✨001 [ awal yang buruk ]✨

2.9K 357 38
                                    

♡ Happy Reading, Vote & Komentar ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡ Happy Reading, Vote & Komentar ♡

.
.
.

~~~ ( beberapa jam / menit )
/// ( keesokan hari )

Pagi hari yang cerah serta udara sejuk, tidak membuat remaja cowok berparas tampan semangat untuk berangkat sekolah.

Azka Ravenska, setiap hari ia selalu ingin membolos sekolah karena alasan tertentu. Alasan yang pasti jika kalian mengalaminya juga akan malas masuk sekolah.

Berkali-kali ia memohon agar pindah sekolah pada kedua orang tuanya, tetapi tetap saja tidak ada persetujuan.

Azka melanjutkan sekolah SMA karena bantuan Beasiswa. Jika saja ia tidak mendapat Beasiswa karena dirinya yang pintar, mungkin ia tidak akan melanjutkan pendidikan sekolahnya karena ekonomi keluarganya yang terbilang kurang mencukupi.

"Azka berangkat dulu mah, pah." ucap anak cowok itu sembari salim.

Mamah Reta mengusap pelan rambut anaknya dengan tulus dan penuh tatapan sendu. "Anak mamah yang kuat, tetap semangat belajar ya walaupun teman-teman di sana—"

"Mah!"

Papah Saka memotong ucapan Mamah Reta dengan cepat. Ia tidak ingin anaknya sedih lagi.

Sedih?

Azka hanya tersenyum tipis sambil menatap lekat kedua orang tuanya. Mereka berdua yang selalu memberi semangat.

"Azka berangkat dulu ya, nanti telat."

"Hati-hati nak!"

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

~~~

Ting!

Baru saja Azka sampai di sekolah, ponsel miliknya berbunyi notifikasi pesan.

Azka langsung bergegas menaruh sepeda kesayangannya di parkiran.

Satu detik berlalu setelah membaca pesan dari teman sekelasnya, Oliv Cellinsia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu detik berlalu setelah membaca pesan dari teman sekelasnya, Oliv Cellinsia. Azka langsung menghela napas berat. Tidak ada gairah untuk memasuki kelas sekarang.

Ia hanya pasrah jika nanti dirinya akan di bully lagi.

"Woy jangan di depan parkiran!"

"Gue tabrak mampus lo."

Azka yang termenung tadi sontak kaget mendapati suara nyaring klakson motor dari belakang.

Kemudian, ia segera menepi sebentar sambil menatap gerak-gerik pemotor tadi yang mulai melewatinya lalu melangkah jalan menuju kelas dengan perasaan was-was.

Azka takut, ia anak yang tidak suka melawan. Anak yang enggan menyakiti musuhnya.

Jika ia melawan itu akan sia-sia. Tidak ada satu pun dari seluruh murid sekolah yang membelanya.

Mengapa tidak ada yang membela?
Karena Azka terkenal di sekolah ....

Bukan terkenal karena tampan atau hits. Ia terkenal karena terlahir dari keluarga sederhana, sedangkan semua murid di sekolah ini adalah anak orang kaya raya seperti Satya Raka Dewa, dia anak dari bos perusahaan besar.

Dari semua murid hanya Azka yang berangkat mengendarai sepeda, siswa/siswi lain pasti mengendarai motor atau mobil. Hal itu membuat Azka selalu dikucilkan.

Sesampai di koridor Azka berhenti jalan. Matanya menatap depan kelas dengan lamat-lamat lalu menelan saliva kasar.

"Aelah, lo dari tadi ngalangin jalan gue mulu." sial, ia bertemu Satya lagi.

Satya Raka Dewa dan Mahesa Rajendra yang hendak masuk kelas terhalang oleh Azka.

Brugh!

"Lo sehari aja jangan ganggu gue bisa nggak sih?!" bentak Satya.

Dengan emosi meluap karena masalah sepele dan tidak disengaja, dia mendorong kasar badan Azka sampai terhempas ke dinding.

Semua siswa yang tengah jalan tentu saja menghampiri untuk melihat kejadian ini.

"Dasar anak miskin! Nggak tau diri, sana pindah ke sekolah lain."

"Muak gue liat lo."

Azka hanya menunduk, menahan rasa malu di depan semua orang.

Badannya gemetar ketakutan dan rasa sakit yang telah ia rasakan. Sakit tapi tak berdarah, sakit hati mendengar makian Satya.

Mahesa berjalan maju, mendekat ke arah Azka dengan tatapan sinis. "Pindah." desisnya.
































"Lo ngapain berangkat sih?!"





















To Be Continue...

To Be Continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bully Then Love ; Jake (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang