1. Meeting

272 34 7
                                    


Yuk klik ⭐ dulu untuk vote cerita ini sebelum membaca.
Enjoy!

***

Suasana perusahaan pagi ini sedikit krodit. Beberapa pekerjaan minggu lalu menumpuk dan harus selesai di minggu ini. Hanbin berjalan dengan cepat menuju ruang meeting diikuti oleh hayi sebagai manager dibelakangnya.

Jennie, Rose, June dan Jinan yang melihat bos nya itu sudah datang dengan segera merapikan berkasnya secepat yang mereka mampu. Mereka bertiga berlari kecil menuju ruang meeting sambil memeluk berkasnya masing-masing.

Sebelum mengikuti ketiga temannya june mengampiri jisoo dan berbisik ke arahnya yang masih sibuk dengan komputernya.

"Woi, si lisa mana? Meeting udah mau mulai tu anak batang idungnya belum nonggol."

Jisoo menghentikan kegiatannya dan menoleh sekelilingnya. Dia melihat meja lisa masih kosong. Pandangannya beralih dengan cepat ke meja bobby yang ada di sebelahnya tapi meja itu kosong juga.

"Si lisa pasti sama si bobby deh ni nongkrong di kantin. Udah tau mau ada meeting." Ucap jisoo kesal.

"Call buruan. Gue mau masuk dulu." kata june yang kemudian berlari meninggalkan jisoo.

Jisoo hendak menelfon lisa. Belum dia memencet nomor lisa orangnya sudah datang dengan gawat. Disusul oleh bobby dibelakangnya. Melihat lisa dan bobby yang baru saja datang jisoo hanya menghela nafas dan melanjutkan kegiatannya di komputer.

Lisa memeluk berkasnya sambil berlari menuju ruang meeting diikuti bobby. Dia menghela napas yang terenggah didepan pintu kemudian mengetuknya.

Tok..tok..tok..

"Masuk." Ucap hayi.

Lisa masuk tergesa mengambil tempat duduk di sebelah jennie yang kosong. Sedangkan bobby memilih kursi paling pojok belakang yang kosong.

"Telat lima menit ya lis. Hmm, bobby juga mulai deh kebiasaan." ucap hayi membuat lisa dan bobby menelan ludahnya.

"Ah.. maaf pak hanbin, bu hayi tadi saya..." belum ia menyelesaikan bicaranya hanbin sudah memotongnya.

"Kita mulai." Katanya.

Lisa menghela nafas lega. Hayi hanya melirik sinis kearah gadis itu.

"Gimana untuk peluncuran iklan terbaru kita?" Tanya hanbin.

Jinan menjawab, "Proposal untuk peluncuran iklan terbaru sudah saya selesaikan pak."

Kemudian dia membagikan proposal kesemua rekannya agar bisa dipelajari.

Hanbin membaca dengan seksama proposal tersebut tanpa berkomentar apapun. Lisa mengetukan pulpen nya dengan tenang ke meja. Memikirkan konsep apa yang cocok untuk pelaksanaan iklan ini, dan siapa yang akan menjadi modelnya.

"Lis, menurut kamu gimana?" Tanya hanbin tiba-tiba. 

Lisa dengan cepat memalingkan wajahnya dan menatap bosnya itu. "Hmm, menurut saya ini udah bagus pak. Cuma tinggal di matengin aja konsep selanjutnya. Untuk masalah pemotretan saya hanya perlu model yang sedikit inoccent untuk konsep goodboy."

"Ada saran untuk model iklan kali ini?" Tanya hanbin lagi.

Hayi melirik semua karyawan yang sedang menunduk. Dia tersenyum.

"Pak, gimana kalau kita ajak kerjasama jeon jungkook? Dia model yang saat ini sedang naik daun. Namanya viral dimana-mana. Sepertinya akan menjadi angin segar. Belum lagi kerjasama kita dengan brand ambasador yang lama sudah selesai. Bagaimana kalau kita sekalian ajak jeon jungkook untuk bergabung ke perusahaan sebagai brand ambasador?"

NEW LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang