tigapuluhlima

2.3K 175 7
                                    

Setelah eomma appa Jeon meminta maaf,mereka makan siang bersama walau sudah dibilang telat karena ini sudah lewat tiga jam dari jam makan siang.

"Wonwoo ayo kembali kerumah,eomma ingin kau tinggal dirumah lagi"

"Maaf eomma,tapi Wonwoo tidak bisa"

"Huh,kau belum mau ya?,baiklah tak apa...tapi sering-seringlah mampir"

"Iya eomma"

"Eonnie,kemarin Eisha eonnie mencariku tidak?"
Tanya Seungkwan dengan berbisik tapi tetap saja didengar oleh eomma Jeon yang duduk dihadapan Wonwoo

"Siapa Eisha?"

"Ah eum...adik Wonwoo"

"Adik?"

"Sahabat tapi sudah Wonwoo anggap saudara sendiri ma"

"Oouuhh,selama ini kau tinggal bersama siapa?"

"Teman Wonwoo"

"Apa temanmu hanya satu?"

"Tidak,ada lima termasuk Seungkwan dan Eisha"

"Oooh jadi Seungkwan tinggal bersama Wonwoo selama ini?"

"I-iya tan"
Aduh Seungkwan gugup didepan eomma Jeon karena memang belum pernah bertemu

"Siapa nama dari ketiga yang lain?"
Tanya Appa Jeon yang kepo akan temen-teman anaknya ini

"Hana eonnie dan Shua eonnie lebih tua satu tahun dariku,sedangkan yang satu lagi Woozi dia seumuran denganku"

"Besok ajak mereka main kerumah Won"

"Iya eomma,,kalau begitu kami pulang ya eomma,ini sudah sangat sore"

"Baiklah,tapi diantar Mingyu"

"Tidak perlu eomma,Wonwoo bisa pesan taxi,Wonwoo juga tak mau merepotkan Mingyu"

"Tak apa,ayo aku antar"
Ucap Mingyu

Akhirnya Wonwoo pulang bersama Mingyu,tidak jadi bersama Seungkwan naik taxi,dan Seungkwan pun pulang diantar Vernon.

Didalam mobil Mingyu dan Wonwoo sangat hening,tak ada yang mau membuka suara,Wonwoo yang sangat tidak nyaman dengan keberadaan Mingyu disekitarnya dan Mingyu yang masih perang batin antara ingin mengajak bicara Wonwoo atau tidak.

"Eum...alamat rumahmu dimana?"

"Di XXX"

"Ah oke"

Mingyu kesal dengan dirinya sendiri,mengapa otaknya tak bisa bekerja sedikit untuk kali ini.

Taklama kemudian mobil Mingyu sampai didepan rumah Wonwoo dan kawan kawan nya

"Terimakasih,aku permisi"

"Wonwoo"
Panggil Mingyu yang membuat Wonwoo kembali menoleh

"Maaf"

Belum sempat dijawab oleh Wonwoo

Tin...Tin
Mobil Vernon datang

"Eonnie ayo masuk,kenapa diam disini?"

"Ah tidak ada apa-apa,ayo masuk"

"Eum!"

Wonwoo dan Seungkwan meninggalkan Mingyu dan Vernon yang berada didalam mobilnya masing-masing,mungkin akan bersiap untuk pergi.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi ini Jihoon sedang bersiap untuk mengantar Chan kesekolah.

"Eomma,apa masih lama?"
Tanya Chan

"Tidak,tinggal mengambil kunci mobil sayang"

"Ayo eomma,ini sudah hampir telat"

"Iya sayang,ayo berangkat"

Mereka berangkat kesekolah Chan menggunakan mobil milik Jihoon,tapi saat ditengah jalan mobil Jihoon mendadak mogok.

Tin...Tin

"Jihoon?"

"Samchoon!!"
Teriak Chan

"Mobilmu kenapa Ji?"

"Mogok"

"Ayo ikut denganku saja,bukankah jam masuk sekolah Dino sebentar lagi?"

"Dino saja,biar aku disini"

"Tidak,biar mobilmu nanti dibawa oleh kenalanku untuk dibetulkan,sekarang kau dan Dino naik cepat"

Akhirnya Jihoon pun pasrah dan mulai masuk kemobil milik Soonyoung,jika seperti ini Soonyoung sangat berterimakasih pada appanya karena telah memaksa nya untuk pergi menggunakan mobil,karena biasanya ia akan berjalan kaki atau menaiki motor

Setelah sampai disekolah Jihoon dan Dino turun diikuti Soonyoung dibelakangnya sudah seperti keluarga kecil yang mengantar anak mereka berangkat sekolah.

"Dino ingat,jangan nakal oke?"

"Iya eomma,Dino masuk yahhh dadah eomma dadah samchoon"
Pamit Dino

"Hati-hati Dino!jangan berlari!"
Teriak Jihoon karena Dino sudah berlari jauh

"Jihoon-ah,aku ingin bicara kumohon"

Jihoon menatap sekilas mata Soonyoung,lalu mengangguk

"Ayo kita ke cafe depan"

Jihoon dan Soonyoung berakhir duduk disalah satu bangku cafe yang terletak tak jauh dari sekolah Dino.

"Jihoon,maafkan aku,aku tahu aku sudah melewati batasku,aku tahu aku memang bodoh karena meninggalkanmu,aku juga bodoh menyakitimu,maafkan aku,,berikan satu kesempatan untukku memperbaiki semua kesalahan yang ku perbuat,berikan aku kesempatan untuk bertanggungjawab"

Jihoon masih diam

"Apa mendapatkan maaf dan ijinmu aku perlu sujud didepan kakimu?,kalau begitu baiklah"

Soonyoung sudah bersiap berdiri dan sujud didepan Jihoon tapi segera ditahan oleh Jihoon

"Duduk"

"Ta-tapi Ji-"

"Aku sudah memaafkanmu,jangan lakukan itu"

"Ji..."

"Huh~,mau bagaimana pun,Dino butuh seorang ayah Soon,aku tak mungkin egois,aku juga ingin anakku dapat kasih sayang yang utuh dari kedua orangtuanya,jadi aku mengijinkanmu"

"Terimakasih Ji"
Ucap Soonyoung dengan menyiumi tangan Jihoon tanpa henti.

"Agar kau percaya omonganku,nanti malam aku akan kerumahmu dan mengajak mu bertemu orang tuaku,aku tau ini buru-buru bahkan kau baru saja memaafkanku,tapi aku tak ingin mengulur waktu lagi,jadi kau mau kan?"

"Tak apa,terserahmu"
Jujur Jihoon masih takut menatap Soonyoung,dulu mata itu selalu menatap Jihoon dengan tajam tersirat kebencian disana.bibir itu,bibir yang selalu mengatai Jihoon dengan kata-kata yang tak pantas seolah-olah Jihoon adalah sampah yang tidak berhak untuk hidup.tangan itu,tangan yang selalu memukul dan menampar Jihoon tanpa henti.Semua itu berkecamuk dipikiran Jihoon,tanpa sadar Jihoon meneteskan airmata nya.

Soonyoung yang melihat itu terkejut
"Jihoonie,kau kenapa?"

"A-ah tak apa,hanya kelilipan"
Ucap Jihoon dengan menghapus jejak airmatanya.

"Jika ada apa-apa,katakan padaku"

Jihoon hanya mengangguk sebagai jawaban
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

please stop!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang