Berdamai

156 25 4
                                    

Jihyo POV

aku gak tahu harus gimana ini, sana seperti kesal karena aku menghilang catatan kecil itu, harusnya aku kabari dia atau aku jujur kenapa aku tidak menghubungi nomor dia di catatan itu.

Aku harus lebih berani lagi, dan mencairkan suasana ini,
Aku langsung mengambil hape sana tanpa meminta izinnya, ia kaget dan melirik tindakanku dan sekaligus menatapku,

"San,, buka pasword HP kamu donk,, " Pintaku tanpa mempedulikan ekspresi wajah sana yang kebingungan,

Ia kaget tapi tetap membuka kunci hpnya
"Mau ngapain ji,,? " Tanya sana agak sedikit datar

Aku hanya membuka hpnya dan menyimpan nomorku di hpnya dan menelfon nomor ku sendiri, supaya aku juga tahu nomor sana,

"Gak papakan kalo nama kontaknya ini,,?? " Tanyaku kepada sana, sambil menunjukan isi hpnya

Sana melihat nama layar di HP nya dan melihat juga layar di HPku , ia kembali tersenyum manis dengan apa yang di lakukanku,
Ia menatap ku dan mengangguk setuju dengan nama itu,
Kemudian aku mengembalikan hpnya dan tersenyum kepada sana,

"Udah gak marah lagikan,,? " Tanyaku penasaran

"Udah gak ji,, hehe " Jawab sana masih dalam keadaan tersenyum

"Ya udah gih, lanjutin makannya,, jangan sampai nanti nyampe kosan bunyi kriuk lagi tuh perut kamu,, " Ucapku sambil menunjuk makanan dengan tanganku

"Siap komandan, laksanakan,, hihihi " Jawab sana sambil tertawa

Akhirnya kita menghabiskan makanannya, termasuk juga sana, katanya ia tidak nafsu makan, tapi nyatanya apa yang kulihat dia begitu lahapan memakan makanannya,
Pikirku aneh,,, seperti anak kecil mudah marah tapi juga mudah di bujuk. Itu lucu,,, 😊

.

Makan dan belanja sudah, akhirnya aku bisa beristirahat. Sebenarnya tadi aku sudah makan sama Mina, tapi melihat sana makan dengan lahap seperti itu, aku juga ikut makan juga, haha,,

.

Kita berbaring di ranjang masing-masing, menatap langit-langit, melamun sesaat,

"Ji,, aku tanya boleh,,? " Ucap sana

"Gak boleh san,, " Jawabku jahil sembari tertawa dan melihat kearah ranjang sana

"Ih,, pelit, tanya aja gak boleh" Ucap sana sembari memanyunkan bibirnya.

Aku hanya tersenyum melihat tingkah sana, kenapa wanita yang umurnya lebih tua dari ku ini, punya sikap dan sifat seperti anak kecil, menggemaskan sekaligus imut juga,

Ya ampun ji, kenapa kamu bercakap sendiri sambil memandangi wajah sana. Dasar aku,

"Iya bolehlah san,, memang mau tanya apa, hemm?? " Tanyaku kepada sana sambil beranjak dari tidurku untuk posisi duduk dan menghadap kearah sana,

"Gak jadi ah, udah badmood,, " Jawab sana sambil membelakangi diriku

"San,, kamu marah yah" Tanyaku sambil memandang punggungnya,

"San,, kamu tahukan aku cuman becanda loh,, " Tanyaku kembali sambil Menggoyangkan lengannya.

Tapi ia tidak beranjak membelakangi ku

"Sana cantik,, sana sayang,, maafin aku yah,, please. " Rayu ku

Entah kenapa aku bisa sepedhe itu mengucapkannya, dan kenapa juga aku begitu tidak mau sana marah padaku. Bodoh aku,,

Ia langsung duduk menghadap ke arah ku dengan senyum manisnya, dan aku balas dengan senyuman juga,
Aku tidak tahu kenapa dia bersikap seperti ini juga,

"Iya,, aku maafin kok sayang,,, " Ucapnya lembut dan tak lupa mencium bibir ku sekilas,

Aku benar-benar kaget, ibarat permainan ini namanya dobel kill,
Di panggil sayang, di cium pulak,
Aku hanya mematung dan ingin rasanya hilang dari sini sejenak,,

.
.
.

TBC

BACK (Sahyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang