Pertanyaan

228 31 1
                                    

Jihyo POV

Aku langsung masuk ke kelas, ternyata masih sepi. Aku langsung mengambil tempat duduk seperti biasa didepan. Aku suka didepan karena lebih fokus dan pastinya dekat dengan dosen sehingga aku tidak bisa berkutik, Haha pikirku.

Setelah beberapa menit kelas pun ramai dan tiba-tiba temanku menghampiriku dan duduk di sampingku.

"Selamat pagi jiji, wah pagi-pagi udh ngelamun aja kamu. Mikirin aku yah,," canda temanku sambari merangkul lenganku.

"Apaan sih, min pagi-pagi udah clingi banget" jawabku sambil melepaskan lengannya dengan susah payah. Tapi masih saja tidak mau lepas. Akhirnya ku biarkan saja, karena pasti nggak bakal selesai.

.

Setelah beberapa jam, kelas pun selesai dengan seperti biasa penambahan tugas. Karena dosen ini cukup killer dengan sikap dan seabrek tugasnya.

Aku memutuskan pergi ke kantin bersama Mina sebelum aku berkutat dengan buku dan leptopku di perpustakaan.

Kami makan bersama dengan tenang dan penuh keheningan, kami memiliki kebiasaan sama tidak suka diganggu ketika makan.

Hingga ku lihat sana sedang berjalan menuju kantin bersama laki-laki dan mereka saling menggenggam tangan satu sama lain. Kuperhatikan mereka hingga mereka duduk dan berkumpul dengan anak-anak lainnya.

"Ji, aku udh selesai makannya. Kok kamu belum sih, malah bengong lagi" ucap Mina sambil memperhatikanku.

Aku masih diam memandang orang disebrangku
"Hah, aku lagi kurang nafsu makan min, ya udh kita langsung aja ke perpustakaan, yang pentingkan perutku udah ke isi yah meskipun sedikit" jawabku malas.

.

Kami langsung pergi menuju perpustakaan setelah membayar makanan yang kami makan.

Sebenernya ini bukan kebiasaanku menyisakan makanan, pasti akan selalu habis karena sayang jika dibuang. Tapi entahlah, untuk kali ini aku benar-benar tidak berselera.

Langsung ku buka leptopku dan mencari beberapa buku sebagai sumber tugasku. Aku sangat menyukai buku dan segala isinya. Karena bagiku mereka adalah teman setia.
.

Malampun tiba, ku lihat sekitar perpustakaan sudah mulai sepi tandanya aku harus pergi, pindah tempat atau mungkin pulang.

Tapi untuk pilihan terakhir sepertinya tidak. Aku enggan pulang, bukan tidak menyukai sana hanya saja mungkin suasana hatiku tidak sedang mood bertemu dengannya.

Aku memasuki cafe kesukaanku dengan konsep outdoor dan diiringi dengan musik slow membuat suasana nyaman mungkin sebagian orang akan mengatakan romantis.

Aku langsung mengambil tempat duduk dipojok dan tenggelam dalam bukuku dengan segala imajinasi.

Tiba-tiba suara bising memecahkan konsentrasiku, kulihat ke belakang ternyata ramai dengan suara ricuh para pengunjung, terlihat dua orang laki-laki sedang berkelahi dan kulihat juga seseorang perempuan yang berdiri dekat dengan mereka yang berkelahi dengan wajah ketakutan.

"Dasar bajingan,! Ku pertegas sana milikku" ucap laki-laki 1 dengan tangan masih sibuk memukul laki-laki yang berada dibawahnya

"Jangan berani-berani kamu mendekatinya, apalagi menyentuhnya"lanjut laki-laki 1.

Securiti datang memisahkan mereka berdua dengan sekuat tenaga akhirnya mereka bisa di pisahkan. Wajah laki-laki 2 terlihat sangat berantakan. Dan laki-laki 1 langsung pergi meninggalkan cafe sambil menarik paksa tangan sana.

Mereka berjalan cepat dan melewati ku, tak sengaja sana melihat kebelakang dan menatap mataku lekat, mata kami bertemu sejenak, hingga sana kembali melihat kedepan dan membelakangiku, dan aku terus memandangi punggungnya hingga keluar dari cafe.

Bukan hanya mereka meninggalkan cafe tetapi juga meninggalkan banyak pertanyaan yang muncul di pikiranku,,,



TBC

BACK (Sahyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang