"JAY PAKE DULU CELANANYA!! " Keributan sudah terjadi di rumah keluarga Jung, cucu kedua keluarga Jung inilah penyebabnya. Anak itu sangat susah untuk di suruh diam, kalau dia diam berarti dia sakit. Itu saja.
"MAMA KEJAR JAY DULU WLEE" Jay menjulurkan lidahnya ke Haechan yang sudah mandi keringat karena anak semata wayangnya itu yang tidak mau di ajak kompromi.
Jay berlari dan melompat dari satu sofa kesofa lainnya lalu menaiki tangga dan turun ke tangga lainnya, rumah kediaman Jung memang besar tapi bocah ingusan satu ini tidak mengenal kata lelah.
"DAPAT" Mark menangkap buntelan kecil itu lalu memeluknya erat karena Jay yang memberontak.
"PAPA LEPASIN JAY, NANTI MAMA CEBURIN JAY KE EMPANG KALAU MAMA DAPAT"
"Ha? Beneran? Jadi nanti Papa juga di di ceburin dong" Wajah Mark berubah ketakutan seketika, akhirnya ia memutuskan berlari menghindari Haechan sambil terus memeluk Jay. Jay tertawa kencang karena berhasil membodohi Papanya dan membuat Mamanya makin tersiksa.
"ANAK DAN AYAH SAMA SAJA, MARK!! "
Haechan sudah hilang kesabaran ia berlari sambil membawa ekor sapi siap siap mencambuk dua manusia yang berlari terbirit-birit itu. Hanya Mark sih yang berlari sementara Jay yang di gendong hanya tertawa menatap Haechan.
"Astaghfirullah keluarga ini" Chenle geleng geleng lihat keluarga kakak iparnya yang tidak ada hari tanpa baku hantam.
"Buna, kenapa aunty Haechan dan uncle Mark kayak lagi topeng monyetan? " Tanya Sunghoon polos dengan tangan yang menggenggam tangan Bunanya.
Chenle menghela nafas "Ayo dek kita keluar saja dari rumah ini pusing Buna lihat kelakuan mereka" Sunghoon hanya mengangguk lalu berjalan keluar rumah tapi sebelumnya ia berdiri di depan figura foto yang terpajang besar di ruang tamu.
Sunghoon menautkan jari jarinya lalu menatap foto Ayahnya yang ia selalu katakan bahwa ayahnya sangat tampan."Ayah, Sunghoon mau jalan jalan dulu sama Buna. Buna capek liatin topeng monyet berantem mulu di rumah, Sunghoon pergi dulu ya Yah. Dada~" Sunghoon melambaikan tangannya ke arah figura itu lalu berjalan mendekati pintu utama.
"Sungchan, anak kita sudah besar. Seandainya kamu masih ada kamu pasti senang melihatnya, Sunghoon tumbuh menjadi anak yang pintar dan tampan sepertimu"
(﹡ˆ﹀ˆ﹡)♡
Hari minggu biasanya Chenle dan Sunghoon habiskan untuk jalan jalan di taman bareng Jungwon anak dari pasangan Renjun dan Guanlin.
"Sunghoon, jangan ledekin Jungwon! " Chenle kesel lihat Sunghoon yang terus terusan meledek Jungwon karena gigi depan Jungwon yang ompol, kata Sunghoon gigi Jungwon ada jendelanya.
"Kak Sunghoon nakal! Aku aduin ke kak Jake nanti! " Jungwon menatap tajam Sunghoon lalu melipat tangannya di depan dada sambil memalingkan wajahnya pura pura ngambek.
Towel
"Pipi Jungwon makin gede! Makin gemes" Sunghoon mengobok obok pipi gembul Jungwon sesekali menariknya hingga buntelan daging itu hingga memerah.
"UNCELE KINGKONG!! " Sunghoon dan Jungwon berlari mendekati Uncle kesayangan mereka yang tengah mengendong Jake.
"Ya ampun curut jahanam Uncle makin gemes aja" Lucas memeluk dua makhluk kecil itu sambil menurunkan Jake.
"Kak Jake, ayo main, ayo uncle kingkong! " Jungwon menarik tangan Jake dan kerah baju Lucas berlari membawa mereka entah kemana. Ke bar bar an Renjun turun ke anaknya, poor Lucas.
Bruk
"Aduh hueeeeeaaaaaaaaa" Chenle tersentak kaget melihat seorang anak laki laki terjatuh di dahapannya.
Chenle mendekati anak itu, berjongkok membantunya berdiri lalu mengusap lembut lutut anak itu yang sedikit tergores "Sakit ya? Nanti di obatin ya, udah udah anak ganteng jangan nangis lagi nanti gantengnya hilang"
Anak itu mengangguk dengan hidung yang masing memerah menahan tangisannya agar ketampanan nya tidak hilang. Begitu pikirnya.
"Heesung! " Chenle mendongak menatap pria jakung yang menghampiri mereka.
Deg
Jantung Chenle berdetak dua kali lebih cepat tubuhnya kaku seketika menatap pria di depannya, begitupun dengan pria itu.
"C-chenle? " Chenle menggelengkan kepalanya, tidak mungkin! Ini pasti hanya halusinasi karena Chenle terlalu merindukannya.
Chenle berdiri menatap pria itu kembali, ini terlalu nyata!
"Chenle, apa kabar? " Pria itu tersenyum kaku, ini bukan mimpi Chenle.
"A..aku baik baik saja, kamu? Bagaimana kabar kamu P-Park Jisung? " Tubuh Chenle agar bergetar, mungkin ini sebab kerinduannya yang menggunung dan sekarang ia bertemu kembali pada sosok yang selalu menghantuinya kurang lebih 5 tahun ini.
"Aku bai-"
"Sayang? Heesung mana? " Kalimat Jisung terpotong ketika sesosok pemuda cantik menghampiri mereka.
"Mama! " Anak kecil yang bernama Heesung itu menghampiri dan memeluk kaki ibunya.
Hati Chenle seperti tertimpa batu besar, Jisung sudah bahagia ya? Sangat sakit ternyata melihat seseorang yang teramat ia cintai bahagia bersama keluarga kecilnya. Tapi Chenle bisa apa?
"Shotaro kenalin ini Chenle, te-teman ku" Lihat, bahkan Chenle hanya seorang teman bagi Jisung. Teman mana yang rela melahirkan dan merawat anaknya?
"Hai, aku Park Shotaro istri Jisung" Sudah berapa kali hati Chenle tercubit dalam kurun waktu hanya lima menit? Rasanya Chenle ingin menangis namun sebisa mungkin ia tahan.
Chenle menerima uluran tangan Shotaro lalu sebisa mungkin ia tersenyum "Aku Jung Chenle. Maaf aku tidak bisa berlama lama aku harus pulang"
Chenle berjalan cepat menghampiri Sunghoon dan teman temannya plus kingkong yang sekarang sudah berlumuran lumpur akibat di jahili.
"Sunghoon ayo pulang sayang"
"Sunghoon masih mau main Buna" Sunghoon mengerucutkan bibirnya.
"Nanti kita main lagi ya, Ayo. Jungwon nanti pulang sama uncle Lucas ya, kak! titip anaknya Renjun ya awas sampe lecet burung lu di panggang sama emaknya"
Chenle segera menggendong Sunghoon lalu membawa Sunghoon menjauh dari taman itu.
Tampa Chenle ketahui Jisung masih menatap mereka dari kejauhan.
"Itu anak aku ya? Ayah kangen kamu sayang"
Up malam malam soalnya mood aja😗
Vote★
KAMU SEDANG MEMBACA
TEKDUNG|| Chenji✅ (ChenlexJisung) END
Novela Juvenil"Jisung ini stiknya udah aku rendem di pipis" "itu bukan stik Chenle" "oh bukan ya? tapi stiknya lucu banget deh ada dua garis nya" "oh itu berarti kam- CHENLE!! " Chenle dan Jisung yang harus menghadapi ujian dari kesalahan yang mereka lakukan, uji...