✨018 [ luapan marah ]✨

748 209 17
                                    

♡ Happy Reading, Vote & Komentar ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡ Happy Reading, Vote & Komentar ♡
.
.
.


















2 hari berlalu, Azka masih dirawat. Kondisinya sama saja tidak membaik ataupun memburuk.

Hari ini Kella berangkat sekolah dengan lesu, rasanya tidak ada semangat sama sekali tanpa kehadiran Azka.

Ia jalan ke arah kelas dengan langkah pelan seperti orang sakit yang lemas. Hawanya juga berbeda tidak seperti hari-hari biasanya.

Karena semangatnya ia berangkat sekolah itu, Azka.

"Ka, lo kapan sembuh gue pengin sama lo lagi." Kella mendengus yang belum sampai di kelas juga.

Ia berdecak, kakinya menendang sebuah batu kecil di depan. "Ck! Ngalangin."

Tak disangka batu itu mengenai lutut Rara. "Argh! Siapa si?"

Oliv menatap lutut Rara sekilas, lalu berpaling menatap Kella yang jalan di seberang sana. "Noh, si pahlawan kesiangannya Azka." ucapnya sembari menunjuk ke arah Kella.

"Kurang ajar!" seru Rara.

Dengan emosi ia jalan menghampiri Kella begitu juga dengan Oliv yang mengikuti dari belakang.

"Woy!! Lo sengaja nendang kerikil ke arah gue?!" hardik Rara.

Kella memutar bola matanya, kesal. Menurutnya mereka berdua tak habis ulah selalu menganggu. "Apaan sih gaje, minggir lo." ucapnya tidak peduli.

Oliv menahan tangan Kella membuat langkah kakinya terhenti secara mendadak. "Lo takut sama kita? Mau kabur?"

"Cih, sok suhu banget si kalian." tindas Kella, ia menepis kasar tangan Oliv lalu kembali jalan santai ke arah kelas.

Mereka berdua mengejar Kella sambil memakinya dari belakang secara lantang, namun masih tak dipedulikan oleh gadis itu.

"Kasihan banget temennya yang miskin itu kecelakaan jadi nggak ada temen deh di kelas." cibir Rara.

Mendengar cibiran kasar itu Kella berhenti jalan, ia memutar badan dan menatap dingin dua orang perundung.

"Masih nggak puas? Masih mau bikin ulah? Lo dan lo," ucap Kella berakhir mendorong satu-persatu dari mereka.

"Udah kena skors tapi masih bikin ulah, gue nggak senggan-senggan buat kalian berdua dikeluarin dari sekolah." sambungnya mengancam.

Rara terdiam seperti patung, sedangkan Oliv masih meremehkan ucapan Kella itu. "Widih ngancam ceritanya, drama queen banget sih lo."

PLAK!

Wajah Oliv berpaling dan pipi kiri sekarang memanas sekaligus merah karena tamparan keras Kella.

"Banyak bacot banget lo, anjing." ketus Kella.

"Kell, lo keterlaluan." lirih Rara menatap Oliv yang kesakitan.

Bully Then Love ; Jake (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang