10. Cari Kekasih

133 20 6
                                    

Yuk vote dulu
sebelum read  ⭐

***

Mobil hitam memasuki halaman rumah mewah, terparkir rapi tepat disebelah dua mobil lainnya. Hanbin keluar dari mobil membawa beberapa kantong plastik berisi makanan sambil menyapa security yang sedang berjaga.

Dia melangkahkan kaki masuk kedalam rumah dengan santai. Ada beberapa beberapa pekerja rumah tangga yang sedang menyapu teras dan membersihkan jendela rumah menyapa hanbin satu persatu.

"Mama ada?" Tanya habin kepada wanita paruh baya pekerja rumah yang sedang menyapu.

"Ada tuan di dapur sedang masak." Jawab wanita paruh baya itu.

"Makasi ya bi." Jawab hanbin kemudian berjalan menuju dapur.

"Siang nyonya!" Sapa hanbin sambil menaruh kantong plastik yang ia bawa diatas meja makan.

"Bin!" Mamanya berhenti melakukan pekerjaan setelah mendengar suara anak semata wayangnya itu.

Dia berlari mengampiri hanbin dan memeluknya, ya tentu saja dengan celemek yang menempel di badan. Hanbin membalas pelukan mama nya sambil tersenyum.

"Duduk dulu nak. Mama masih masak nih. Ga bilang kamu pulang. Tau gitu mama bisa buatin makanan kesukaan kamu kan." Katanya sambil kembali menuju ke dapur.

Hanbin berdiri dan menyandarkan badannya ditembok. Mengamati mama nya yang sedang sibuk memasak.

"Ya kalau bilang-bilang nanti ga kejutan dong ma."

"Hahaha iya sih ya bin. Yaudah kamu duduk dulu, mama mau lanjut masak nih."

"Oke ma, silahkan di lanjutkan chef. Hanbin mau ke kamar dulu ya. Ada barang yang mau aku ambil."

"Iya bin." Jawab singkat mamanya.

Pria itu kemudian pergi dan berjalan menuju kamarnya di lantai dua. Dia membuka kamar itu. Sudah lama sejak di tinggalkan oleh pemiliknya, kamar itu menjadi sangat asing. Hanbin duduk diatas kasur menatap sekeliling ruangan yang masih tertata rapi dan bersih.

Sambil membungkukan badannya, hanbin seolah mencari sesuatu di kolong kasur. Setelah dia rasa menemukan apa ya sedang ia cari, dengan cepat ditarik sebuah kotak berukuran sedang dari dalam kolong kasur.

Kotak berukuran sedang itu adalah kotak barang-barang yang ia simpan sejak dia kecil. Berisi begitu banyak barang kenangannya bersama ayahnya. Tak pernah dia buka kembali saat ayahnya meninggal tetapi sekarang ia sungguh ingin membuka nya.

Foto masa kecil, mainan robot, patung hewan semuanya masih lengkap. Tanganya beralih pada kalung yang sudah lama ia simpan. Melihatnya dengan seksama, masih sama seperti dulu. Kalung ini adalah hadiah dari ayahnya saat dia memenangkan lomba kreatifitas anak saat smp. Kalung tersebut diambilnya kemudian menutup kotak kembali dan ditaruhnya di bawah kolong kasur.

Hanbin bangkit dari duduknya berjalan ke kaca yang ada di samping kasurnya, memakai kalung itu lagi. Ternyata masih bisa di pakai pikirnya. Dia menghela napas lega. Sambil tersenyum dia memegang kalung itu. Kemudian berbicara pada kaca.

"Pah.. hanbin udah ketemu sama gadis yang hanbin suka. Dulu hanbin terlalu kaku untuk mengakui perasaan hanbin sendiri. Tapi, sekarang hanbin akan menjadi sedikit lebih dewasa untuk belajar memahami hati. Dulu papa bilang kan, kalau hanbin sudah dewasa papa mau liat hanbin bersama gadis yang hanbin cintai. Ternyata papa pergi duluan ninggalin hanbin sebelum hanbin bawa gadis itu. Semenjak papa pergi, hanbin ga mau pah mencari cinta dan selalu mengelak pah. Sekarang hanbin ga akan egois lagi. Hanbin akan berusaha."

NEW LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang