Yukk vote sebelum baca! 🤍
***
Aura ruang kerja hanbin berbeda dari biasanya, tadi dia menyuruh jisoo untuk membeli bunga dan merangkainya agar bisa di letakan di meja kerjanya. Sejak kedatangannya aroma wangi menyerbak di seluruh ruangan.
Bos hanbin memang wangi tapi tidak sewangi ini. Senyum terus mengembang di wajahnya membuat seisi ruangan saling pandang tak percaya. Tapi tentunya tak ada yang berani bergosip. Sudah syukur suasana menjadi ceria. Daripada sehari-hari dingin sedingin kulkas dua pintu.
Jisoo meletakan vas bunga di dalam ruangan hanbin sambil merapikan bunga-bunga itu. Sesekali ia melirik bos nya yang sedang duduk di sofa sambil memainkan hp. Wajahnya sumringah dan sepertinya sedang membalas pesan karena denting suara notifikasi terdengar terus menerus.
"Pak, permisi ya." Kata jisoo setelah dia selesai meletakan vas itu.
Hanbin hanya membalas dengan tatapan dan tersenyum membuat karyawannya itu sedikit kaget. Tidak biasanya melemparkan senyuman kepada karyawan. Gadis itu keluar dari ruangan hanbin dan hampir bertabrakan dengan hayi di depan pintu.
Wajah jisoo sedikit kaget. "Eh.. maaf bu. Ga liat." Katanya.
Hayi hanya diam tak begitu banyak berbicara. "Hanbin di dalem lagi sibuk?" Tanyanya.
Jisoo menoleh kebelakang melihat bosnya masih berada di posisi yang sebelumnya.
"Kayaknya enggak sih bu. Cuma main hp saya liat." Jawab jisoo membuat hayi mengisyaratkan karywannya itu untuk kembali ke tempatnya.
Melihat hanbin yang senyam senyum sambil duduk santai di sofa hayi masuk dengan santai dan menutup pintu ruangan hanbin. Mata pria itu dengan cepat menoleh ke arah suara yang datang. Ia menghentikan kegiatannya dan memasukan hp nya ke dalam saku jasnya.
Tanpa di minta hayi duduk di sofa tepat berhadapan dengan hanbin. Ia menyilangkan kaki nya dengan tenang dan kedua tanganya bersidekap di depan dada. Tatapan mata hayi seperti menusuk pagi ini, biasanya dia datang dengan ceria tapi tidak untuk sekarang.
"Gimana yi?" Tanya hanbin santai walaupun dia tau rekan sekaligus sahabatnya itu tidak dalam mood yang baik.
Gadis yang ada di hadapan hanbin itu masih diam dengan pandangan mata yang tajam. Tapi, seketika senyum tipis mengembang. Terlihat bahwa hayi mencoba menutupi mood buruknya sekarang agar terlihat lebih profesional.
"Hmm.. aku mau bahas masalah fire bond. Kemarin jisoo sama jinan udah meeting sama pihak fire bond dan blue agency. Keputusan fire bond tetap mau konsep pemotretan produk jaket musim dinginya di gunung dan mau model untuk naik paralayang. Sedangkan pihak blue agency masih cari model yang avalible di hari itu. Karena ga semua model mereka berani ketinggian."
Hanbin menganggukan kepalanya setelah mendengar pemaparan hayi. Fire bond memang perusahaan busana yang sudah bekerja sama dalam jangka waktu lama dengan bright effect untuk pembuatan iklan majalah dan iklan video pemasaran. Karena telah lama bekerja sama kadang pihak mereka suka memberikan ide-ide foto untuk produk barunya sedikit ekstrim membuat lebih sulit mencari model yang bisa berkontribusi.
Untuk pemilihan agency pun mereka menyerahkan kepada pihak bright effect tapi menekan waktu pemotretan sesuka mereka.
"Kamu atur jadwal meeting selanjutnya sama fire bond lusa. Info jisoo, jinan, lisa dan bobby untuk meeting besok."
"Oke bin. Aku balik dulu." Balas hayi segera bangun dari duduknya dan hendak pergi.
Tapi hanbin menahan hayi. "Yi..." katanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
NEW LOVER
FanfikceLalisa adalah senior photographer di sebuah perusahaan periklanan di ibu kota. Semua pekerjaan yang dia lakukan selalu mendapatkan apresiasi dari bos nya Kim Hanbin. Sejak ia bergabung dengan perusahaan lisa tidak hanya bekerja sebagai Photographer...