Penasaran

244 33 2
                                    

Author POV

setelah tertawa terbahak-bahak sampai mereka puas. Akhirnya mereka memutuskan untuk memasak  seadanya anak kos.

"San,,, tadi tuh aku lupa belum beli makanan, jadi kita masak mie ramen nggak papa yah?" Ucap jihyo sambil tangannya sibuk mengaduk mie yang dimasak.

"Nggak papa ji, lagian kan ini udh malem, hehe nggak enakan kalo keluar lagi" jawab sana.

Setalah mie ramen siap. Mereka berdua makan bersama, suasana begitu hening karena tidak ada yang memulai pembicaraan.

Tanpa jihyo sadari sedari tadi sana memperhatikan cara dia makan. 'Lucu' kata yang cocok untuk menggambarkannya.

"Pelan-pelan makannya ji,,, ini sampe belepotan" ucap sana sembari tangannya mengusap tepi bibir jihyo dengan sangat halus.

Jihyo kaget dengan perlakuan sana.
"Hehe Iyah,, aku laper banget dari pagi belum makan" jawab jihyo dengan mulut yang berisi penuh makanan hingga pipinya menggelembung.

Sana tertawa melihat jihyo
"Ditelen dulu makannya baru, ngomong " ucap sana sambil tertawa.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setalah selesai makan mereka melanjutkan kegiatan mereka masing-masing. Sana sibuk menelfon seseorang sedangkan jihyo melanjutkan beberapa tugas yang belum selesai.

Jihyo POV

Aku meregangkan ototku. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 00.35. aku sangat asyik dengan leptopku hingga tak sadar sudah masuk tengah malam.

Kulihat sana sudah tertidur pulas, aku tak menyadari nya dia sudah tidur. aku tersenyum melihat wajahnya seperti kelelahan. Akhirnya ku matikan leptopku. Dan membaringkan tubuhku dikasur bawah, sedangkan dikasur atas ada sana.

Mataku sudah begitu lelah, tiba-tiba aku teringat kejadian tadi, dimana sana mengusap bibirku untuk membersihkan sisa makanan yang ada di bibirku.

Jangan tanya lagi bagaimana rasanya. Aku sangat gugup waktu itu, jantungku berdetak begitu cepat. Entahlah, aku sangat malu membayangkan kejadian itu.

.

Dipagi hari, Aku merasakan ada seseorang yang sedang memelukku, ku buka mataku malas, ternyata sana sedang memeluku erat. Aku kaget, ''sejak kapan dia berada dikasurku?'' pertanyaan yang  pertama kali muncul dalam pikiranku.

Ku perhatikan tiap inci wajahnya yang jaraknya hanya satu jengkal dari wajahku. Sempurna bentuknya, hidung mancung, bibir yang ranum, dann ahh sudahlah pokoknya sempurna menurutku.

Tiba-tiba sana terbangun dan menggeliat. Aku langsung memejamkan mataku, karena aku bingung sekaligus malu terciduk sedang memperhatikan wajahnya dari dekat.

Author POV

Sana kebingungan kenapa dia berada di kasur jihyo dan anehnya dia memeluk dengan erat. Dia sangat kaget karena jarak wajahnya begitu dekat.

Sana bangun dan duduk sejenak, dia memperhatikan jihyo tertidur "sangat cantik" batinnya sambil tersenyum.
"Untung saja dia belum bangun, coba kalo bangun, haduhh malu aku" lanjutnya.

Akhirnya dia memutuskan untuk kekamar mandi dan membersihkan diri.

.

Setelah sana masuk ke kamar mandi, jihyo bangun. Dan melihat pintu kamar mandi yang sudah ditutup.

Tiba-tiba suara telfon membuyarkan lamunannya, dia langsung mengecek telfonnya tapi bukan handphonnya yang berbunyi, dia mencari arah suaranya. Ternyata handphone sana yang berbunyi.

Dia bingung mau diangkat apa di biarkan saja. Tapi kalo dibiarkan barangkali penting. Terlihat jelas dilayar nama si penelepon "My💓".

Setelah berpikir lama akhirnya jihyo membiarkannya. Dia berpikir jika diangkat takut akan salah paham atau lainnya. Akhirnya dia bergegas merapikan tempat tidurnya dan tempat tidur sana kemudian mempersiapkan baju yang akan dipakai untuk kuliah hari ini.

Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka, sana keluar dengan rambut yang masih basah.
"San, dari tadi hp kamu bunyi tuh" ucap jihyo sambil memasukan bukunya kedalam tas tanpa melihat sana.

"Oh,, iya" jawab sana dan langsung mengecek handphonenya. Kemudian dia menelepon balik ke sipenelphone.

Jihyo langsung masuk ke kamar mandi tanpa ada sedikit ingin mendengarkan percakapan mereka. Dia ingin langsung bergegas untuk pergi kuliah.

Setelah ke kamar mandi terlihat sana masih asyik mengobrol dengan sipenelphone dengan  diselingi tawa.
Jihyo langsung bersiap-siap dan langsung akan pergi ke kampus.

"san, aku mau berangkat ke kampus yah. Barangkali nanti mau keluar ada keperluan ini password kamarnya" ucap jihyo sambil mencatat di selembar kertas dan meletakkannya diatas meja belajarnya.

Sana tidak menjawab, ia hanya menganggukkan kepalanya. Jihyo mengerti mungkin sana sedang asyik menelfon.

Akhirnya dia pergi dan langsung menutup pintu. Dia mengambil motornya dan langsung pergi meninggalkan kosannya.

"Dia siapa yah? Kok kaya penting banget sampe aku bener-bener dicuekin" batin jihyo

.
.

TBC

BACK (Sahyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang