Jihyo POV
"Kenapa memangnya Hyun?? Kamu pernah dekat atau berhubungan dengan dia??? " Tanya ku sambil menatap Dahyun dengan ekspresi yang penasaran.
Dahyun, Chaeyoung dan mina menatap ke arah ku dengan ekspresi tidak percaya sekaligus penasaran.
"Kenapa kalian menatapku seperti itu?? " Tanya ku
"Ada yang aneh yah hyun, min, chae??" Lanjut ku sambil mengusap wajahku takut ada kotoran atau nasi yang menempel di wajahmu.Mereka hanya tertawa keras sedangkan mina hanya terseyum manis tanpa suara seperti dahyun dan chaeyoung. Aku tambah penasaran kenapa mereka menertawakanku.
"Gak ada apa-apa di muka kamu ji, cuman kita kaget aja kenapa lu nimbrung ngobrol sampai bertanya pula,, " Ucap chaeyoung sambil menahan tawanya.
Aku masih dalam ekspresi bingung, emang kenapa ada yang salah dengan pertanyaan ku. Pikirku,,,
"Ahh, lu mah lemot masalah ginian, kalo belajar sama materi paling pinter nomor 1 deh,, " Lanjut Chaeyoung.
Aku menatap mereka satu persatu berharap mereka menjawab pertanyaanku dan mengapa menertawakan ku juga.
"Ji, kamu biasanya kalo makan diem, gak suka nimbrung ngobrol juga kalo lagi ada yang ngobrol apalagi urusan orang lain, mana mau kamu terlibat, mangkanya kita bingung ji,, " Ucap mina sambil tetap tersenyum manis kearah ku.
"Owhh jadi itu alasannya yah, aku baru paham kenapa kalian tertawa hahah, apa aku sebegitunya yah,,?? " Tanya ku pada mereka
"Iya,,, " Jawab mereka bersamaan serentak
"Kompak banget yah hihi😆😆,, terus jawabannya tadi apa Hyun?? " Tanyaku kembaliDahyun diam sebentar, kemudian melihat sana sekilas kebelakang dan kembali kearah kami.
"Hemm jadi gini, Sana sama kakaku pernah menjalin hubungan, tepatnya kemarin mereka mengakhiri hubungan mereka,, " Dahyun menjawab dan diam sejenak
Aku hanya terdiam dan ingin tahu bagaimana dan mengapa, apakah ada kejadian waktu di cafe kemarin? Tanyaku pada diriku sendiri
"Mereka sudah pacaran hampir 6 bulan, Sana sering berkumpul organisasi dengan kak jin, awalnya kakaku it's oke, tapi lama kelamaan mereka seperti sepasang kekasih, sampai puncak akhirnya kemarin, waktu kakaku melihat kalo dia sedang di cafe berdua dengan kak jin,,,, " Lanjut dahyun,
Kami hanya diam dan mendengarkan seksama, terutama aku,
"Mereka berdebat sampai kakaku kesal dan memukul kak jin, kemudian mereka berkelahi dan kak jin mengatakan 'jika sana miliknya' sebelum mereka pergi meninggalkan kakaku" Jelas dahyun sambil menahan kekesalannya,
Kami hanya terdiam, terutama aku yang masih tidak percaya dan mengapa semalam ia menangis terseguk-seguk,
Aku melirik kearah sana, melihatnya sendu,
Sana meliriku juga, mata kami saling memandang satu sama lain dari kejauhan,.
Author POV
setelah perbincangan di kantin, jihyo semakin gelisah dengan pikirannya, banyak hal yang ia tidak pahami, sambil memandang catatan kecil yang di berikan sana tadi pagi.
Ia ingin menghubungi mungkin hanya sekedar sapa supaya mereka menyimpan nomor masing-masing, tapi langkahnya tertahan oleh ucapan dahyun tadi.
Ia semakin yakin kalo sana hanya tidak serius mengucapkan kalimat itu kepadanya dan susu tadi mungkin hanya sekedar ucapan terimakasih telah menghiburnya.
.
"Ji temenin aku beli buku yah,,,,? " Ajak mina memelas
Jihyo terdiam dan tersenyum dengan kelakuan temannya ini
"Iya min aku temenin" Ucap jihyo
Mina tersenyum lebar karena permintaannya di turuti oleh jihyo.
Di toko buku mereka mencari-mencari buku yang ingin di beli, lebih tepatnya mina yang mencari sedangkan jihyo hanya mengikutinya.
"Ji,, kamu suka apa?? " Tanya mina sambil sibuk memilih buku
"Suka apanya min?? Buku atau apa?? " Tanya balik jihyo
"Iya ji, maksud aku buku yang aku pegang ini kamu suka apa yang mana, masa suka aku sih,, " Jawab mina sambil tersenyum dan memegang bukunya.
Jihyo hanya terdiam, melihat mina dengan senyum dan melihat buku yang di tunjukan kepadanya. Sambil berpikir sejenak kemudian,
"Hemm, aku pilih yang ini,,, " Jawab jihyo tersenyum sambil menunjukkan jari telunjuk menyentuh hidung mina yang mancung itu.
Mina hanya diam dan bingung,,,
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK (Sahyo)
FanfictionAku melihat jihyo bersama wanita itu di toko buku, wanita itu menunjukkan dua buku sambil tersenyum manis, sepertinya ia menyuruh jihyo untuk memilih, Aku hanya memperhatikannya dari jauh, Cemburu itu kata yang tepat untuk saat ini