Apa

313 33 7
                                    

Jihyo POV

Aku tidak tau dimana kesadaran ku. Aku baru beberapa hari bertemu dengannya, dan belum terlalu mengenalnya. Tapi detik ini aku sedang mencium bibir sana dengan lembut rasanya manis seperti permen hingga aku ingin terus menikmati manisnya, seolah kami sedang menyalurkan emosi masing-masing. Entahlah perasaan apa itu.

Kami berhenti dari kegiatan itu karena nafas kami benar-benar sudah habis. Aku menatapnya, tapi aku tidak tau maksud dari tatapan sana. Hingga beberapa detik kemudian sana memajukan kembali wajahnya kepadaku.

Tapi tiba-tiba suara telfon membuyarkan kami. Seolah kami seperti bangun dari tidur dan aku baru tersadar dan kembali dari akal sehatku.

Sana langsung beranjak dari kasur dan mengambil telfonnya lalu pergi keluar. Dia berbicara pada seseorang diluar sana. Aku hanya melihatnya lewat jendela. Sambil terus menetralkan detak jantung ku.

Aku membasuh mukaku di kamar mandi, ku lihat diriku lewat kaca.
"Ji, apa yang kamu lakukan tadi?" Batinku.
Aku frustasi dan mengacak rambutku seperti orang gila. Jika tidak ada sana mungkin aku akan berteriak sekencang-kencangnya.

Aku langsung keluar dari kamar, ku lihat sana sedang duduk dikasurnya. Sebenernya aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan pada situasi ini.

"San, aku minta maaf yah soal tadi" aku memulai pembicaraan dengan rasa takut

Sana belum menjawab dia hanya menatapku.
"Aku gak bermaksud, aku hanya ingin menenangkan mu tadi, maaf" lanjutku dengan suara lemah dan menundukkan kepala.

Dia masih belum menjawab, perasaan ku campur aduk. Aku yakin dia marah padaku dan dia akan menganggap ku orang aneh kemudian menjauhiku.

"Kamu boleh kok marah sama aku, tampar pipiku juga gak papa" lanjutku.

"Sini deh duduk samping aku" jawab sana.
Sontak aku langsung mengangkat wajahku karena akhirnya sana menjawab.

Aku mendekat ke kasur sana dan duduk disampingnya. Aku yakin dia akan menamparku. Aku hanya menutup mataku dan mencoba menerima apa yang terjadi.

"Kok tutup mata?" Tanya sana dengan senyuman

"Hah, a aku kira kamu mau nampar aku" jawab ku terbata-bata

Dia tertawa terbahak-bahak dengan nada dan suara lucunya. Aku hanya melihat bagaimana dia tertawa, hingga berhenti.

"Kamu lucu ji haha" lanjut sana

Aku hanya diam bingung

"Aku gak akan tega nampar pipi kamu dannn kamu juga gak salah ji, tidak perlu minta maaf" lanjut sana dengan senyuman

Aku masih diam dan bingung

"Udh malam yuk kita istirahat" ucap sana sambil membernarkan selimutnya.

Aku langsung turun ke kasurku dan menyelimuti tubuhku.

"Good night ji,,,,,,,, nice dream and,,,, i love you" lanjut sana.

"Emm " jawabku sekenanya

Eh Bentar-bentar tadi sana ngomong apa yah, 'i love you'???



TBC

BACK (Sahyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang