Part 13_ Kemajuan Pesat

21 3 0
                                    

~Aku tidak pernah menyangka akhirnya bisa duduk bersamamu di meja yang sama walau tak berdua saja~




"Ian? Lo ngapain di sini?" Mengikuti arah pandang Alesha, Satya buru-buru memanggil Abian yang sedang memilih tempat untuk dia duduki. Mendengar namanya dipanggil, lelaki tampan dengan poni halus dan lucu bak Haechan NCT itu melihat kesumber suara lalu dia tersenyum tipis.

Abian berjalan mendekati meja Alesha dan Satya dengan langkah santai namun berhasil membuat jantung Alesha hampir pindah ke usus. Alesha masih tidak menyangka bahwa Abian sosok yang dia kagumi kini berjalan mendekat kearahnya. Maka dengan cepat Alesha pura-pura mengalihkan pandangannya sembari merapikan rambutnya. Alesha salah tingkah bukan main.

"Lo ngikutin gue, ya?" tanya Satya saat Abian sudah berada di dekatnya. Lelaki tampan itu mengambil tempat di samping Satya.

"Engaklah. Gue juga gak tau Lo ada di sini," ujar Abian jujur.

"Halah, jujur Lo!" Satya tidak percaya begitu saja.

"Serius gue. Ini gue juga mau ngerjain tugas makanya ke sini." Abian mengeluarkan laptop dari tas ranselnya tak lupa juga dengan binder kecil tak bermotif. "Lo sendiri ngapain di sini?" tanya Abian.

"Ketemu sama Alesha," jawab Satya melirik Alesha. Dengan begitu tak menutup kemungkinan untuk Abian juga mengikuti arah pandang Satya. Jujur demi apa pun, Abian sungguh tidak menyadari ada Alesha di sebelahnya.

Dalam sudut pandang Abian, ia hanya melihat Satya dan yang Abian perhatikan adalah Satya yang memanggilnya dan gadis dihadapan Satya ini hanyalah sosok yang tidak sengaja semeja dengan Satya berhubung karena kondisi Cafe sedang ramai-ramainya.

Salahkan saja Alesha yang sedari mengalihkan pandangannya dari Abian. Berhubung Abian adalah sosok yang sedikit cuek dengan sekitar maka dia tentu tidak peduli lebih jauh. Seandainya Alesha bisa membaca pikiran Abian barusan, dapat dipastikan gadis itu pasti sangat kecewa berat.

Beralih pada Alesha, mendengar namanya disebut oleh Satya, buru-buru Alesha menyiapkan mental setelah awalnya sedikit terkejut padahal hanya disebut namanya.

Alesha menunduk memberi hormat kepada Abian yang malah menyedorkan tangannya untuk sebuah jabatan tangan.

"Hai Alesha, gue Abian," ucap Abian tersenyum hangat. Sumpah demi bakso goreng di depan kampus!! Senyum Abian adalah senyum yang paling manis yang pernah Alesha temui.

Tak mau merusak citra awal pertemuan mereka, Alesha langsung membalas jabatan tangan Abian. Percaya tidak percaya Alesha tidak gemetar, hanya saja tangannya berkeringat dingin. Jangan hakimi Alesha karena hal ini murni bukan formalitas belaka.

Alesha masih belum menyangka, kemajuan pesat telah membawa keberuntungan untuk Alesha. Setelah ini ingatkan Alesha untuk berdoa semoga kedepannya jauh lebih baik lagi.

"Hai Kak, aku Alesha," balas Alesha tak kalah manis. Tautan tangan keduanya terlepas namun tidak dengan hati yang semakin berbunga-bunga seolah lupa pesan-pesan memalukan yang sudah sempat dibaca Abian.

"Kak--Sha---" Abian dan Alesha berucap bersamaan, dengan begitu Satya langsung terkikik kecil.

"Samaan gak tuh," kata Satya sambil menikmati minumannya dan jika kalian ingin tau bagaimana isi hati Alesha saat ini maka akan Alesha jelaskan bahwa tingkat kepercayaan diri Alesha naik melampaui 95% dari 100%. Alesha menyakini dirinya dan Abian adalah jodoh.

Padahal hanya tak sengaja berucap bersamaan, biarkan Alesha berkembang semaunya.

"Hehe, Kakak saja duluan," ujar Alesha mengalah.

Pak Dokter & Buk TaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang