Semenjak Ibunya tidak kunjung terlihat Sunghoon tidak seceria biasanya, anak itu sering murung dan selalu mengucilkan diri. Ia bahkan tidak mau makan dan bertemu siapa pun sebelum ia bertemu Ibunya.
Suho juga tidak mengetahui keberadaan anak bungsunya, mereka juga mencari Chenle bahkan mengerahkan anak buah Suho namun tetap saja Chenle tidak terlihat di mana pun.
"Sunghoon, Jake punya jelly loh di bikinin Mama Jungwoo mau gak? " Jake menyodorkan jelly warna warni ke arah Sunghoon namun tidak ada balasan dari Sunghoon membuat Jake sedikit kecewa.
"Sunghoon mau makan apa? Nanti Baba Lucas beliin" Sunghoon menggeleng lemas, ia benar-benar tidak ingin apa pun.
"Nanti Sunghoon sakit loh kalau gak makan"
"Sunghoon rindu Buna" Lirihnya membuat Jake ikut sedih, ia saja di tinggal Jungwoo pergi beli beras di warung depan rumah sudah kangen banget bagaimana Sunghoon yang di tingal berbulan-bulan?
"Sunghoon makan ya, nanti kalau Buna lihat Sunghoon gak makan Buna sedih" Sama saja, tidak ada respon.
Lay mendekati kedua cucunya mengusap surai lembut Sunghoon dengan penuh kasih sayang.
Sunghoon mendongak menatap mata Neneknya dengan mata yang berkaca kaca, ia melompat memeluk leher Neneknya dengan erat.
"Sunghoon rindu Buna, Nek"
(﹡ˆ﹀ˆ﹡)♡
"Sebenarnya kenapa kamu gak jujur sama aku kalau kamu tau di mana keluarga Jung? " Tanya Shotaro pada Jisung.
Jisung menghela nafas "Karena aku takut kamu kembali sama Sungchan, bukan cuma kamu, Heesung juga. Dan kamu ninggalin aku"
Shotaro mengerutkan dahinya menatap pria di depannya "Kamu gak tau Sungchan sudah gak ada? "
"Aku taunya saat kita sudah pindah ke sini, aku dan Sungchan kontak kan cuma sebatas memberi kabar tentang pertumbuhan Sunghoon, saat Sungchan sudah meninggal tidak ada kabar lagi tentang dia"
Shotaro mengangguk kecil, sekarang mereka ada di meja makan berbicara berdua setelah Shotaro pulang dari kediaman Jung tadi. Sendangkan Heesung sudah tidur dalam perjalanan pulang.
"Aku takut Taro, aku takut Heesung di ambil hak asuh keluarga Jung. Mereka itu keluarga terhormat, apa pun mereka bisa lakukan. Ya walau keluargaku juga tidak kalah soal hal itu tapi tetap saja aku takut. Aku sudah terlanjur menyayangi Heesung seperti anak kandungku sendiri, secara tidak langsung aku juga yang merawat Heesung dari kecil. Aku yang mengajarnya jalan, aku yang mengajarkanya berbicara dan masih banyak lagi... "
"... Kita sudah tinggal dalam satu rumah bahkan saat kau belum sah menjadi istriku, jujur aku nyaman denganmu Shotaro. Rasa takut kehilanganmu itu sudah ada sejak aku tau Ayah kandung Heesung"
"Kau egois Sung" Jisung cukup terkejut ketika Shotaro tiba tiba memotong perkataannya, ia menatap Shotaro yang menatapnya tanpa ekspresi.
"Kau tidak mau melepaskanku dan Heesung tapi kau juga tidak mau kehilangannya Chenle dan Sunghoon. Aku tau apa yang kau rasakan, tapi bukan berarti kau bisa seperti ini. Egois. Tidak bisa memilih, kau pengecut Park Jisung"
(﹡ˆ﹀ˆ﹡)♡
Kun menatap layar monitor yang hanya menampilkan bayangan hitam putih, walau tidak mengerti tapi Kun tetap menatapnya mencari di mana letak keponakannya.
"Bayinya sehat" Ucap dokter itu tersenyum kepada Chenle dan Kun.
Chenle yang sedang terbaring di brankar ikut tersenyum, sukurlah kalau bayinya sehat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEKDUNG|| Chenji✅ (ChenlexJisung) END
Teen Fiction"Jisung ini stiknya udah aku rendem di pipis" "itu bukan stik Chenle" "oh bukan ya? tapi stiknya lucu banget deh ada dua garis nya" "oh itu berarti kam- CHENLE!! " Chenle dan Jisung yang harus menghadapi ujian dari kesalahan yang mereka lakukan, uji...