Jisung menelan salivanya karenanya melihat wajah Ayahnya yang terlihat tegas.

Sekarang mereka duduk di sofa ruang tengah, hanya ada Jisung, Sehun dan Luhan karena Shotaro sedang menjemput Heesung.

"Kapan kau mengambil cucu satu satunya keluarga Park? " Tanya Sehun dengan raut wajah dingin ke arah Jisung membuat Jisung sedikit takut.

"Aku tidak bisa mengambil Sunghoon sembarangan Ayah, Chenle punya hak. Dia yang membesarkan Sunghoon sendirian selama ini dan bagaimana bisa aku datang datang mengambilnya begitu saja? "

"Tapi nak, Sungchan juga telah tiada, jadi ini kesempatan bagus untukmu" Ucap Luhan di setujui sang suami.

"Aku bisa saja kembali mengambil hati Chenle, tapi Shotaro? Aku tidak bisa melepaskannya begitu saja"

"Nak, kau taukan keluarga asli Heesung? Kembalikan dia pada keluarganya dan ambil kembali anakmu"

"Tidak sesimple itu Ayah, ada Shotaro dan Chenle yang harus juga kita pikirkan juga"

Ada yang bisa menebak siapa keluarga asli Heesung?


Vote ★





TEKDUNG|| Chenji✅ (ChenlexJisung) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang