Sana POV
tadi siang aku lagi-lagi bertemu dengan jihyo di kantin, seperti biasa dia makan bersama teman-temannya. Aku melirik sebentar, alangkah kagetnya aku ketika jihyo juga sama melihat ke arahku, kita saling pandang, aku hanya tersenyum semanis mungkin kearahnya, untuk menutupi rasa maluku.
Aku dan kak jin bersama yang lain satu divisi organisasi tengah asyik membicarakan even yang kita buat minggu yang akan datang. Sesekali aku melihat jihyo dengan ekspresi wajah lucunya sekarang, sedangkan teman-temannya asyik tertawa terbahak-bahak.
Mereka pasti seru dan sangat dekat satu sama lain, sampai tertawa bebas, sedangkan aku tak pernah melihat jihyo tertawa lepas seperti itu, mungkin hanya senyuman sesaat saja.
.
Author POV
"San, menurut kamu event ini enaknya ambil warna apa yah?? Supaya pas sama tema even kali ini,,,?? " Tanya Miyeon
"Hah,,, kenapa??? " Tanya sana kaget dan bingung ketika sadar dari lamunannya.
"Ah kenapa sih kamu san, dari tadi ngelamun mulu gak fokus sama pembicaraan kita, yakan kak ji?? " Jawab Miyeon sebal sekaligus menguatkan pernyataannya kepada kak jin
Kak jin hanya menganggu sambil melihat Miyeon dan kembali ke arah makanannya.
"Kenapa san???,,, keinget lagi yah yang waktu di cafe itu??" Tanya Yuqi kepada sana
Sana hanya bingung dengan pertanyaan temannya.
"Hah,,, enggak qi, lagi badmood aja malas makan" Jawabnya sambil mengaduk-ngaduk makanannya.
"halah,,, bilang aja iya, pakai alasan malas makan, " Jawab Miyeon masih kesal dengan sana
"Gini aja deh,,, nanti sore kita nonton aja yuk. Ada film terbaru yang pasti kamu suka deh san,,, yahh sekalian hibur diri, gimana?,, Oke??!,, " Ajak yuqi menengahi mereka berdua
Mereka berpikir sejenak kemudian mengiyakan ajakan yuqi, tapi kak jin tidak bisa ikut karena ada surat-surat yang harus di kerjakannya.
.
Sana POV
Akhirnya aku ikut ajakan yuqi, dengan terpaksa, meskipun tebakan mereka semua salah, dan bukan karena alasan malas makan juga yang membuat moodku tidak bagus.
Sepanjang perjalanan menuju bioskop dari parkiran, yuqi dan miyeon asyik bercerita, sedangkan aku sesekali mengiyakan pertanyaan atau pernyataannya.
.
Sesekali aku melihat sekeliling mall itu sambil berjalan,
Pandangan ku tertuju pada orang yang sedang di dalam toko buku itu, orang itu seperti yang ku kenal, dan tidak asing.Aku memfokuskan untuk melihatnya dan berhenti berjalan,,,, iya betul itu Jihyo.
Jihyo sedang membeli buku, aku ingin mendekatinya sambil menyapa sebentar dan menanyakan apakah susunya sudah ia minum.Tapi aku tidak jadi menghampirinya,,, ternyata ia bersama orang lain. Aku tidak tahu siapa itu. Tapi yang jelas dia adalah gadis yang tadi siang makan bersama jihyo dan teman-temannya, serta gadis itu tepat di samping jihyo ketika makan.
Dengan senyum manisnya sama seperti ketika ia menatap jihyo ketika di kantin, ia menunjukkan dua buku di tangan kiri dan kanannya.
Jihyo tersenyum kepadanya, sepertinya ia disuruh memilih yang mana yang paling bagus. Aku hanya penasaran melihat interaksi mereka berdua,
Jihyo menunjuk dan memilih yang tidak aku sangka,,, ia menunjuk gadis itu dengan jari telunjuknya yang mengenai pucuk hidungnya. Manis pikirku,,, tapi itu bukan aku,,,
Aku tahu tidak baik untuk hatiku melihat momen manis mereka berdua. Jadi akan ku abaikan, seperti tidak melihat apa-apa.
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK (Sahyo)
FanfictionAku melihat jihyo bersama wanita itu di toko buku, wanita itu menunjukkan dua buku sambil tersenyum manis, sepertinya ia menyuruh jihyo untuk memilih, Aku hanya memperhatikannya dari jauh, Cemburu itu kata yang tepat untuk saat ini