empatpuluhempat

1.9K 164 6
                                    

Hari ini tepat hari dimana Mingyu dan Wonwoo sah menjadi suami istri,mereka berbincang santai kecuali Jisoo ia memilih diam.

Ia masih tak ingin berbicara dengan Seokmin,Jisoo selalu bersama Jihoon kemana pun Jihoon pergi,Wonwoo Jeonghan Seungkwan dan Minghao tentu saja merasa aneh dengan itu.tumben sekali Jisoo tak bersama Seokmin?.

"Soo-ya,kau sedang ada masalah dengan Seokmin?"
Tanya Jeonghan

"Tidak"
Singkat Jisoo

"Tapi kenap-"
Pertanyaan Jeonghan terputus karena kedatangan Seokmin

"Jisoo-ya,bisa kita bicara?"
Tanya Seokmin

Jisoo hanya diam,Jeonghan yang melihat keterdiaman Jisoo mengisyaratkan Seokmin untuk membawanya pergi

"Aku tau kenapa kau begini,jadi ayo ikut aku dan akan ku jelaskan se detail mungkin"
Lanjut Seokmin

Akhirnya Jisoo menurut dan mengikuti Seokmin,apa salahnya mendengar penjelasan terlebih dahulu.
.
.
.
Ditempat duduknya,
Mingyu tak tenang,takut jikalau Wonwoo menerima pernikahan ini hanya setengah hati dan masih membencinya,menjauhinya dan tak mau memaafkannya.semenjak hari dimana mereka dipinggir sungai itu,mereka tak bertemu sama sekali,jadi Mingyu tak tenang.

"Kenapa?"
Tanya Wonwoo
Ia merasa aneh dengan gelagat Mingyu

"Ga kok,gak kenapa-kenapa"
Jawab Mingyu

"Terus napa kek orang kebelet gitu?"

"Aish,apa kau tak apa menerima pernikahan ini?,kau tak keberatan?,kau tak menjauhiku kan?,apa kau masih membenciku?"

"Soal pernikahan ini memang permintaan terakhir ayah ku,soal keberatan atau tidak jawabannya tidak sama sekali karena ini keinginan ayah ku,kalau menjauhi mu sih tidak,aku akan mulai menerimamu"
Jawab Wonwoo,kalau begini Wonwoo tau apa yang ada dipikiran lelaki disampingnya ini

"Terima kasih"
Ucap Mingyu,sekarang hatinya benar-benar lega seperti beban dipundaknya sudah hilang,setidaknya ada kemajuan untuknya.
.
.
.
"Kau dari mana saja,Han?"
Tanya Seungcheol yang menunggu Jeonghan,katanya hanya mengambil cake tapi lama sekali

"Jisoo sama Seokmin lagi ada masalah,tapi malah ga diselesaiin jadi ya aku deketin,tapi pas aku deketin si Seokmin minta waktu buat ngomong bentar sama Jisoo jadi ya aku baru kesini setelah mereka pergi"
Jawab Jeonghan panjang lebar menjelaskan kronologi yang terjadi alias penyebab keterlambatan ia kembali dari mengambil cake.

"Masalah apa?"
Tanya Seungcheol

"Aku juga tak tahu,Jisoo belum menjelaskannya pada ku,mungkin Jihoonie lebih tahu"
Jeonghan menggidikan bahunya tanda benar-benar tak tahu

"Sudahlah,biar mereka selesaikan masalahnya,yang terpenting kau makan yang banyak"

"Tak ada hubungannya Cheol"

"Ada,kalo kamu ga makan banyak,terus sakit,nanti ga ada yang merhatiin Jisoo sama aku"

"Serah lo dah Cheol"
Malas Jeonghan
.
.
.
"Bononiee~"
Panggil Seungkwan

"Hmm?"
Hanya dijawab deheman oleh Vernon karena masih mengunyah makanannya.

"Anterin Kwan ambil cake coklat sama eskrim yukk,kayak punya Hannie eonnie"
Pinta Seungkwan

"Kamu belum kenyang?"
Tanya Vernon heran,karena sudah berbagai bentuk makanan berat Seungkwan makan.

"Aku mau makan ituuuuu sebagai penutup"
Rengek Seungkwan

"Astaga iya bayi beruangkuuuu"
Gemas Vernon

"Hehehe ayooooo"

Mereka berjalan mengambil cake coklat dulu baru eskrim stroberi dan coklat,cake dan eskrim stroberi untuk Seungkwan dan eskrim coklat untuk Vernon.

"Habis ini sudah,jangan ambil makanan lagi,kau sudah makan banyak"
Ucap Vernon

"Kau takut aku gendut ya?,kau takut aku tak cantik lagi terus kamu malu punya calon kayak aku,kamu mau ninggalin aku gitu?"
Sedih Seungkwan,mungkin efek pms jadi sedikit sensitif

"Bukan gitu Kwanieee,kasian perut kamu kalau kekenyangan,kau bisa muntah cuma gara-gara kebanyakan makan,aku gamau kamu sakit,kalau masalah kamu gendut atau apapun itu,aku ga masalah"
Jelas Vernon,Seungkwan yang mendengar itu tersenyum manis.

"Iya ini terakhir deh,janji"
Ucap Seungkwan lalu mengecup singkat pipi Vernon

Vernon awalnya terkejut tapi ia langsung tersenyum lebar dan mengecup pipi Seungkwan.

"Impas"
Ucap Vernon,dan Seungkwan pun tertawa.

Adegan menggemaskan tadi tak luput dari pandangan para tamu yang hadir dipernikahan Mingyu dan Wonwoo ini.
.
.
.
Acara pernikahan sudah hampir selesai,tapi Dino sudah merengek ingin pulang karena mengantuk dan merasa lelah.

"Gyu,gw balik dulu ya,Chan udah ngantuk tuh matanya udah merem terus"
Ucap Soonyoung pamitan pada Mingyu dengan menunjuk Chan yang ada pada gendongan Jihoon

"Ya udah sana gih pulang,kasian Channie gw"
Ucap Wonwoo duluan padahal Mingyu baru membukan mulutnya untuk berbicara

"Ya udah gw pamit,titip salam gw ke yang lain,gw duluan"
Pamit Soonyoung mendapat anggukan dari pengantin baru

Jihoon melambaikan tangan sebelum pergi mengikuti Soonyoung keluar gedung.

"Tiati Ji!"
Ucap Wonwoo

"Iya"
Jawab Jihoon

Didalam mobil Soonyoung memberikan Chan kepada Jihoon setelah Jihoon selesai memasang sabuk pengamannya,lalu ia fokus menyetir.

"Kita kerumah appa Kwon ya Ji,eomma ingin cucunya bermalam disana"
Ucap Soonyoung ditengah keheningan

"Baiklah,tapi bagaimana dengan baju Chan?"

"Ada beberapa pakaian Chan yang tertinggal disana,kau tenang saja"
.
.
.
Jun dan Minghao pulang ke apartemen milik mereka,karena kelelahan mereka tertidur setelah mengganti pakaian.

"Eungh"
Suara lenguhan milik Minghao yang menandakan ia baru saja terbangun.

Ting...Tong

"Siapa yang datang malam-malam begini?"
Monolog Minghao,jarum jam menunjukan pukul 23.43 tapi mengapa ada yang bertamu kemari

Minghao turun dari ranjangnya berjalan keluar kamar menuju pintu utama,membiarkan suaminya tidur walau dirinya takut untuk membuka pintu malam-malam begini sendirian.

"Siap-"
Perkataan Minghao berhenti ketika melihat sebuah kotak kecil berada dibawah pintu apartemen itu.

Kotak?

Minghao segera mengambilnya dan menutup kembali pintu utama apartemen itu.

Minghao memutuskan untuk membuka kotak itu diruang tv,membuka secara perlahan,karena sangking seriusnya,ia tak menyadari bahwa Jun sudah berdiri dibelakangnya.

Setelah kotak box tadi terbuka menampilkan bangkai tikus dengan tulisan nama Xu Minghao menggunakan darah,itu otomatis membuat Minghao berteriak ketakutan.

"AKKHHH"
Teriak Minghao dengan membanting kotak box berisi bangkai dan darah itu.

"Hao,tenang"
Ucap Jun dengan mengelus kepala Minghao lembut.

"Hao,apa yang terjadi padamu hingga mendapat kotak seperti itu,seperti teror"
Tanya Jun

"Ha-Hao ti-tidak bisa mem-beri tahu Jun oppa"
Ucap Minghao terbata

"HaoHao,aku ini suamimu,jangan menutupi apapun dariku"

"Ta-tapi-"

"Ceritakan Wen Minghao"

"Jangan disini,masih ada bangkai nya Hao takut"
Ucap Minghao,tanpa pikir panjang Jun menarik tangan Minghao kembali ke kamar membiarkan bangkai dan darah tadi berserakan diruang tv nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

please stop!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang