duapuluhdua

2.5K 199 11
                                    

"Wona eonnie!!"

"Kenapa?"

"Temenin Boo fotocopy tugas yukk"

"Eisha nitip ya hehe"

"Emang eonnie mau nitip fotocopy apa?"

"Tugas yang kemarin lusa ituuu"

"Ooo"

"Emang mesin fotocopyan dirumah kenapa?"
Tanya Wonwoo yang baru saja turun dari lantai dua

"Ga bisa dipake eon,mungkin ada sedikit kerusakan"

"Ah yaudah,ayo eonnie temenin"

"Nih tugasnya Eisha,semuanya difotocopy ya"

"Okayy"

"Ini Ujik kemana?"

"Eonnie sih kebanyakan berhibernasi dari pagi,Ujik eonnie keluar jalan-jalan sama Dino"
Jelas Seungkwan

"Ya jangan ngatain hibernasi juga Boo"

"Udah ah,ayok berangkat!!"

Mereka berdua memilih untuk berjalan kaki saja karena jarak dari rumah ketempat fotocopy tidak terlalu jauh.

Setelah Wonwoo dan Seungkwan pergi

Ting...Tong

Minghao yang baru saja duduk disofa empuk dengan rasa lelah yang menemani,terpaksa ia harus berdiri untuk membukakan pintu.

"Siapa ya?"
Tanya Minghao yang merasa asing dengan orang didepannya ini.

"Saya Dikey,saya kemari mencari Shua"

"Eoh?,tapi Shua eonnie baru kerja"

"Apa masih lama?"

"Ditunggu saja.sebentar lagi,Shua eonnie pulang jam tujuh...mari masuk"

"Ah terimakasih"

Dikey a.k.a Seokmin dipersilahkan masuk dan duduk disofa empuk rumah itu.

"Tuan ingin minum apa?"
Tanya Minghao

"Jangan panggil aku tuan,panggil dikey saja"

"Baiklah,jadi ingin minum apa?"

"Apa saja"

"Baiklah,tunggu sebentar"


Minghao melangkah menuju dapur dan membuatkan minum untuk 'tamu' nya Jisoo,setelah selesai membuat,Minghao membawa nampan dengan segelas kopi diatasnya menuju ruang tamu.

"Ini minumnya"

"Terimakasih"

'Kau bodoh Jun,kau sudah menyia-nyiakan wanita seperti Minghao'
Batin Seokmin.ia tiba-tiba saja teringat dengan status Minghao sebagai istri Jun.

"Kami pulang!!"

Minghao yang mendengar suara dua orang yang serempak berteriak pun berlari kecil kearah pintu utama.

"Shua eonnie ada yang menunggumu"

"Siapa?"
Tanya Jeonghan,sedangkan Jisoo hanya mengerutkan dahi bingung.Jisoo merasa ia tak membuat janji dengan siapapun

"Tak tahu"

Jisoo dengan cepat melangkah menuju ruang tamu,dan terkejut melihat siapa yang menunggunya.

"Soo"

"Ada keperluan apa anda kemari?"
Tanya Jisoo dingin

"Aku kemari ingin menjelaskan semuanya"

"Kurasa kita tak pernah berhubungan,jadi untuk apa menjelaskan"

"Aku memang tak pernah berhubungan atau bahkan kenal dengan 'Shua Kim',tapi aku punya urusan dengan 'Hong Jisoo'"
Tegas Seokmin

Jujur saja Jisoo sedikit terkejut,tapi ia segera menutupinya.

"Aku ingin menjelaskan sesuatu,tapi tidak disini.ikut aku"
Ucap Seokmin dengan menarik lembut tangan Jisoo,dan Jisoo yang ditarik pun hanya pasrah karena ia merasa bahwa ia juga butuh penjelasan dari Seokmin.

Seokmin dan Jisoo berjalan melewati Jeonghan dan Minghao yang masih berada didepan pintu utama,Jeonghan yang merasa mengenal siapa itu sosok Seokmin sangat terkejut.

"Ingin kau bawa kemana adikku?"
Tanya Jeonghan yang terkesan sangat dingin,Minghao saja merinding.

"Aku ingin menjelaskan semuanya,jadi tolong ijinkan aku berbicara dengan adikmu"

Jeonghan beralih menatap Jisoo,dan dibalas anggukan Jisoo.

"Aku ijinkan karena memang bukan urusanku,tapi jika ada apa-apa ini menjadi urusanku"

"Baiklah"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Diwaktu yang sama Jihoon sedang menemani Chan jalan-jalan ketaman bermain,sesekali jalan-jalan berdua bukan masalahkan?.

"Eomma,Dino mau itu yang warna biru"
Tunjuk Chan pada permen kapas yang berwarna biru.

"Dino mau?,baiklah ayo kita beli"

"Dino mau yang biru eomma"

"Baiklah sayang"

Setelah memesan Jihoon dan Chan memilih untuk duduk dan menghabiskan permen kapas berdua.

"Sudah habis eomma"
Ucap Chan dengan menunjukkan permen kapasnya yang sudah habis.

"Kalau sudah habis sampahnya diapain?"

"Dibuang"

"Dibuang dimana?"

"Tempat sampah"
Ucap Chan dengan berjalan menuju tempat sampah yang tak jauh dari tempat ia dan Jihoon duduk.

"Sudah?"

"Sudah eomma"

"Kita makan lalu pulang ya"

"Baik eomma"

"Dino ingin makan dimana?"

"Dino mau itu"

"Baiklah ayo kita kesana"

Setelah memesan Jihoon dan Dino mencari tempat duduk yang kosong,tanpa sadar ada seseorang yang mengamati mereka dari meja ujung resto tersebut.

'Jihoon-ah,kau berhasil membuatku jatuh'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Taman,menjadi tempat Jisoo dan Seokmin duduk berdua dibawah sinar rembulan yang sangat indah dan langit malam yang berwarna biru cantik.tak lupa dengan bunga-bunga yang tumbuh disekitar mereka.

Seokmin menjelaskan semuanya pada Jisoo,mulai dari ia yang bermain TOD hingga Jisoo pergi meninggalkannya tanpa kabar.

"Aku yakin kau sudah mengetahui semua yang terjadi diantara aku,kau dan teman-temanku"

"Ya"

"Maafkan aku sudah mempermainkan perasaanmu,maafkan aku sungguh aku minta maaf.aku tak bermaksud Jisoo-ya,aku dipojokan saat itu...dan bodohnya aku tak tegas menolak,maafkan aku"
Sesal Seokmin

Jisoo diam,lalu menghela napas panjang.

"Aku tak tahu harus percaya atau tidak dengan ucapanmu"

"Jika kau masih meragukanku,aku akan buktikan bahwa ucapanku benar"

"Silahkan...aku akan pulang sekarang karena ini sudah mulai larut"

"Baiklah,ayo kuantar"

"Aku bisa pulang sendiri,terimakasih"

"Tidak,kau pergi bersamaku berarti pulang juga bersamaku"

"Terserah"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

please stop!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang