empatpuluh

2.2K 158 2
                                    

"Kenapa dia ngebet banget sih?!"
Kesal Jihoon,ingin rasanya ia menggorok leher Mingyu sekarang juga

"Aku belum siap Ji,kukira tak secepat ini"

Bagaimana tidak terkejut jika Wonwoo baru saja pulang,lalu dihadapkan dengan seluruh keluarga Jeon dan Kim yang sedang merencanakan pernikahan,bahkan mereka tak memberi tahu Wonwoo sedikitpun.

"Hah~...setelah kupikir lagi,sepertinya memang kau harus menerimanya,kau tau kan kalo ini permintaan terakhir appamu?,mau tidak mau kau harus mau Wonie-ya"

"Tapi aku belum siap untuk sekarang ini"

"Aku kalau diposisimu juga terkejut dan tak terima dengan ini,tapi apa salahnya mencoba?,begini saja,kau coba dulu dengan Mingyu anggap saja pendekatan kalau kau tak nyaman putuskan,kalau kau nyaman lanjutkan"

Wonwoo masih diam mendengar yang diucapkan Jihoon.yang diucapkan Jihoon benar,ini permintaan Appanya yang terakhir,tak mungkin ia terlalu larut dalam masa lalu,ia harus keluar dari kegelapan yang membayanginya.

"Ji,siapa yang dat-"
Tanya Soonyoung terhenti ketika melihat Wonwoo

"Okelah,nanti aku coba dulu...kalo gitu aku pamit ya Ji"
Ujar Wonwoo pamit

"Sip!,hati-hati ya Won,Semangat!"
Ucap Jihoon menyemangati

"Makasih Ujikkk~"
Ucap Wonwoo seraya memeluk Jihoon erat lalu berjalan keluar rumah diantar Jihoon.

"Ada apa dia kemari malam-malam?"
Tanya Soonyoung

"Bukan apa-apa,ia hanya butuh tempat cerita dan diyakinkan saja"
Jawab Jihoon

"Ooo,ayo masuk,udara malam tidak bagus untukmu"

Jihoon sedikit merasa aneh dengan sikap Soonyoung yang soft,biasanya jika Soonyoung melihatnya hanya ada kata-kata pedas dan mutiara hitam saja yang keluar,ditambah bumbu pukulan atau tendangan.

"Kau kenapa berdiam diri disini?,ayo masuk"

"A-ah iya...eum,,Dino dimana?"
Tanya Jihoon yang baru sadar bahwa tak ada anaknya disini

"Dia sudah tidur"

"A-ah baiklah"

"Kau juga harus tidur,aku tau kau lelah"

"Iya"
Jawab Jihoon berjalan mendahului Soonyoung menuju kamar,sedangkan Soonyoung mengunci pintu terlebih dahulu.

Setelah keluar kamar mandi,Jihoon langsung membaringkan dirinya diranjang nya dan Soonyoung,bisa ia lihat Soonyoung masih sibuk dengan laptopnya.

"Eum...Soon,,"

"Kenapa?"

"Eum...tidak jadi"

Jihoon dengan cepat menarik selimut miliknya hingga menutupi setengah tubuhnya.

Soonyoung akhirnya mengakhiri acara sibuknya dengan laptop dan segera beranjak pergi kekamarmandi lalu menyusul Jihoon yang sepertinya sudah terlelap.

Tak lama setelah Soonyoung terlelap,matanya kembali terbuka ketika mendengar Jihoon yang meraung dan menangis dalam tidurnya.

'Hiks berenti ku mohon akhh kumohon'

'Lepas hiks sakit'

'Jangan!!lepas!!'

'Lepaskan aku Soon hiks jangan kumohon ini sakit'

Hati Soonyoung sakit ketika mendengar raungan Jihoon.

Soonyoung menyingkirkan guling yang berada diantara ia dan Jihoon,lalu mendekat dan memeluk Jihoon erat.

"Ji,,tenang,maafkan aku,aku tak akan menyakitimu,jangan pernah meninggalkanku,aku mencintaimu,aku menyayangimu dan Dino,Stay Here With Me...aku akan selalu menjagamu mulai sekarang dan selamanya,saranghae"
Bisik Soonyoung pada Jihoon yang mulai tenang.
.
.
.
Jarum jam sudah menunjukan pukul 01.17,tetapi Wonwoo belum mau memejamkan matanya,ia memilih berdiri dibalkon kamar miliknya.

please stop!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang