duapuluhtujuh

2.3K 196 2
                                    

"Lu ngapain disini sendirian?"

"Lagi pengen"

"Huh"
Helaan napas dari pemuda asal China membuat pemuda asal Amerika menoleh

"Lu napa Hyung?"

"Appa terus maksa gw buat nyari keberadaan dia,gw aja males walau cuma sekedar denger namanya.kenapa sih mereka nyariin si sialan mulu,gw seneng banget dia ga balik malah disuruh nyari"

"Dia punya nama hyung,kalo ga salah namanya Minghao kan?,saran gw sih mending lu nyari dia,ortu lo udah milihin dia buat lo berarti itu yang terbaik buat lo hyung,ortu lo merasa cewek itu cocok buat lo dan udah dipastikan dia cewek baik-baik.ga kayak mantan lo yang baju aja kurang bahan"

"Kenapa ga ada yang dukung gw sih?!,si sialan itu cuma nyusahin,dia cuma bisa ngerepotin gw doank,bikin gw sama Appa berantem terus,buat gw ngelawan ke orangtua gw.dan lebih sialnya lagi,Appa sama Eomma belain dia bukan gw"

"Bukan ga dukung lo,tapi lo nya aja yang gamau nerima kenyataan.waktu lo nyakitin dia,mukulin dia,ngatain dia,apa istri lo pernah bales?,walau cuma perkataan,enggakkan?.terus dia selalu masak buat lo walau lo ga pernah mau makan masakan dia,dia juga selalu sabar waktu lo ngehina dia,benerkan tebakan gw?.coba dibalik,waktu lo butuh si Yeri-Yeri itu,apa dia dateng?,enggakkan?,yang lo dapet malah berita kalo dia lagi di club bareng bambam.paham maksud gw?"

Jun masih mencerna semua perkataan Vernon,ah ia pusing sendiri memikirkan ini.

"Kalo lu sendiri gimana Non?"

"Gw mah nunggu waktu yang tepat"
Jawab Vernon yang dibalas anggukan kepala oleh Jun tanda mengerti

"Gw masuk duluan"
Pamit Vernon dengan menepuk pundak kanan milik Jun.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jam sudah menunjukan pukul 12.30,waktunya Mingyu untuk bersiap dan menjemput Appa Eomma Jeon sesuai apa yang ia janjikan kemarin.

Mobil Mingyu berhenti didepan rumah mewah milik keluarga Jeon.Mingyu keluar lalu mempersilahkan Appa dan Eomma Jeon untuk masuk kedalam mobilnya.

"Kau ingin mengajak kami kemana,Gyu?"

"Kesuatu tempat yang tak terduga,Eomma"

"Wahh,tempat seperti apa itu.Appa jadi penasaran"

"Nanti Appa akan tau"

Sesampainya dikantor polisi,Eomma dan Appa Jeon memasang wajah kebingungan.untuk apa Mingyu mengajak mereka kemari?

"Kenapa kita berhenti disini Gyu?"
Tanya Appa Jeon

"Ini tempatnya Appa"

"Hah?"

"Ayo masuk,Gyu mau menunjukan sesuatu"

Akhirnya,Appa Eomma Jeon dan Mingyu turun dari mobil dan berjalan masuk kekantor polisi.

Mingyu mempersilahkan Eomma dan Appa Jeon untuk duduk dulu,sementara ia ingin meminta ijin berbicara dengan Im Nayeon.

"apa yang akan kita lakukan disini Mingyu?"

"Tunggu dulu appa,ada seseorang yang harus kalian temui"

"Siapa dia?"

"Sebentar lagi akan datang"

Selang beberapa menit,Nayeon datang dan duduk dihadapan mereka.

"Siapa dia Gyu?"
Tanya Eomma Jeon pada Mingyu

"Nayeon,Im Nayeon.dia adalah biang dari semua masalah yang menimpa Jeon Somi dan Jeon Wonwoo"

"Kenapa kau menyebut nama pembunuh itu?!"

"Wonwoo bukan pembunuh eomma.jika kau tak percaya,biarkan wanita ini yang menjelaskan"

"Cepat katakan sejujurnya!"
Gertak Mingyu

Nayeon yang hanya menunduk diam pun terlonjak kaget,dengan ketakutan Nayeon menjelaskan semuanya.

Plak

"KAU?!?!BAGAIMANA BISA KAU MELAKUKAN HAL KEJI SEPERTI ITU PADA KEDUA PUTRIKU HAH?!!?KAU PANTAS MATI!!!"
Amarah dan Bentakan eomma Jeon membuat siapa saja ketakutan jika melihatnya.

"Berikan dia hukuman mati"
Perintah Appa Jeon tenang namun suara rendahnya membuat siapa saja merinding.

Mingyu dengan cepat meminta penjaga untuk membawa Nayeon masuk kembali,takut kalau Nayeon masih disini Eomma Jeon akan semakin marah dan mengamuk.

Setelah Nayeon masuk,Mingyu mengajak Eomma Appa Jeon untuk pulang.
.
.
.
.
.
"Soo,jika aku mengatakan kalau teman-temanku ingin meminta maaf pada yang lain,apa kau percaya?"

"Tergantung,seperti apa usahanya dan seperti apa ia memperlakukan saudariku.aku menyayangi mereka,aku tak ingin mereka terluka.memang ada apa?"

"Sahabatku ingin meminta maaf pada teman-temanmu,mereka menyesal"

"Aku tak bisa mempercayainya begitu saja,kau saja belumku percayai.keselamatan dan kenyamanan mereka adalah yang utama,terlebih lagi Wonwoo,Jihoon,dan Minghao.akanku bunuh siapa saja yang berani menyentuhnya"

"Seram sekali,memang ada apa dengan mereka?"

"Kau tak perlu tau"

"Hah,baiklah"

"Sebenarnya kita akan kemana sih?,apa masih jauh?"

"Sebentar lagi kita sampai,tenang saja kita akan pergi ketempat yang indah.kau tak perlu khawatir"

Setelah 15 menit,Seokmin menghentikan mobilnya.

"Ini bukannya tempat..."

"Tempat kita bermain sejak kecil"

"Kau masih mengingatnya?"

"Tentu saja,saat kau pergi,aku sering kemari jika merindukanmu.hanya untuk mengenang masa lalu kita,atau mengerjakan tugas"

"Benarkah?"

"Hmm,ayo naik keatas"
Ajak Seokmin masuk kerumah pohon yang dulu dibuatkan Appa Lee dan Appa Hong ketika Seokmin tujuh tahun dan Jisoo sembilan tahun

Ketika sudah sampai atas,Jisoo dikejutkan oleh banyaknya foto masa kecil Jisoo dan Seokmin,lalu hiasan-hiasan dinding yang cantik dan elegan.

"Woaahh"

"Kau menyukainya?,aku yang menghiasnya beberapa hari lalu"

"Aku sangat menyukainyaa!!"
Teriakan nyaring milik Jisoo mampu membuat Seokmin tersenyum gemas.

"Ayo masuk,jangan hanya didepan pintu seperti ini"
Ajak Seokmin yang dibalas anggukan antusias oleh Jisoo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

please stop!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang