17. Hujan Yang Membangkitkan

132 19 8
                                    


Yuk di baca guys.
Tapi bantu vote yaa love ❤️

***

Hujan tiba-tiba turun dengan deras membuat suasana malam ini menjadi lebih dingin daripada biasanya. Hanbin menutup gorden ruang tamu yang masih terbuka dan terbang dengan keras karena angin begitu kencang. Lisa duduk di karpet berbulu sambil menikmati ramen instant yang dibuatkan oleh hanbin, dia makan seperti orang kelaparan walapun sesekali tetap mengontrol ekspresi karena ada pacar barunya sekarang.

"Lis, mau nambah?" Tanya hanbin sambil berjalan ke arah dapur mengambilkan lisa teh hangat.

Lisa menelan mie nya sambil menggelengkan kepala. Senyum kecil menghiasi bibir pria itu, lalu dia menghampiri lisa dan duduk disebelahnya. Di elusnya lembut kepala gadis yang ada dihadapnnya itu membuat lisa menolehkan kepala dan tersenyum kearah hanbin dalam posisi bibirnya yang masih penuh dengan makanan.

"Bentar." Kata hanbin membuat lisa tetap dalam posisinya yang menatap habin dengan bibir yang masih mengunyah pelan.

Tangan hanbin bergerak untuk mengelap ujung bibir kanan lisa yang belepotan oleh kuah ramen.

"Makannya pelan aja bisa kan? Belepotan tuh." Katanya lembut sambil tersenyum tipis.

Gadis itu sedikit kesulitan menelan makanan. Ia mengigit bibir bawahnya karena malu. Disodorkannya teh hangat oleh hanbin dan dengan cepat lisa meminumnya.

Wadah ramen instant dan gelas sudah kosong. Lisa bersandar di sofa sambil mengecek hpnya. Sambil berjalan santai hanbin keluar dari kamarnya dan membawa beberapa helai pakaian baru. Hal itu membuat Lisa mengarahkan pandangannya pada hanbin.

"Tidur di sini dulu hari ini gimana lis?" Tanya hanbin yang membuat mata lisa membulat sempurna sekarang.

"Ah? Maksudnya nginep?" Lisa mempertanyakan perkataan hanbin untuk memperjelas maksud dari kalimat "tidur disini dulu".

Pria itu masih berdiri tepat di hadapan lisa yang sudah terlihat tegang. "Iya... hujannya deras banget lis mana udah malem juga. Bahaya kalau dijalan. Gimana? Tapi, aku juga ga maksa kok. Kalau kamu mau dianter, aku ayo." Balasnya.

"Eee.. tapi.." Wajah ragu lisa membuat hanbin semakin mendekat kemudian berjongkok dihadapnnya.

Dia mengelus punggung tangan lisa lembut. "Kamar ada dua kok lis. Kamu tidur di kamar tamu. Tenang aja aku ga akan macem-macem. Suer!" Sambil menampilkan dua jari.

Lisa menggaruk pelipisnya yang tidak gatal sambil menganggukan kepalanya. Ragu-ragu. Tapi dia rasa pria yang ada dihadapannya ini sangat tulus dan bisa dipercaya.

"Iya deh.." Jawabnya kemudian.

Senyum mengembang di bibir pria itu setelah mendengar jawaban dari lisa. "Yaudah, hmm tapi aku ga ada baju perempuan. Ini ada celana pendek sama baju kaos punya ku sih. Gapapa kan?" Di sodorkannya dua helai pakaian yang tadi ia bawa.

Dengan pelan lisa mengambil celana pendek dan baju kaos polos putih yang di sodorkan hanbin. Dia membuka membuka lipatan pakaian itu.

- Oversize - pikirnya.

"It's okey bin. Ini nyaman kok."

Hanbin memapah dan membantu lisa untuk bangun dari duduknya kemudian merangkulnya kearah kamar mandi yang ada di pojok ruangan.

Di dorongnya tubuh gadis itu dengan pelan ke arah kamar mandi, lisa hanya mengikuti gerakan hanbin sambil memeluk pakaian yang dia pegang. "Silahkan mandi tuan putri. Disana aku udah siapin sikat gigi baru sama handuk baru. Bisa di pakai." katanya setelah membukakan pintu kamar mandi untuk lisa.

NEW LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang