Yuk vote and comment nya sebelum baca!
***
Lisa menghempaskan tangan jungkook dengan keras. Mereka kali ini ada di rooftop perusahaan yang sangat sepi. Jungkook benar-benar menarik lisa secara paksa menaiki tangga darurat untuk ke lantai atas. Cengkraman tangan itu membuat lisa tak bisa berkutik sedikit pun.
Jungkook mengatur napasnya yang terengah sambil melepaskan genggaman dari pergelangan tangan lisa. Ia menatap gadis yang ada didepannya itu dengan penuh rasa bersalah. Tak menatap balik jungkook, lisa hanya bisa memegang pergelangan tangannya yang sakit.
"Sorry..." Kata jungkook lembut.
Helaan napas berat lisa terdengar. "Mau apa sih sebenernya? Gue rasa udah cukup kook. Lo kelewat batas. Sekarang lo itu udah terkenal tapi tiba-tiba dateng tanpa persiapan apapun narik gue secara paksa di perusahaan. Kalau rekan kerja divisi lain ngeliat gue sama lo gimana? Ini tempat kerja gue. Please hargai gue sedikit aja." Kata lisa dengan nada yang semakin melemah.
Mata sendu jungkook menunjukan bahwa dia tau perbuatannya sangat gegebah. "Sorry lis. Gue ga bisa kontrol diri gue. Sebenernya gue cuma mau ngejelasin semuanya yang terjadi dulu lis. Gue..gue udah ga kuat nahan semuanya." Dengan nada bergetar.
Lisa tersenyum tipis. Senyum yang tak tau menandakan apa.
Dengan pelan dia menjawab. "Kook.. masa lalu harusnya dilupain kan?" Manik mata lisa berusaha menusuk ke dalam bola mata coklat pria yang sedang mengerutkan kening itu.
Menelan ludah dengan berat. "Gue, gue udah berusaha untuk pergi sejauh mungkin dari lo lis. Tapi ternyata jalan Tuhan kita harus ketemu lagi. Gue cuma mau..." Kalimat jungkook terpotong oleh kedatangan hanbin yang tiba-tiba.
Mereka berdua menoleh bersamaan dan melihat hanbin yang sudah ada di belakang mereka dalam keadaan napas yang terengah. Lisa kaget melihat sosok hanbin yang muncul disana. Dia tidak memikirkan bahwa hanbin akan sampai mengejar mereka. Lisa kemudian menghampiri hanbin dengan cepat.
"Pak? Bapak kenapa kesini?" Tanya lisa khawatir, dia melihat keringat membasahi dahi hanbin dan dengan sigap gadis itu mengelap dahi bosnya dengan punggung tangan.
Jungkook berdecak melihat itu. Menahan amarahnya kepada laki-laki yang ada dihadapan lisa.
"Lis. Kita belum selesai." Panggil jungkook membuat lisa menoleh kearah jungkook.
Hanbin segera menahan tangan lisa lembut kali ini membuat lisa mengalihkan pandangannya dan menatap hanbin dengan cemas.
"Jangan ganggu dia lagi. Masa lalu gak akan bisa dirubah kalau akar masalahnya ga berubah." Tegas hanbin dengan rahang yang mengeras.
Dengan santai jungkook melangkah maju mendekati hanbin. Lisa membalikan badannya kearah jungkook. Posisinya kali ini menjadi penengah, dia di himpit oleh dua laki-laki itu. Jungkook menatap dengan lekat mata pria yang ada di hadapanya itu.
"Tau apa tentang masa lalu gue? Sorry gue ga bisa sopan sekarang. Karena ini masalah pribadi gue. Jadi, lo ga berhak buat ada di sini."
Lisa merutiki nasib nya sekarang. Situasi ini sungguh kacau. Membuat kepalanya serasa akan pecah.
"Lisa pacar saya. Jadi saya berhak ikut campur." Jawab hanbin cepat. Refleks lisa menoleh dan mentap hanbin, dia membulatkan matanya. Pengakuan tanpa persetujuan lagi pikirnya.
Jungkook tersenyum miring. Dia tau semuanya tentang lisa dan hanbin sejak kemarin malam, jadi dia tak goyah sedikitpun untuk melawan argumen itu.
"Oh ya? Sejak kapan? Oke .. gue tanya lisa ya? Lis, lo pacaran sama bos lo?" Pertanyaan itu membuat lisa menundukan kepalanya dan memejamkan matanya. Ia mendumel dalam hati akibat nasib sialnya hari ini. Bibirnya tak mengeluarkan sepatah kata pun untuk menyangkal atau melakukan pembenaran atas statment yang dikeluarkan hanbin.
![](https://img.wattpad.com/cover/289521624-288-k193266.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW LOVER
FanfictionLalisa adalah senior photographer di sebuah perusahaan periklanan di ibu kota. Semua pekerjaan yang dia lakukan selalu mendapatkan apresiasi dari bos nya Kim Hanbin. Sejak ia bergabung dengan perusahaan lisa tidak hanya bekerja sebagai Photographer...