19. Tak Nyaman

120 10 3
                                    

***

Mobil melaju dalam keadaan santai, dua orang yang ada di dalamnya tetap terfokus pada jalanan tak ingin saling bicara satu sama lain. Mungkin si pria sedang fokus menyetir jadi tak ingin membuka suatu topik obrolan. Cuaca sedikit kurang mendukung. Air hujan mulai turun membuat udara di dalam mobil menjadi lebih dingin.

Tangan hayi bergerak mengecilkan ac mobil dengan cepat. Bajunya yang terbuka membuat udara dingin menusuk tulangnya. Pria yang ada disebelahnya itu menoleh tipis kemudian dia menepikan mobilnya membuat hayi menoleh kaget.

"Bin, kenapa? Kok nepi?"

Hanbin melepaskan jaket jeans yang ia kenakan dan memberikannya ke hayi. "Pakai nih. Lo kedinginan gue liat."

Tatapan mata hayi sangat dalam, hatinya bergemuruh membuat senyum mengembang dan tanganya mengambil jaket itu lalu dikenakannya.

"Makasih bin." Balasnya.

"Santai." Kata hanbin kemudian melajukan lagi mobilnya. Hayi melirik sedikit pria yang ada disebelahnya itu, perasaannya menjadi lega dan sedikit bahagia.

___________________

Suasana restoran sedikit ramai hari ini. Pelayan lalu lalang berjalan melayani para pelanggan. Hanbin dan hayi memasuki resto melihat sekelilingnya dan menghampiri seorang pria bertubuh jangkung yang duduk di meja tengah. Pria itu masih sibuk dengan hpnya membuat tak sadar orang yang di tunggu sudah datang.

"Sibuk aja lo!" Tangan hanbin menepuk bahu jaewon membuatnya mendongkakan kepala.

Hayi hanya tersenyum dan duduk di kursi depan berhadapan dengan jaewon.

"Lah! Kirain siapa. Ga bilang udah deket. Duduk lo!" Dorong jaewon membuat hanbin tertawa dan duduk di sebelah hayi.

Jaewon menatap hayi. "Gimana kabar lo yi?" Tanyanya.

Hayi tersenyum sambil melepaskan jaket yang ada di tubuhnya. "Baik dong. Lo gimana? Sombong ya cuma nyamperin hanbin tapi ga nyamperin gue."

"Sorry yi.. gue maunya lebih awal ngajak kalian ketemu. Tapi jadwal gue keburu padet. Udah gitu mau balik ke amrik juga ada tawaran peragaan busana lagi. Mau ga mau cuma bisa hari ini."

"It's okey lah. Lo emang sesibuk itu kokkk." Balas hayi sambil tertawa.

Jaewon melihat hanbin sibuk dengan hpnya sejak sampai tadi. Tak tau menghubungi siapa.

"Ni bos kita emang sesibuk ini ya kalau di luar kerjaan?" Tanya sontak membuat hanbin mendongkakan kepala.

Wajah hayi sedikit berubah. Senyumnya memudar seketika setelah melihat hanbin. Matanya yang penasaran melirik hp hanbin, bukan lancang dia hanya penasaran. Kontak chtanya tertera nama "Lisa" tapi gadis itu tak bisa membaca isi chatnya karena hanbin sudah mengunci hpnya.

"Ah? Kalian ngomongin gue?" Tanya hanbin.

Jaewon memutar bola matanya. "Emang ngomongin setan?" Balasnya.

"Gue bales chat someone." Jawab hanbin singkat membuat kening jaewon berkerut.

Belum sempat dia mempertanyakan kembali keraguannya hanbin sudah mengisyaratkan untuk jangan bertanya apa-apa.

"Pesen dulu. Ngobrolnya nanti." Selanya.

Hanbin memanggil pelayan dan memesan makanan.

"Yi mau apa?"

Tak ada jawaban dari gadis itu. Matanya menatap kosong kearah depan. Jaewon mengayunkan tangannya di depan wajah hayi tak ada sautan juga.

"Oi! Lee hayi!!" Teriak jaewon kecil.

NEW LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang