Jihyo POVAku melihat ekpresi wajah sana, begitu sedih ketika aku bertanya tentang malam itu, aku merasa tidak enak tapi aku juga penasaran,
"Jika tidak bisa kamu ceritakan,, jangan ceritakan san,, " Ucapku sambil memandangi sana
Sana melihat ku sekilas
"Malam itu,,, aku bertengkar hebat dengan mantan kekasihku,, " Jawab sana
Aku hanya mendengarkan, agak sedikit cemburu ketika dia mengatakan mantan kekasihku, tapi aku harus bersikap biasa,
Jihyo kamu tidak ada hak atasnya ucapku pada diriku"Aku melihatnya selingkuh bersama wanita lain, ia sedang mencium wanita itu,,, aku begitu marah padanya, dia tahu aku melihat apa yang ia lakukan, aku hanya pergi begitu saja, dan dia mengejarku, mencoba menjelaskan apa yang terjadi,,, bahwa dia adalah temannya bukan pacarnya,," Ucap sana sambil menahan air matanya
Aku bisa merasakan bagaimana sakit di hatinya, aku juga marah pada orang itu yang menyakiti sana,
"Kami berdebat cukup hebat,, aku pergi begitu saja meninggal dia, dan aku mengambil barang-barang ku di apartemen dia yang aku tinggali,, " Lanjut sana,
Aku kaget ketika dia mengataka apartemen dia yang aku tinggali jadi sana sudah tinggal bersama dia ketika berpacaran dengan dia??
Hatiku agak sedikit sakit, aku bodoh. Jihyo ada apa dengan kamu, aku sudah katakan kamu tidak berhak untuk itu,
Aku melihat kearah depan mencoba untuk bersikap biasa dan menahan semua amarahku,
"Ji,, kamu gak papakan,,? " Tanya sana padaku, sepertinya ia menyadarinya
"Aku gak papa san,, lanjutkan aku ingin mendengarnya, " Ucapku dengan menatap sana dan mencoba tersenyum padanya
"Jangan salah paham ji,, aku hanya tinggal di apartemennya bukan dengannya,, karena jarak rumah ku jauh,, dia menawarkan untuk aku tinggal di apartemennya,, jadi aku pikir itu ide bagus kala itu" Kata sana meyakinkan ku
Aku sedikit bisa bernapas atas penjelasan sana padaku,, sepertinya dia mengerti bagaimana perasaan ku, oleh sebab itu dia menjelaskannya padaku
Aku mengangguk paham,
"Aku pergi begitu saja,, membawa barangku tanpa tujuan malam itu,, aku hanya menaiki taksi,, dan ketika di mobil aku berpikir untuk berhenti di kampus,, karena aku tahu di sana banyak sekali tempat kos, mungkin mudah untuk mencarinya,, pikirku. Tapi kamu tahu sendiri apa yang terjadi,, ternyata dompetku ketinggalan bersama uangku di taksi, , alhasil aku kebingungan,, dan aku hanya melamun di tepi jalan malam itu,,, " Lanjut sana dengan ekspresi sedih.
Aku baru tahu alasannya mengapa malam itu,,
"Aku, kira kamu kabur atau di usir dari rumah kamu malam itu,, " Kataku sambil tertawa
"Ihh,, enggak ji,, kan aku udah bilang tadi,, " Jawab sana sambil mencubit lenganku
Aku sengaja mengajak bercanda supaya tidak terlalu terbawa emosi dan suasana,
"Tapi untung ada kamu ji,, kamu itu seperti malaikat penolong ku☺, " Ucap sana sambil tersenyum manis
"Coba deh gak ada kamu,, aku gak tahu deh bagaimana kelanjutan ceritanya,, " Lanjut sana
Aku mengangguk paham, dan untungnya aku gak jadi beli lauk malam itu juga yah,,
"Tapi awalnya aku takut loh ji,, aku takut kamu orang jahat,, tapi pas lihat kamu pakai sendal krop warna orange dan ada bonekanya pula, aku mikir kalo kamu bukan penjahat,, lagian mana ada penjahat pakai sendal seimut itu hihihi,,, " Ucap sana dengan senyumnya
"Hahahah lucu yah,, " Jawabku tertawa
"Terus gimana hubungan kamu sama dia, apa pernah bertemu lagi setelah kejadian malam itu,? " Tanyaku kembali,
aku ingin tahu dan memastikan apa laki-laki itu yang pernah ribut sama kak jin di cafe,
"Pernah,, ketika di cafe, kebetulan aku sama kak jin lagi makan bareng setelah meeting organisasi, dia menandatangi kami berdua dan membuat keributan di sana,, sampai dia berkelahi dengan kak jin,, kak jin mengatakan padanya untuk tidak menggangguku dan kemudian kami meninggalkan cafe itu, " Jawab sana
Aku mengangguk paham, dan semua teka-teki yang selama ini terjawab,
"Owh iya,, kalo gak salah kamu juga di sana ji,," Tanya sana padaku
Aku melihat kearahnya mata kami saling bertemu,,, Ahh dia mengingatku,
.
.
.TBC
Jangan lupa vote dan comment
Stay healthy all

KAMU SEDANG MEMBACA
BACK (Sahyo)
FanfictionAku melihat jihyo bersama wanita itu di toko buku, wanita itu menunjukkan dua buku sambil tersenyum manis, sepertinya ia menyuruh jihyo untuk memilih, Aku hanya memperhatikannya dari jauh, Cemburu itu kata yang tepat untuk saat ini