Gagal

145 24 1
                                    

Jihyo POV

Sebenarnya tadi di kamar kos suasana sangat canggung, aku tidak tahu kenapa. Biasanya sana cerewet tanya duluan dan aku juga biasanya menyapanya. Kali ini enggan.

Mungkin karena apa yang di ceritakan dahyun di tambah tadi sana di antar oleh kak jin, berarti mereka berdua seharian bersama terus,,, makan bersama, pulang bersama, berangkat juga kali tadi pagi di jemput juga. Memang betul kata dahyun seperti sepasang kekasih.

Sampai akhirnya suara perut sana berbunyi dan memecahkan keheningan kami, aku tidak bisa menahan egoku, apalagi dia kelaparan belum makan. Sedikit kesal dengan kak jin, kenapa ngajak sana sampai malam gak di kasih makan sihhh,,, pelit.

.

Author POV

Jihyo berhenti di alun-alun kota, memarkirkan motor kesayangannya dan memasuki tenda makanan.

"Bang pesen 2 yah,, makan di sini,, minumnya biasa aja,, " Pesan jihyo kepada si pedagang.

"Siap bosss,, laksanakan,, " Saut si pedagang dengan jenaka.

Jihyo menggandeng tangan sana menuju tempat yang nyaman untuk mereka makan. Sana agak sedikit kaget karena perlakuan jihyo, tapi ia juga tidak menolaknya.

"Ji,,, ini yang kamu bilang nasi manis itu yah,,?? " Tanya sana sembari melihat sekitar

"Betul San, ini nasi manis alias nasi goreng,, hihihi" Jawab jihyo tertawa

"Ahh kamu ada-ada aja sih, ngerjain aku,, " Lanjut sana sembari memukul lengan jihyo

Jihyo tertawa dan hanya pura-pura menghindari pukulannya dan pura-pura merasa sakit yang sebenarnya tidak.

.

Mereka menatap suasanan malam jalanan sambil menunggu pesanannya datang, sambil berpikir dan rasa penasaran satu sama lain di benak mereka.

"Ini bos makanannya datang,, " Si pedagang menyajikan makanannya.

"Bang,, jangan diem aja, ajak ngobrol gih pacarnya,,, hihihi " Si pedagang menatap jihyo sambil berkedip mata sebelah kanannya dengn tawa juga,,

Jihyo kaget, diam dan mengisyaratkan dengan tangannya supaya si pedagang itu pergi, sedangkan sana hanya bisa tersenyum melihat kejahilan si pedagang terhadap jihyo,

"Maaf yah San,, abang itu suka becanda orangnya,,, " Ucap jihyo sembari merapikan makanan dan mendekatkan kearah sana,

"Gak papa ji,, lagian ia juga lucu tahu hihi " Jawab sana sambil tersenyum.

.

"Owh yah,, tadi pagi susu yang aku buat kamu minumkan ji, gak kamu buang??? " Tanya sana dengan penasaran

"Iya aku minum,, makasih yah udah di bikinin" Jawab jihyo

"Terus kamu baca jugakan catatan kecil itu,,? " Tanya lagi sana

"Iyah aku baca San,, emmm kenapa memangnya??? " Jihyo balik tanya sambil menatap sana

"Nggak papa,, cuman aku penasaran aja kenapa kamu gak chat nomorku,, padahalkan sudah aku catat di situ,,? " Tanya sana dengan wajah kecewa dan manyun di bibirnya.

Jihyo menatapnya lekat, ia sebisa mungkin menafsirkan ekspresi wajah sana saat ini, ia tidak tahu bagaimana dan apa yang sebenarnya sana rasakan.

"San, maaf yah tadi aku lupa taruh dimana catatannya, mau hubungi nomor kamu jadi gak bisa,, " Jawab jihyo dengan hati-hati

"Owhh ilang,, yah,, ya udah deh" Ucap sana kesal dengan mengaduk-ngaduk makanannya lagi.

Jihyo hanya diam, ia bingung dengan sikap sana, tapi dia juga tidak enak dengan keadaan sekrang, mengajaknya keluar yang niatnya akan mencairkan suasana malahan berakhir seperti ini, ia harus lebih berani lagi pikirnya,,,
.
.
.

TBC

BACK (Sahyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang