empat ✿poorjisung

4.2K 413 156
                                    

Wajah Jisung sekarang sudah bonyok, Lucas dan Suho mukul Jisung habis habisan. Jungwoo cuma nonton sambil makan pop corn seru juga, sendangkan Chenle gak peduli dia benci sama Jisung.

"Ya ampun Jisung" Bunda Jisung- Luhan memeluk anaknya yang sudah terkapar tidak berdaya di pojokkan ruangan kayak maling yang habis jadi bulan bulanan warga.

"Kalian apakan anak saya! " Luhan menatap Lucas dan Suho bergantian, Ibu mana yang tega melihat anak satu satunya seperti ini?

"Tanya aja sama anak Tante" Jawab Lucas membuat Luhan mengerutkan dahinya lalu menatap anaknya.

"Ya mikir lah njing! Bibirnya dah dower gitu mana bisa bicara" Ucap Sehun tidak ada beban. Menang bibir Jisung agak membengkak karena tonjokan maut Suho dan Lucas.

"Dia hamilin adek saya" Jawab Lucas santai.

"APA!!! " Luhan dan Sehun berteriak bersama saking terkejutnya.

"Apa benar itu Jisung? JAWAB!! "

"Eh Jaenab! Lo tadi yang bilang Jisung gak bisa bicara kenapa sekarang lo yang nyuruh Jisung jawab pertanyaan lo? Gila nih orang tua" Heran Lucas.

"Oh iya maap, ayok" Sehun mencengkaram kerah belakang baju Jisung lalu menyeretnya layaknya koper. #poorjisung

"Di sini ada dedek bayi juga ya" Jungwoo menunjuk nunjuk perut Chenle yang mulai membuncit sedikit.

"Iya, sama kayak punya kakak" Jawab Chenle dengan senyuman lebar.

"Wah! Nanti dedeknya Uwu dan dedeknya Lele bisa main barengan! Uwu gak sabar tunggu dedeknya keluar"

"LELE JUGA!! "

Lucas yang duduk di sofa kamar rawat inap hanya menyimak pembicaraan mereka.

"Kok rasanya gue kayak liat bocil main hamil hamilannya. Berasa jadi pedo gue" Gumam Lucas.

Cklek

Terlihat Lay datang membawa sekresek nasi bungkus menghampiri dua anaknya yang lagi berceloteh di atas ranjang rumah sakit.

"Makan dulu" Lay memberikan nasi bungkus kepada dua anaknya dan melempar nasi bungkus lainnya ke Lucas, kayak ngasih makan ternak si Lay.

Huek hueekkk

Chenle merasa mual menjalar di perutnya, perutnya seperti di aduk aduk. Tanpa memperdulikan infusnya yang terlepas Chenle berlari ke wastafel untuk memuntahkan isi perutnya namun yang keluar hanyalah air liurnya. Chenle belum makan sejak pagi.

"Ya ampun nak, muntah kan semua nak usus juga kalau bisa keluar keluarkan nak, ginjal juga jangan lupa nak lumayan kalau di jual" Ibu yang baik.

Lay menepuk nepuk punggung Chenle lalu memijat mijat belakang leher Chenle.

"Mama Lele pusing banget lemes" Keluh Chenle.

"Makan dulu ya"

"Gak mau! Chenle mual kalau nyium bau makanan, apa lagi nyium keteknya Kak Lucas"

o(〃^▽^〃)o

Suho sekarang berada di rumah Sehun, di sana juga ada Luhan dan Jisung yang masih bonyok. Mereka tengah membicarakan tentang Chenle dan anaknya, mau di apakan kedepannya.

"Saya tidak mau tau kamu harus bertanggungjawab" Suho menatap Jisung dengan tatapan tajam setajam silit.

"Anak saya masih kecil Suho, dia juga masih harus fokus agar bisa meneruskan pekerjaan Ayahnya" Kata Sehun.

"Kalau dia sudah bisa buntingin anak orang bukan anak kecil lagi namanya Jamal! Saya tidak mau tau, tanggungjawab atau saya laporkan polisi"

"Saya akan menikahi Chenle om" Kata Jisung sambil menahan perih bibirnya, ini kenapa Luhan gak obatin dulu anaknya?

TEKDUNG|| Chenji✅ (ChenlexJisung) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang