Bertemu

159 25 2
                                    

Author POV

Jihyo terbangun dari tidurnya, kali ini berbeda, dia tidak sendiri karena masih ada sana yang belum berangkat ke kampus.

Dengan menyender kesamping kasur dan sambil memperhatikan sana yang sedang berhias di depan kaca,

"Selamat pagi Ji,, " Sana menyapa jihyo yang masih setengah sadar dan melirik kearah jihyo

"Pagi,, juga" Jawab jihyo dengan malasnya

"Belum berangkat na,, biasanya aku bangun udah berangkat,?? " Tanya jihyo

"Belum ji,,, kamu kuliah gak hari ini" Ucap sana

"Mungkin kosong,, hanya ada beberapa tugas yang harus di kerjakan,, " Jawab jihyo

"Temenin aku yuk,, aku mau pulang sebentar, aku kangen sama mamah ji,, " Ucap sana sambil masih sibuk di depan kaca

Jihyo berpikir sejenak mengenai tugasnya yang memang harus di kerjakan, ia ingin menemani sana, tapi ia harus juga berpikir bagaimana caranya tugas tetap berjalan.

"Iya aku temenin san,, lagian kamukan kayak orang kabur samping jalan bawa koper pula malam itu,,, " Jawab jihyo tanpa berpikir

Sana melirik ke arah jihyo agak kesal,

"Aku cuman nebak san,, hihi jangan marah yahh" Ucap jihyo dengan nada memelas

Melihat kelakuan jihyo seperti itu sana hanya tersenyum

"Nanti kamu tahu ji,,, apa yang sebenarnya yang terjadi malam itu,, kalau tidak aku mungkin akan menceritakannya padamu" Ucap sana sambil tersenyum.

"Ya udah gih,, kamu mandi siap-siap dulu, habis bitu cepet antar aku yah,, " Pinta sana pada jihyo

"Siap,, komandan,, "Jawab jihyo yang langsung pergi ke kamar mandi dan meninggal tempat tidurnya.

.

Mereka masuk kedalam rumah yang cukup mewah,
Di sambut langsung oleh wanita paruh baya yang masih tetap cantik seperti anak muda

" Anak mamah,,, pulang,, " Ucap mama sana sambil berlari kecil kearah mereka, dan langsung memeluk sana

.

Jihyo POV

Aku tersenyum melihat ibu dan anak berpelukan meluapkan rindu mereka, rasanya hangat keluarga sana.

Tak beberapa lama berpelukan, mamah sana menyadari kehadiran ku

"Ehh,, ini siapa  san,?? " Tanya mamah sana

"Ini roomate aku mah,, yang sering aku ceritain,, " Jawab sana sambil memegang lengan kiri

Aku hanya tersenyum ramah, dan berpikir apa yang sana ceritakan kepada mamahnya tentangku,

"Kenalin mah,, aku jihyo,, " Ucapku dengan sopan

"Iya,, mamah tahu kok,, kamu jihyo. Hanya saja foto dan orangnya lebih bagus secara langsung,, " Ucap mamah sana sambil tersenyum dan mendekati ku.

Aku hanya tersenyum kaku, seperti orang bodoh bertemu mamah sana, sedangkan sana hanya tersenyum puas melihatku sekrang ini,

"Santai aja ji, mamah gak makan orang kok,, " Ucap sana padaku

Sedikit melegakan ku

.

Aku duduk di meja makan yang sudah di hidangkan berbagai macam makanan,, sampai aku tidak mengenali satu persatu makanan itu,
Aku berpikir, semalam sana aku ajak makan di emperan, tapi dia tetap mau dan tidak merasa malu,
Sedangkan di rumahnya makanan begitu banyak dan berasal dari keluarga yang cukup kaya.

"Di makan jangan di lihatin aja,,, hihi nanti makanannya malu loh ji" Ajak mamah sana dengan jenaka

Aku hanya mengangguk tersenyum dan memakan apa yang di sodorkan kepadaku,

"Ji,, anak mamah nyusahin kamu gak?? Dia ngompol gak?? Dia rewel pastikan yah,,?? " Sejumlah pertanyaan yang di lontarka mamah sana kepadaku

"Mahh,,, aku udah gedhe masa ngompol sih,, ih dasar" Jawab sana sambil menyuap makanan ke mulutnya

Aku tersenyum dan ku jawab,
"Nyusahin gak mah, ngompol juga gak, kalo ngambekan tuh sering banget mah,, hihi"

Sana melirik ku sedangkan mamah sana tertawa puas,
Alangakh tidak sadarnya aku sedari tadi memanggil mamah sana dengan sebutan mah, mungkin karena aku nyaman berada di sini,

"Maklumin yah ji, anak satu-satunya,, " Ucap mamah sana

Aku hanya mengangguk setuju dengan ucapan mamah sana

"Ji,, tapi kamu gak apa-apain anak mamah kan,,,?? " Tanya mamah sana sambil meliriku tersenyum dengan curiga,

Aku kaget dengan pertanyaan yang tidak terduga dari mamah sana, melirik sana dan mamahnya,

Sambil bertanya pada diriku sendiri
Memang apa yang aku lakukan?
.
.
.

TBC

BACK (Sahyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang