Jisung sedari tadi melamun di balkon, pikirannya berputar pada Chenle dan anaknya.
Sunghoon
Semoga Sungchan menuruti permintaan Jisung untung memberi nama 'Sunghoon' pada anaknya.
'Sunghoon' adalah paduan nama Jisung dan Chenle. 'Sung' di ambil dari nama belakang Jisung sedangkan Hoon di ambil dari nama tengah Chenle. Chenle jika di sebutan menjadi Chonlo kata 'hon' Jisung ambil untuk anak belakang anaknya sehingga jika di gabung menjadi 'Sunghoon'. Walau jika di sebutkan menjadi 'Songhun' tapi setidaknya jika di tulis masih nyambung. Mwehehe.
"Papa, di ajak Mama makan" Lamunan Jisung buyar ketika anak kecil yang sudah anggap sebagai anak kandungnya menarik narik bajunya.
"Oh? Iya Heesung, ayok kita makan! " Jisung menggendong Heesung berlari kecil menuju ruang makan yang sudah ada Shotaro di sana.
Jisung duduk di kursinya setelah menduduki Heesung di kursi hadapan Shotaro dan dirinya di antara Shotaro dan Heesung.
Shotaro dengan talenta melayani Jisung suaminya seperti yang 4 tahun ini ia selalu lakukan.
"Jisung? " Shotaro bingung ketika melihat Jisung melamun dan menatap kosong hidangan di depannya.
"Ah, ia makasih" Jisung mengambil alih piring yang sudah lengkap dengan nasi lauk dan sayur lalu segera memakannya.
"Sini piring Heesung, Mama ambilin makanan" Heesung menyerahkan piringnya lalu dengan segera Shotaro menyendokkan nasi lauk dan sayur ke piring anaknya.
Acara makan malam ini berlangsung dengan tenang seperti biasa, tidak ada yang membuka obrolan hanya terdengar suara piring dan sendok yang saling beradu.
"Papa, besok kan Heesung masuk sekolah baru, Papa anterin ya! " Jisung yang awalnya melamun seketika terbangun dari lamunannya ketika kalimat antusias anaknya terdengar.
"Ah. Iya sayang, nanti Papa antar"
"Jisung? Ada apa? Dari tadi kamu melamun terus, ada masalah? " Shotaro menatap serius Jisung.
"Tidak kok sayang, aku hanya kurang enak badan karena baru pindah"
(﹡ˆ﹀ˆ﹡)♡
"Chenle kamu kenapa? Kenapa matamu bengkak? " Tanya Mark yang khawatir dengan adik iparnya ini.
"Ah tidak, tadi habis nonton sinetron rekomendasi Guanlin karena sad ending jadi nangis hehe" Iya, Guanlin masih suka nonton sinetron, nobar bareng Jungwon bikin Renjun kesel dan berakhir TV mereka Renjun buang di selokan.
"Oh kirain kenapa, turun gih ada Mama dateng" Mark mendahului Chenle yang masih berdiri di depan pintu kamarnya, sehari ini ia habiskan untuk menangisi apa yang ia lihat tadi pagi. Hatinya hancur sehancur hancurnya. Tapi Chenle menyadarkan dirinya jika Chenle tidak punya hak untuk cemburu karena Jisung bukan haknya.
Chenle turun ke lantai bawah menyambut Doyoung yang baru pulang setelah pergi ke kampung halaman beberapa bulan untuk merawat ibunya yang sakit.
"Eh mantu Mama" Doyoung memeluk Chenle dengan erat lalu mengecupi pipi gembul Chenle, walau bukan menantunya langsung tapi Doyoung tetap menyayangi anak ini.
"Nenek nenek! Oleh oleh Jay mana?! " Anak itu sudah meloncat loncat menghampiri neneknya membuat orang orang dewasa di sekitar nya terkekeh melihatnya.
"Ini untuk Jay, ini untuk Sunghoon" Doyoung memberikan dua kotak kado kepada kedua cucunya tanpa membeda bedakan.
"Bilang apa sayang? " Tanya Chenle.
"Terimakasih nenek ku sayang! " Teriak Jay dan Sunghoon bersamaan.
Doyoung menduduki dirinya di samping Taeyong tubuhnya pegal karena perjalanan yang lumayan jauh, biasalah faktor U.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEKDUNG|| Chenji✅ (ChenlexJisung) END
Teen Fiction"Jisung ini stiknya udah aku rendem di pipis" "itu bukan stik Chenle" "oh bukan ya? tapi stiknya lucu banget deh ada dua garis nya" "oh itu berarti kam- CHENLE!! " Chenle dan Jisung yang harus menghadapi ujian dari kesalahan yang mereka lakukan, uji...