duapuluhempat

2.4K 191 6
                                    

"Jeonghan-ah"

"Cih"
Jeonghan bersiap membuka pintu hendak keluar dari cafe yang sudah disewa oleh seseorang yang sangat teramat Jeonghan benci.

Tapi tangannya segera dicekal dan ditarik sehingga badan Jeonghan berbalik menghadap orang itu lagi

"Lepas brengsek!"
Ujar Jeonghan dengan tangan yang terus berusaha melepas tangan besar milik orang dihadapannya ini sambil meringis karena cengkraman pada tangannya sungguh kuat.

"Jeonghan-ah,maafkan aku.aku memang jahat,aku menuduhmu dan keluargamu sebagai pembunuh,maafkan aku yang sudah membuatmu harus menanggung malu dan sudah mencoreng nama baik keluarga Yoon...hukum aku Jeonghan-ah"
orang itu adalah....Choi Seungcheol.

Jeonghan segera menghempaskan tangan Seungcheol.

"Aku.permisi"
Pamit Jeonghan penuh penekanan.

"Han...Jeonghan-ah"
Panggil Seungcheol dengan mencoba menarik tangan Jeonghan lagi tapi tak bisa karena Jeonghan sudah menjauh.

"BAIKLAH HAN,JIKA KAU TAK MAU MENDENGARKANKU TUNGGU SAJA APA YANG AKAN AKU LAKUKAN!"

Jeonghan yang mendengarnya pun gelisah,karena Seungcheol bukan orang yang sabar.ia akan cenderung melakukan hal yang tak terduga.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi ini Vernon kalang kabut karena ia kesiangan,sekarang ia sedang berlari kesetanan mencari seseorang yang namanya selalu saja memenuhi kepalanya.

"Jungwoo-ya!"

"Eoh?,Vernon...ada apa?"
Tanya Jungwoo berjalan mendekati Vernon

"Aku bisa minta tolong padamu?"

"Minta tolong apa?,sebisa mungkin aku bantu"

"Berikan ini pada anak baru itu,jangan beri tahu dia bahwa ini dariku"

"Kau dekat dengannya?"

"Eumm,,susah dijelaskan intinya aku kenal dengannya"

"Ooo,,aku kesana dulu"

"Baiklah,terimakasih"

Yang hanya dijawab anggukan oleh Jungwoo,,jika kalian bertanya siapa sosok Jungwoo...wanita cantik bernama asli Kim Jungwoo ini adalah kekasih dari Lucas Wong,yang mana Lucas sendiri adalah teman dari Vernon.

Jungwoo berjalan cepat menuju wanita disebrang sana.

"Boo!"

"Eoh?,Jungwoo?,ada apa?"

"Nih,ada titipan untukmu"

"Dari siapa?"

"Tidak tahu,aku hanya membantu memberikannya padamu"

"Ah,baiklah.terimakasih"

"Sama-sama,,kalau begitu aku kesana dulu ya sepertinya Lucas sudah menungguku"

"Oke,,hati-hati"

Setelah perginya Jungwoo,Seungkwan menatap lamat kantong plastik yang berada digenggamannya itu.sampai matanya berhenti saat melihat potongan kertas diantara banyaknya camilan didalam kantong plastik tersebut.

"Surat?"
Monolog Seungkwan

Seungkwan perlahan-lahan membuka kertas tersebut dan membacanya

"Ini untukmu,aku tau kau sangat menyukai makanan manis.
-seseorangyangpernahmengenalmu"

"Pernah mengenalku?"

"BOOLAT!!"
Suara teriakan yang sangat Seungkwan kenal datang menghampiri nya

"Aishh Eisha eonnie jangan teriak-teriak donk"

"Hehe,aku lagi seneng aja"

"Kenapa tuuu"

"Dapet nilai plus aku hahaha"

"Yang pinter mah beda ye"

"Eh itu apa?"
Tanya Minghao dengan menunjuk kantong plastik yang dibawa Seungkwan

"Dari orang"

"Ha?"

"Gatau aku tuh eon,intinya ini punya aku"

"Bagaimana bisa?"

"Entah...ayo pulang aku ingin makan cookies buatan Uji eonnie"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"WOOZI!!MASAKANNYA GOSONG!!"

"Ha-Hah?"

"ITU GOSONG UJIKKK!!"
teriak Jeonghan lagi

"Astaga"
Dengan cepat Jihoon mematikan kompor dihadapannya

"Kau itu kenapa?,kau berniat membakar rumah ini?.kau melamunkan apa dari kemarin?,aku tahu kau menangis tengah malam...jika ada masalah jangan dipendam sendiri Woozi-ah"
Panik Jeonghan

"Apa yang menganggu pikiranmu?"
Tanya Jeonghan lembut,ia dan Jisoo barusaja membuka pintu untuk makan siang bersama dirumah malah disuguhkan bau gosong yang berasal dari dapur.

"Ah i-itu...eum-"

Jeonghan yang sadar jika Jihoon masih terkejut,ia segera menarik tangan Jihoon untuk mengikutinya.sedangkan dapur dibereskan oleh Jisoo.
.
.
.
.
.
.
Bau menyengat dari minuman laknat menguar kepenjuru ruangan.

"Lo tuh kenapa sih Gyu?!,kalo ada masalah tuh cerita...siapa tau nanti dapet jalan keluarnya"
Kesal kakak laki-laki Mingyu
Kim Taehyung

"Gw salah hyung"

"Cerita elah,kalo lo ga cerita gimana gw mau bantu"

Bukannya cerita,Mingyu malah menangis yang mana membuat Taehyung tambah bingung.biasanya Mingyu bersama teman-temannya suka maupun duka kenapa akhir-akhir ini selalu berada di bar miliknya,,Taehyung benar-benar bingung.

"Udah woyy ah nangis mulu kek cewek"
Ucapan Taehyung yang langsung dihadiahi tatapan tajam oleh adiknya.

"Gu-Gue udah nuduh hik orang yang salah"

"Salah gimana?,siapa yang lo tuduh?"

"Nanti lu keapart gw hik,gw cerita in disana"

"Ya udahlah nanti gw kesana.jangan nambah lagi,nanti lo mabuk beneran lagi"

"Gw pengen segelas lagi"

"Gak!Ga ada!awas aja kalo beneran nambah,gw aduin kemama"

"Lo pelit banget sih?!"

"Demi kesehatan lo Gyu"

Taehyung langsung memanggil Park Jimin sahabat sekaligus orang kepercayaannya untuk menghandle bar miliknya.setelah selesai,Taehyung segera membawa adiknya keapart yang dimaksud adiknya itu.
.
.
.
Saat ini yang dilakukan Mingyu hanya diam dengan memandangi sinar bulan dari balkon kamarnya,ia sudah sampai rumah dua jam yang lalu.

"Jadi kapan kau akan menjelaskannya padaku?"

Mingyu menghela napas
"Jadi,dulu waktu gw masih sekolah masih disekolah menengah gw suka sama perempuan cantik yang rajin keperpustakaan untuk membaca buku,dia juga sering dapet peringkat sama kayak sahabatnya.dia juga baik...dan bodohnya gw gak berani deketin dia,gw cuma bisa ngeliatin dari jauh"

"Lalu?,kau hanya melakukan itu terus menerus?,pengecut banget sih lo"

"Diwaktu bersamaan adeknya dari cewek yang gw cinta,suka sama gw,terus gw mikir kalo gw deketin adeknya adiknya gw bakal lebih mudah deketin kakaknya,akhirnya gw sama adeknya cewek yang gw suka itu jalanin hubungan,gak berjalan lama soalnya  Somi dibunuh"

"HAH?!,jangan bercanda lo!"

"Waktu gw pergi ketempat kejadian cuma ada cewek yang gw suka sama temannya,tanpa pikir panjang gw nuduh dia pembunuh sampe nyiksa dia  disekolah,padahal bukan dia pelakunya"

"Terus siapa pembunuh aslinya?"

"Im Nayeon"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC





please stop!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang