15. Wanita Yang Sedang Bersaing

106 17 12
                                    

Hey! I'm back!
Yuk baca lagi cerita ini. Jangan lupa vote sebelum read ya! ❤️


***

Hening tanpa ada suara yang terdengar kali ini. Sudah limabelas menit berlalu sejak lisa masuk kedalam ruangan hayi. Dia hanya duduk dan menunduk di sofa berhadapan dengan hayi yang sejak tadi hanya memandanginya. Kaki dan tangan nya dilipat, raut wajah datar dengan tatapan yang tajam.

Lisa tak berani menatap mata itu karena dia tau akan kesalahnya.

Hayi merubah posisinya mendekatkan wajah kearah lisa. Dia menyentuh dagu lisa agar wajah gadis itu terangkat dan menatap matanya.

"Sampai kapan nunduk? Saya perlu penjelasan." Katanya dengan senyum yang terukir.

Lisa menelan ludahnya. Menatap mata hayi lekat. Ia tau ada amarah disana. Segara hayi melepaskan dagu lisa sesaat setelah mata mereka beradu.

"Maaf bu.. saya salah membawa urusan pribadi ke kantor." Jelas lisa.

"Lisa, lisa, lisa.. lalisa. Kamu membawa masalah pribadi ke kantor sudah masalah untuk saya. Ditambah lagi kamu berurusan dengan ba perusahaan. Dimana kalau hal ini ketahuan, akan jadi skandal besar. Kamu tau kenapa?" Cecar hayi membuat degup jantung lisa terpacu.

"Tau bu.." Jawabnya lemas.

"Yaa.. kamu lebih pintar lis dari saya. Jadi cukup belaga bodoh dan sok baik sekarang."

"Maaf bu tapi saya..."

Belum selesai lisa membela diri, hayi segera memotong. "Sekarang saya akan bicara dengan kamu selaku hayi. Bukan selaku bu hayi atasan kamu. Saya gak peduli dengan masalalu kamu sama jungkook ya lis. Yang saya pedulikan cuma satu. Hanbin!" Katanya tegas.

Tatapan lisa kini berubah. Ia sudah menduga arahnya akan kesana. Kening gadis itu berkerut. Hayi tidak mudah dihadapi karena perempuan itu adalah atasan sekaligus sahabat hanbin.

Bagaimanapun tekanan yang lisa dapat sekarang dia hanya harus menahan diri sekuat tenaga agar tidak berkata buruk.

"Lalu?" Tanya lisa.

"Saya tau lis, kamu kemarin kerumah hanbin kan?"

Mata lisa membulat mendengar perkataan hayi. Tapi ini bukan saatnya untuk mempertanyakan dia tau darimana.

"Iya, saya kesana. Karena..."

Kalimat lisa dipotong lagi. "Karena mama hanbin sakit kan? Lalu diakuin pacar oleh hanbin di depan dokter keluarganya? Hahahaha lalisa, sadar diri dong. Liat kamu siapa. Syukur loh mama hanbin ga ketemu kamu."

"Maksud kamu apa ya?" Lisa mulai emosi saat hayi menyingung derajatnya yang hanya pegawai biasa. Nada biacaranya kali ini sedikit meninggi.

Hayi tersenyum miring. Dia mengetahui semua yang terjadi kemarin. Agak mencengangkan untuk dia bahwa lisa tidak terlalu peduli hayi tau hal tersebut dari mana.

"Kamu ga mau tanya saya tau dari siapa?" Pancing hayi.

"Gak penting buat saya." Balas lisa cepat membuat hayi benar-benar marah sekarang. Gadis yang ada dihadapannya itu sungguh berani dan sombong. Senyum miring hayi menghilang seketika berubah menjadi helaan napas kasar.

"Wahh wah wah.. sombong sekali kamu lis. Denger baik-baik ya lis. Kamu! Gak akan bisa sama hanbin. Karena hanbin dan aku sudah dijodohkan oleh orangtua kita. Kamu tau dokter pribadi mama hanbin kemarin itu papa aku!"

Lisa menyeritkan dahi nya, matanya menerawang sekarang. Apakah yang dikatakan hayi adalah benar? Jika benar kenapa kemarin dokter itu terlihat bahagia mendengar pernyataan hanbin. Lisa tidak boleh tertipu kali ini.

NEW LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang